Lima || Rencana

40.3K 2.4K 61
                                    

Haii , masih ada yg nunggu cerita ini?? Maaf lama yaa buat di post nya ..

Happy Reading "_"

==================================

Bukankah dengan adanya harapan maka manusia akan selalu berusaha. dan bukankah sekali lagi, yang maha berkuasa untuk memberikan jawaban pada sebuah harapan itu hanya Allah semata?

--

Waktu berlalu begitu cepat. Zidan sudah memantapkan hatinya untuk mengkhitbah Yasmin. Pertemuan mereka terbilang sangat singkat. Zidan yakin Yasmin lah cinta sejatinya, jodoh yang telah Allah siapkan untuknya.

Malam nanti Zidan berencana akan mengajak kedua orang tuanya untuk bersilaturahmi ke rumah Yasmin. Ia pun akan mengajak Arga untuk ikut bahagia di moment terpenting dalam hidupnya.

Siang ini Zidan masih berkutat dengan gambar sketsanya. Ia tidak bisa fokus mengerjakan semuanya, jantungnya tak ada sebab berdetak lebih cepat. Pikirannya terarah pada acara nanti malam. Ia takut kalau rencana yang ia harapkan tidak sesuai dengan plan awal. Alhasil ia pun memanggil Arga untuk menyelesaikan pekerjaan yang tinggal finishing itu.

"Lo kenapa sih Dan? Grogi? Sampe pekerjaan lo nggak bisa kerjain" tanya Arga setelah mengambil kertas-kertas diatas meja Zidan.

"Nggak tau nih, gue takut. Lo ntar ikut ya ke rumah Yasmin."

Tiba-tiba ada perasaan sesak yang menyerang dada Arga. "Gue usahain. Tapi gue nggak janji ya."

"Oke. Tapi gue harap lo datang." ucap Zidan.

Arga hanya terdiam, ia keluar dari ruangan atasannya itu. Arga berjalan seperti tanpa keseimbangan hingga akhirnya ia terduduk dikursinya. Yasmin melihat gerak-gerik aneh saat Arga keluar dari ruangan Atasannya itu. Yasmin berjalan menghampiri Arga.

"Mas.." panggil Yasmin.

Arga mensongkak namun ia hanya menatap kosong kearahnya. Yasmin menggerakkan tangannya didepan wajah Arga.

"Mas... Mas Arga..."

"Astagfirullah.." ucap Arga sambil mengusap wajahnya. "Eh.. ada apa Yas?" tanya Arga.

"Mas nggak apa-apa?" tanya Yasmin.

"Hm? Saya nggak apa-apa kok." jawabnya tersenyum kecil.

"Beneran?"

"Iya, bener. Oh iya kamu kesini nanya itu aja?"

"Hehe.. Nggak kok Mas. Aku mau bilang kalau nanti pulang kerja. Aku ikut mampir ke rumah Mas Arga ya, mau bersilaturahmi sama keluarga Mas."

"Boleh, nanti bareng saja sama saya."

Mendengar ucapan Arga, Yasmin langsung terdiam. Arga mengerti makna diam Yasmin.

"Kita nggaj berdua aja kok Yas, Saya nanti jemput Sekar dulu dikampusnya." ucap Arga direspon helaan nafas lega Yasmin.

"Yasudah kalau gitu. Yasmin lanjut kerja lagi ya Mas"

Arga hanya mengangguk. Menatap punggung Yasmin yang menjauhi mejanya. Sadar apa yg dilakukannya salah, Arga aegera menunduk dan mengusap wajahnya. Dalam hatinya ia beristigfar. Arga merileks-kan tubuhnya dan melanjutkan sketsa yang tadi belum selesai.

**

Sore harinya Yasmin dan Arga langsung pergi ke salah satu Universitas terkenal di Bandung untuk menjemput Sekar. Diperjalanan mereka sama-sama mengobrol perihal kuliah dulu.

Tak sampai satu jam, mobil Arga sudah berada dihalaman kampus. Ia melihat Sekar sedang menunggunya sambil mengobrol dengan salah satu temannya. Saat melihat mobil kakaknya, Sekar langsung pamit.

Rahasia Takdir ✔Where stories live. Discover now