ALWAYS THINK ABOUT YOU

7.9K 296 6
                                    

            Sore itu, di balkon lantai dua tepatnya di depan kelas X1, seorang gadis berparas biasa saja, denga rambut panjang yang lurus tergerai, sedang memandangi lapangan basket.

Di lapangan basket, terlihat para anggota tim basket yang sedang berlatih. Di pinggir lapangan, para cheerleaders meneriakkan kata-kata dukungannya. Suatu keberuntungan karena semua anggota tim basket SMA Perdamaian adalah kumpulan cowok-cowok ganteng. Akan tetapi, mata gadis itu hanya terpaku pada satu orang.

            Misha, nama gadis itu, sedang memandangi cowok dengan nomor punggung 1. Cowok dengan nomor punggung 1 itu selalu menyita perhatian Misha. Cowok yang disukai Misha sejak sebelum ia diterima di sekolah ini. Bahkan jauh sebelum itu, sebelum Misha tau apa nama perasaan yang mulai tumbuh itu, ia sudah selalu memikirkan cowok itu. Cowok itu bernama Ega. Cowok pemilik senyum termanis yang sanggup meluluhkan tembaga bak panas lava cair itu, sekaligus cowok tercool di sekolah. Pasti bertanya-tanya kenapa seorang cowok cool bisa memiliki senyum memesona kan? Tapi faktanya Ega memang memiliki pribadi yang komplek. Cowok itu baik, tapi tetap menjaga jarak. Dan Misha jatuh cinta pada Ega sejak pandangan pertama.

            Ega adalah cinta pertama Misha sejak 10 tahun yang lalu. Dulu sekali, Misha pernah tersesat saat pergi jalan-jalan ke kebun binatang bersama orang tuanya. Misha kecil yang ketakutan menangis di sebuah kursi kecil yang tersebar di pinggiran kebun binatang. Pada saat bersamaan, sebuah bola baskte menggelinding ke kaki Misha. Membuat tangis Misha terhenti.

            “Maaf, bisa ambilkan bolaku?”kata seorang anak cowok yang usianya mungkin beda setahun atau dua tahun dengan Misha. Cowok itu berlari-lari kecil ke arah Misha.

            Bukannya mengambilkan bola itu, Misha malah kembali menangis. Anak cowok itu kebingungan karena tiba-tiba saja cewek di depannya menangis. Setelah garuk-garuk kepala bingung, anak cowok itu menghapus air mata Misha.

            “Jangan nangis. Kamu kepisah dari orangtua kamu ya? Ayo, Ega antar mencari mereka,”kata anak cowok bernama Ega itu.

            Setelah itu, bersama-sama mereka mencari orangtua Misha. Setelah orang tua Misha ketemu, Ega pun pamit karena ia juga datang dengan kedua orangtuanya. Tapi, sebelum pergi, Ega memberikan bola basket kesayangannya untuk Misha.

            “Nih, bola kesayangan Ega buat kamu aja! Jangan nangis lagi ya!”kata Ega.

            “Ayo, Icha, bilang makasih sama Kak Ega,”kata Mama Misha.

            Misha dengan malu-malu mengucapkan terima kasih. “Makasih, Kak Ega...”kata Misha, lalu mencium pipi Ega sebagai tanda terima kasih. Sebagai balasannya Ega tersenyum dan melambai sembari berlari pergi. Sejak itulah Misha tak pernah bisa melupakan Ega. Walau saat itu ia masih kecil, sekitar 6 tahun lebih, tapi ingatannya mengenai Ega begitu kuat. Dan setelah 10 tahun berlalu, takdir mempertemukan Misha kembali dengan Ega. Tapi Misha terlalu pengecut untuk menemui Ega, bahkan hanya sekadar menyapanya. Misha lebih memilih mengamati Ega diam-diam. Kalau dengan itu ia bisa terus melihat Ega, Misha takkan keberatan. Asal bisa berada di dekat Ega, melakukan apapun Misha rela. Bahkan kalaupun itu artinya menjadi seorang pengangum rahasia.

***

            Tanpa Misha sadari, latihan basket telah berakhir. Anak-anak basket mulai membubarkan diri. Dan para cheers pun berlomba-lomba mendekati pujaan hati masing-masing, entah dengan memberikan handuk atau menyodorkan minuman. Tentu saja Ega yang paling laris. Terlihat seorang gadis berparas nan rupawan dengan tubuh tinggi semampai mendekati Ega. Misha tau nama gadis itu. Tania. Salah satu primadona sekolah yang sedang gencar-gencarnya mengincar Ega.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: May 04, 2013 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

ALWAYS THINK ABOUT YOUWhere stories live. Discover now