[✔] 0 7

5.8K 369 18
                                    

Author POV

Hayeon terperangah setelah melihat indahnya air mancur berwarna-warni menghiasi Sungai Han, Nayeon berlari kecil sampai ke ujung tepi sungai diikuti oleh Jungkook.

"Itu namanya Rainbow Fountain yang pernah dinobatkan oleh Guinness Book Of Record di tahun 2008 sebagai jembatan dengan air mancur terpanjang di dunia, keren bukan?" jelas Jungkook. Hayeon mengangguk mantap, ia belum pernah mengunjungi Sungai Han sebelumnya. Mereka pun duduk di salah satu kursi yang disediakan di Banpo Hangang Park.

Sungguh malam yang indah, ini momen yang takkan terlupakan oleh Hayeon dan Jungkook, padahal ini bukan pertama kalinya ia pergi jalan-jalan bersama seorang namja-yang mungkin telah berhasil membuka hatinya untuknya.

"Ini sangat indah. Terima kasih telah membawaku kesini, aku menyukainya." Kata Hayeon seraya tersenyum manis kepada Jungkook, Jungkook pikir Hayeon sangat imut dengan senyuman itu, rambutnya berponi dan digerai panjang, ingin rasanya ia menyisipkan rambut Hayeon ke telinganya, ia sangat manis.

"Hei, jembatan yang ada air mancurnya itu namanya jembatan Banpo ya?" Tanya Hayeon, Jungkook mengangguk dan tersenyum.

"Wah, aku baru sadar langitnya dipenuhi bintang! Malam yang sangat amat indah! Aku tak percaya aku bisa sesenang ini." Sorak Hayeon ia meloncat-loncat kecil sambil berkata 'hore'. Jungkook terkekeh melihat Hayeon seperti anak kecil sekarang.

Kapan lagi ia akan seperti ini dengan Hayeon? Bisa saja Hayeon diambil oleh namja lain, seketika Jungkook teringat niatnya membawa Hayeon kesini.

"Hayeon," Ujar Jungkook pelan namun masih bisa di dengar oleh Hayeon, Hayeon menoleh dan menghampiri Jungkook lalu duduk disebelahnya.

"Ada apa?" Tanyanya.

"Aku, membawamu kesini itu..ada maksud dan tujuan tertentu," kata Jungkook.

"Apa itu?" Kini Hayeon penasaran dengan tujuan Jungkook membawanya kesini. Ia kira ia hanya akan sekedar mengantarnya jalan-jalan saja.

"Sebenarnya, aku-"

"Oh iya! Aku lupa aku juga mau menanyakan sesuatu padamu!" Seru Hayeon yang menyela omongan Jungkook, Jungkook mendengus.

"Tadi aku sudah menanyakan hal ini, sekarang boleh kan aku nanya lagi?" pinta Hayeon, Jungkook mengangguk.

"Waktu itu kau aneh, setelah menanyakan aku tentang Taehyung. Kau kenapa?" Pertanyaan Hayeon sama persis seperti yang ia tanyakan tadi saat di kedai.

Awalnya Jungkook diam, kemudian ia menjawabnya "Heh, kau benar-benar tidak tau bagaimana seorang namja yang sedang jatuh cinta, ya?" Hayeon mengernyit tak mengerti, Jungkook menghela nafas, ia-Hayeon- benar-benar polos.

"Kau tau, aku seperti itu karena sedang jatuh cinta pada seseorang,"


"Dan orang itu adalah, kau."

Hayeon tersentak mendengar pernyataan Jungkook, ia juga kaget dan tak percaya. "Me-mengapa bisa?!" Tanya Hayeon gelagapan.

"Molla. cinta itu datangnya tiba-tiba 'kan? bisa saat pertama bertemu, atau saat sudah dekat. Aku tak punya alasan mencintaimu, Hayeon. Intinya aku mencintaimu sepenuh hatiku." Ucap Jungkook. Hati Hayeon terasa sangat mencelos mendengarnya walaupun ia sedikit tak mengerti omongan Jungkook.

"Kau tidak terpengaruh oleh cheongju, 'kan? Kau tidak mabuk, 'kan?" Tanya Hayeon memastikan "jangan bercanda,"

"Tidak, aku jujur"

"Apa kau, memiliki perasaan yang sama sepertiku?" Kini Jungkook menggenggam tangan Hayeon yang dingin karena suhu Kota Seoul yang rendah.

"Aku,"

Hayeon masih terdiam, masih ingin mendengar apa yang akan Jungkook katakan selanjutnya. Jantungnya berdebar kencang, tubuhnyapun mendadak menjadi panas dingin.

"Sudah lama aku menyukaimu apa kau tahu itu? Aku bersikap menyebalkan kepadamu itu karena aku ingin meminta perhatian darimu."

Hayeon menatap dalam-dalam Jungkook, ia tak percaya oleh kejujuran Jungkook sekarang, ternyata selama ini ada orang yang menyukainya selain Taehyung, tapi mungkin sekarang hanya Jungkook seorang.



"Tapi sekarang rasa suka itu hilang."



Hayeon tersentak bingung, apa maksudnya? apa sedari tadi Jungkook hanya berpura-pura mencintai dirinya? apa Hayeon saja yang terlalu berharap?

"Dan rasa suka itu berganti menjadi, cinta." Kata Jungkook seraya terkekeh, Hayeon tersenyum lega ternyata Jungkook benar-benar mencintainya sepenuh hati.

"Kau tahu, aku juga memiliki perasaan yang sama persis sepertimu," Ucap Hayeon yang akhirnya membuka mulutnya.

Hayeon ingin sekali mendekap tubuh Jungkook, namun ia masih mengurungkan niatnya karena terlalu malu, ia tak menyangka Jungkook bisa mencintai Hayeon yang bernotabene orang yang paling ia benci di sekolah.

***

Jungkook POV

"Kau tahu, aku juga memiliki perasaan yang sama persis sepertimu,"

Jadi selama ini, cinta yang kukira bertepuk sebelah tangan ternyata salah. dirinya telah mengungkapkan rasanya yang sama sepertiku, dia mencintaiku juga. Aku benar-benar tak menyangka.

Aku bahkan tidak menyangka hal ini bisa terjadi. Bisa-bisanya aku menyukainya, entah mengapa. Awalnya aku tak ada rasa apapun padanya. Namun, lama-kelamaan semenjak aku sering menjahilinya tiba-tiba saja rasa itu datang, mungkin cupid sudah memanahkan panah cintanya padaku.

Tiba-tiba ia memelukku erat, pelukkannya membuatku nyaman, mungkin aku telah dipeluk oleh beberapa yeoja saat duduk di bangku SMP. tapi ini terasa berbeda. Aku membalas pelukannya dengan hati-hati seraya tersenyum senang.

Lalu seketika aku memikirkan sesuatu, apa ini saat yang tepat untukku menembaknya menjadi kekasihku?

Hayeon melepas pelukkannya, akupun menatap matanya lekat-lekat memberanikan diri untuk momen yang takkan terlupakan bagiku, dan mungkin dia.

Aku menggenggam kedua tangannya erat, mengambil nafas dan menghembuskannya perlahan, merangkai kembali kata-kata yang akan aku ucapkan.

"Hayeon, mungkin aku pernah menjadi musuhmu, mungkin aku sering menjahilimu, membuatmu kesal, dan tak bisa tidur. Terima kasih sudah sabar menghadapi sikapku yang kekanak-kanakkan ini. Lalu... "



"... mau, jadi pacarku?"





Ia diam sejenak, lalu berkata "Tentu saja tidak akan" Jawabnya, aku tersentak tak percaya.

"Hahaha, tidak bodoh, maksudku tentu saja tidak akan ku tolak!" Serunya. Aku tertawa lega, dasar yeoja menyebalkan!

Lantas ia mendekati wajahku dan mencium bibirku lembut, tak ada satu nafsupun dalam ciuman yang ia berikan, akupun membalas ciumannya dengan tidak ragu.

Akhirnya ia melepas ciuman kami lalu memeluk diriku sekali lagi dengan erat, aku juga memeluk dan mengelus kepalanya dengan lembut.

"Heh. berjanjilah untuk tidak meninggalkanku, arraseo? Dan berhentilah menjahiliku!"

"Hahaha! Oke, 'musuhku'! Eh, sayangku?"

"Cih. Bagaimanapun juga aku masih tetap jadi musuhmu!" Hayeon menjitak kepala Jungkook dan berlari pergi meninggalkannya.

"Heh! Sini kau!"



"Saranghae..!"




"Nado saranghae!!"







E N D

---

Waaa akhirnya selesai juga... buat yang sudah membaca 6 dari awal hingga akhir, makasih ya udah baca sampai akhir. Thanks for your vote and comment! jangan lupa masukin ini FF ke readlistnya ya~ :D ((sori garink))

From Enemy Become Love -JungkookWhere stories live. Discover now