Chapter 5: "Quadrifolia"

725 51 9
                                    

"Apa yang kau mau? Menghancurkan guild kami?Tidak akan!"

"Hei hei, masih terlalu cepat bagiku untuk menganggap kalian sebagai musuh. Lagipula, kapan lagi ada kesempatan untuk menumbuhkan kaki?" Lugas Kirio

"Uh....... Bicaralah."
Lyre hanya bisa diam, bersiap dari situasi yang terburuk.

"Setelah aku telah memenuhi kondisiku untuk memberi kakimu, Kalian semua harus berjanji untuk tidak mencuri lagi, dan kembali berdebat tentang kemakmuran kalian dengan pihak kerajaan bersamaku. Paling tidak itu akan mengambil alih perhatian Raja baru itu."
Kirio hanya bisa tersenyum, membayangkan dirinya yang akan bertemu dengan kawan satu dunianya.

"Kami dapat menerima kondisi tersebut. Tapi apakah kau yakin akan memberi kesepakatan yang sepenuhnya menguntungkan kami?"
Lyre terus berpikir, takut akan adanya keluputan dari kesepakatan mereka.
"Tentu saja~ Tujuan utamaku itu menarik perhatian raja, dan tidak lebih! Jadi kita deal?"
Kirio menjulurkan tangan, menunggu akan persetujuan Lyre

"Deal. Mari memastikannya dengan menggunakan game."
Ucap Lyre sambil menjabat tangan Kirio

"Jadi, mari kita verifikasi dengan game batu gunting kertas."
"Heee? Perlukah? Aku terlalu lapar untuk berpikirrrr"
"Tenang saja, kau tidak perlu berpikir. Game ini hanya sebagai jaminan agar kita terikat akan persetujuan tadi."
Lyre menjelaskan dengan seksama.

Game: Jan-Ken-Pon Deal!

Rule:
-Terdiri dari satu ronde.
-Kedua pemain akan bermain dengan para pemain setuju untuk menggunakan Batu.

Bet:
-Jika hasil game Seri, maka kedua pemain akan setuju untuk mematuhi deal yang telah disetujui sebelumnya.
-Jika hasil game dimenangkan oleh satu orang, maka persetujuan sebelumnya akan batal.

Tertanda.
LYRE TEAR

"Jadi, kamu oke dengan kondisi ini?"
Lyre bertanya.
"Tidak masalah bagiku, ayo cepat~"
Jawab Kirio sambil melihat langit. Langit sudah menjadi jingga, meskipun Kirio masih tidak tahu apakah di dunia ini ada yang namanya matahari.

"Kalau begitu baiklah. Mari mulai sekarang. Aschente !"
Santun Lyre tegas.
"Oh ya, Aschente !"

"JANN...KENN...PON!"
Setelah mereka berdua menyebutkan kata tersebut, kedua pemain mengeluarkan kepalan tangan kanannya.
Ya, kedua pemain mengeluarkan batu.

"Yosh, kalau begitu ayo kita pergi."
"Hei, kau gila? Sekarang sudah sore, dan kita bahkan belum mempersiapkan apa-apa disini!"
Lyre mencela
"Hmm, benar juga. Baiklah, apakah kalian punya kamar untukku hari ini? Lagipula aku lapaaaar!"
"Kalau begitu, ikut aku. Kami punya banyak rumah kosong disini."
Sebut Reit. Dia tidak mungkin menyuruh pimpinannya untuk mengambil alih semuanya.
"Baiklah, jangan lupa makanannya, ya!"

- - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

"Apa-apaan ini! Semuanya sayuran?! Aku juga butuh lemak!"
"Kalau begitu makanlah kacang polong ini! Kau tidak pernah melihat vegetarian yang mati kekurangan gizi kan?"
Reit hanya bisa marah karena masakannya dihina oleh Kirio.

"Daripada mengeluh akan masakan yang sudah masak, bukannya lebih baik jika kita mengatur rencana untuk besok?"
Lyre tiba-tiba berkata sesuatu yang logis.

"Apa susahnya? Yang penting kan hanya menemuinya dan mengalahkannya dalam game?"
"Menemukannya memang gampang karena Ia punya tempat tinggalnya, tapi apakah Ia mau mempertaruhkan anggota tubuh seseorang secara begitu saja?"
"Kalau aku mempertaruhkan kakiku, apakah binatang itu akan menolak penawaranku?"
"Lalu menjadi 'Duo Kaki Buntung'? Aku tidak mau menyebabkan orang lain menderita cacat hanya karena permintaan serakah ku."
"Tapi kita kan bisa menjadi 'Duo Kaki Elegan' jika menang? Lagipula, apakah aku bisa kalah dalam sebuah game?"

Lama kelamaan, bukannya mereka menyusun rencana, tetapi malah berdebat dengan hebat.

"Tapi lawanmu bukan manusia! Warbeast dapat menggunakan sihir, bukan seperti manusia yang bahkan tidak dapat mendeteksi sihir!"
"Lalu aku peduli? Bikin saja rules kalau tidak boleh mengunakan sihir!"
"Tapi apakah Ia mau melakukan itu dengan cuma-cuma? Kau pikir Ia mau untuk bahkan memikirkannya saja?"
"Jika Ia seorang Warbeast yang tidak mau berpikir, buat apa Ia menyimpan kakimu? Lebih baik jika Ia langsung memakan bulat-bulat dirimu kan, Nona Lyre?!"

"Hei! Kalian mau membiarkan semua makanan ini mendingin?!"

Debat pun berakhir dengan Reit yang marah makanannya tidak dihargai, dan Kirio yang memakan makanan dingin.

"Intinya, kita akan berangkat besok. Reit, suruh seluruh tim untuk bersiap pergi ke tempat Prof.Fox"
"Aye!"
Reit keluar dari ruangan itu, menyisakan Kirio dan Lyre berduaan di rumah itu.

"Sekarang istirahatlah, besok akan menjadi hari yang panjang. Apalagi musuhmu merupakan orang terpintar dalam ras Warbeast."
"Heh, itu justru membuatku semakin bersemangat melawannya. Kalau begitu selamat tidur."
"Selamat tidur. Semoga anda dapat tidur dengan nyenyak."
Lyre berputar, dan kemudian pergi meninggalkan rumah itu.

"Jadi musuhku besok adalah seekor rubah jenius... Ah, aku tak sabar untuk melawannya!"
Sambil tertawa kecil, perlahan-lahan Kirio tertidur kelelahan.

- - - - - - - - - - - - - - - - - - -

"Hei, bangunlah! Kita akan segera pergi!"
Kirio terbangun, setelah mendengar suara Lyre.
"Makan roti ini, dan ikuti aku! Kita sudah kesiangan sekarang!"
"Tapi, aku belum mandi...."
"Persetan dengan mandi! Ayo cepat!"
Lyre memutar roda kursinya dengan cepat, sedangkan Kirio hanya bisa mengikutinya sambil memakan roti.
Mereka pun bertemu dengan Reit dan timnya.

"Reit, semuanya siap?"
"Ya, nona! Flan, nyalakan mesin mobil! Gret, angkut keperluan kita! Bert dan Lianna, masuk mobil!"
Reit mengatur timnya dengan cepat, sedangkan Kirio bingung melihatnya.
"Kenapa kita harus pergi dengan kelompok besar ini? Apakah ini perlu?"
"Tentu saja, bukannya sudah kubilang kalau hari ini akan menjadi hari yang panjang? Ayo cepat masuk mobil!"

Mobil pun berangkat. Diiringi dengan cahaya matahari pagi, mereka pergi ke kediaman Prof.Fox, sambil membawa harapan akan kembalinya kaki Lyre.

Você leu todos os capítulos publicados.

⏰ Última atualização: Dec 18, 2015 ⏰

Adicione esta história à sua Biblioteca e seja notificado quando novos capítulos chegarem!

Checkmate [No Game No Life FanFiction]Onde histórias criam vida. Descubra agora