LOVE HER ?

44.4K 2.8K 12
                                    

Ali's POV

Aku menyeruput hot latte yang ada di depan meja. Sudah dua puluh menit aku duduk di café ini, namun wanita sialan itu belum juga menunjukkan batang hidungnya. Sial. Dia mengerjaiku. Kenapa dengan bodohnya aku mau menurutinya untuk datang kesini?aku mendecak kesal.

Kaki-kaki panjangku bersiap meninggalkan café yang dulu menjadi tempat favoriteku,namun tiba-tiba sebuah tangan memelukku dari belakang.

"Li, aku kangen," ucap seseorang yang sudah tidak pernah ku dengar suaranya sejak tiga bulan yang lalu.

Aku melepaskan tangannya yang membelit di pinggangku.

"Ini di tempat umum!"

Dia mengerucutkan bibirnya, "kamu berubah. Dulu kamu nggak pernah menolak tiap aku peluk dimanapun."

"itu dulu waktu aku masih menjadi pria bodoh."

Wanita itu menarik kursi dan duduk didepanku, tangannya diletakkan di atas meja menopang dagunya.

"Segitu marahnya kah kamu sama aku?"

"Langsung saja. Ada apa?"tanyaku tanpa basa-basi.

Niken meraih kedua tanganku, digenggamnya tanganku erat.

"Aku mau kita kayak dulu lagi."

Aku tersentak mendengar penuturan Niken. Dengan mudahnya dia memintaku kembali seperti dulu setelah apa yang dia lakukan. Benar-benar tidak ada malunya wanita ini.

Aku melepaskan genggaman tangannya kasar,"terlambat, aku sudah menikah!"

"Tapi kamu nggak bahagia."

"Tau apa kamu soal kebahagianku?"

"Kamu nggak mencintai dia."

"Sok tahu!"

"Kamu cuma cinta sama aku Ali. Dan kamu nggak akan pernah bisa ngelupain aku."ucapnya percaya diri.

Aku tersenyum kecut. Dia memang benar, aku sangat mencintainya. Mungkin juga aku tidak akan pernah melupakannya. Namun di satu sisi dia wanita yang paling ku benci. Kenapa Tuhan harus membuat cinta dan benci berjalan seiringan?aku mengutuk diriku sendiri akan kebodohanku yang masih mencintai wanita jalang ini. Tapi aku tidak akan menambah kebodohanku dengan membiarkannya masuk kembali ke dalam hidupku. Sudah cukup 8 tahun. Itu bukan waktu yang sebentar. Aku tidak mau lagi tertipu dengan wanita sialan ini.

" Dengar, dulu memang aku mencintaimu, bahkan sangat mencintaimu. Tapi itu dulu. Sekarang aku telah menikah dan aku sangat mencintai istriku. Jadi tolong berhenti mengganggu hidupku!"kataku tegas.

Niken tertawa remeh,"mencintai anak kecil itu? Sejak kapan kamu jadi pedofil?Aku mengenalmu Ali. Aku tahu kamu tidak mencintainya dan tidak akan mungkin mencintainya!"

"Terserah!"

Aku berdiri meninggalkan café dengan langkah cepat. Ku dengar Niken memanggil-manggil namaku namun aku tidak menggubrisnya. Aku membuka pintu mobilku dengan kasar. Aku sendiri tidak yakin bisa melupakan Niken apalagi mencintai Prilly. Shit! Kenapa juga aku berfikir untuk mencintai Prilly?bukankah pernikahan ini hanya akan bertahan satu tahun. Aku mengacak-acak rambutku kesal. Sontak deringan ringtone dari ponselku berbunyi,"mama,"gumamku sebelum mengangkatnya.

"Hallo Ma."

"Assalammualaikum Li."

"Waalaikumsalam,ada apa Ma?"

"Kamu kerumah mama dong, mentang-mentang udah nikah nggak pernah main. Ajak istri kamu sekalian. Mama kangen."

"Aku menghela nafas sejenak, "iya Ma, InsyaAllah nanti malam Ali sama Prilly kesana."

FREAKY WEDDINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang