chapter 6

44.6K 4.6K 220
                                    

"Ngeselin banget, emang dia emak gue apa?"

"Digo lo gak boleh kemana mana? Jangan pegang motor! Cih, tampang doang kayak cowok cool, tapi mulut kayak emak emak"

"Jordan ngeselin"

Digo terus saja menggerutu tak jelas sambil sesekali menirukan ucapan jordan yang tadi pagi disampaikan padanya. Walaupun mutunya menggurutu tak jelas, tangannya tetap lihat merahkan pemain bola yang menjadi jagoaannya pada PS nya.

"Arghhhh! Gara gara jordan nih gue jadi gak fokus, gak gol gol kan" lagi lagi ali menggerutu saat pemain yang ia arahkan gagal menggolkan bolanya.

"Digo"

Suara panggilan itu membuat digo mengalihkan pandangannya menatap siapa yang sudah memanggilnya. Saat sudah tau siapa, digo kembali fokus pada PS nya.

"Kamu sendirian aja, jordan mana?"

"Ngampus" balas digo singkat.

"Makan yuk, mama bawain makanan ni"

Digo melirik bungkusan makanan ditangan mamanya tanpa minat.

"Digo udah makan"

"Oh yaudah, mama makan dulu deh."

Resi berjalan berlalu dari digo.

"Pantasan aja ali gak ada gairah hidup, ternyata mama kayak gini" ntah disengaja atau tidak, digo sedikit mengencangkan suaranya membuat langkah resi terhenti dan berbalik menatap putranya tak mengerti.

"Maksud kamu apa digo?" Tanya resi.

Digo membuang stick PS nya kesembarang tempat kemudian bangkit dari duduknya berdiri dihadapan mamanya.

"Mama itu baru pulang setelah hampir 15 hari. Tapi kenapa santai banget sih kayak baru pergi kemarin" ucap digo yang malah membuat resi makin heran.

"Maksud kamu apa sih?"

"Pantas kalau dulu ali gak mau bertahan hidup. Mama aja dirumah jarang banget"

"Mama kan kerja digo"

"Ma, harta mama udah banyak, mau cari apa lagi?"

"Perusahaan mama di dubai udah terbengkalai digo,mama harus urusin itu dulu, setelah itu mama janji bakal sering dirumah"

Digo terkekeh kecil meremehkan ucapan mamanya,merasa janji yang diucapkan mamanya hanya janji palsu, walaupun tak lama menghabiskan waktu bersama, digo sangat tau wanita yang ia panggil mama ini sangat maniak bekerja.

"Ingat ma, digo bukan ali. Jangan perlakuin digo sama kayak ali" ucap digo dingin kemudian berlalu kekamarnya.

Resi terduduk disofa, di usapnya dadanya yang terasa perih. Salahkah jika ia menyibukkan dirinya agar bisa melupakan lukanya? Kenapa sikap digo yang seperti ini sama persis dengan sikap ali terhadapnya dulu?

Tiba tiba cairan bening keluar dari mata resi. Ia sangat menyanyangi digo, rasa beruntung menyeruak dalam dirinya, karna nyatanya ia masih mempunyai digo. Tapi ia juga tak bisa berbohong pada dirinya sendiri bahwa ia sangat merindukan ali.

"Ali, mama kangen kamu nak" ucap resi lirih. Ditangkupnya wajahnya menumpahkan kesedihannya.

*********

Digo mengambil jaketnya yang tergantung dilemari. Bosan sekali rasanya hanya didalam kamar. Disambarnya kunci mobil yang berada dinakas. Sepertinya kali ini ia tak bisa membawa motor telebih dahulu. Selain karna tak ingin mendapati tausiah gratis dari jordan, ia juga tak bisa memakai motor karna motornya masih dalam perbaikan karna ada beberapa bagian yang lecet. Tentu digo tak akan membiarkan motor kesayangannya cacat sedikitpun.

With You Season 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang