New Friend

394 21 1
                                    

"Ares.. Ketua Albus memanggilmu" seorang wanita paruh baya datang menghampiri Antares dengan membawa setumpuk kertas ditanganya.

"Mari ikuti aku" kata wanita itu lagi sambil berlalu pergi mendahului Antares yang mengikuti dibelakang.

Didalam ternyata terdapat lorong panjang yang didominasi warna putih. Saat melewati lorong tersebut, Antares dapat melihat ruangan kosong yang diisi dengan beberapa bangku dan meja. Banyak juga ruangan yang tertutup dengan lambang-lambang aneh diatas pintunya.

"Silahkan masuk" Wanita paruh baya itu berhenti didepan sebuah pintu hitam berlambangkan banteng diatasnya.

Tak lama kemudian pintu tersebut terbuka, dan keluarlah sosok Dimas bersama lelaki botak yang tadi bersamanya.

"Hai Bos.. Kenapa wajahmu tegang? Apa kau baru bertemu hantu"

"........."

"Untuk sementara tinggalah disini dulu bos, aku ada urusan sebentar"

"Eh lo mau kemana Dim?"

"Aku akan mencari tahu siapa yang ingin mencoba membunuhmu"

Antares hanya bisa melongo, saat melihat Dimas pergi begitu saja meninggalkannya.

"Tidak perlu takut. Kau aman disini"

Aman? Bagaimana bisa aman jika tinggal ditempat yang tidak dikenal beserta orang-orang aneh didalamnya? Pikir Antares

"Diaken, bisa tolong antarkan Ares kekamarnya" wanita itu mengangguk, lalu kemudian membawa Antares pergi entah kemana.

-------------------------------------------------------

Sebuah kamar minimalis berbentuk persegi lengkap dengan tempat tidur, lemari dan juga meja kayu jati terlihat begitu nyaman dimata Antares. Tapi entah kenapa didalam kamar itu terdapat dua tempat tidur dan salah satunya sangat berantakan dipenuhi tumpukan buku. Apa sebelumnya sudah ada orang yang menghuni tempat ini?

"Yo.. Sepertinya kita kedatangan tamu" seorang laki-laki muda berkacamata tebal keluar dari dalam kamar mandi.

"Bersikap baiklah Steve, dia akan tinggal disini" lelaki itu tersenyum gembira, lalu tanpa aba-aba dia langsung merangkul Antares layaknya segerombolan Teletubbies yang sudah lama tidak bertemu.

"Oi.. Oi.. Apa-apa'an ini" Antares berusaha menjauhkan Steve dari dirinya. Sedangkan Steve hanya cengar-cengir tanpa dosa.

"Baiklah.. Sepertinya tidak ada masalah. Kalau begitu aku pergi dulu" Wanita itu beranjak pergi meninggalkan Antares. Sedangkan Antares masih melihat Steve dengan tatapan ngeri.

"Hei Bung.. Aku Steve, siapa namamu?"

"......."

"Hehe.. Ma'af soal yang tadi, aku hanya terlalu senang karena mendapat teman sekamar, karena sebelumnya tidak ada yang mau jadi teman sekamarku"

"Kenapa? Jangan bilang kalo lo gak normal?"

Antares menatap Steve penuh selidik

"Hahaha.. Tentu saja aku normal. Bahkan sangat normal. Aku paling suka dengan wanita yang berdada besar hehe"

"........"

"Jadi siapa namamu?"

"Antares"

"Ok Antares, selamat datang di asrama Dieng. Tempat tidur sebelah kanan itu milikku, jadi yang sebelah kiri bisa kau tempati. Lemari yang ada disebelah kanan itu juga milikku. Jadi jangan coba-coba mengambil barangku, apalagi meminjam Celana Dalamku. Apa kau mengerti"

the God of WarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang