sunyi senyap menyelimuti sebuah mansion yang berada dibilangan daerah Kyoto, terasa dingin dan hawa yang sangat teramat mencekam. Terpancarkan oleh mansion itu. Tak seorang pun yang berani datang kesana, kecuali gadis itu. Ada sekelebat rasa takut menghampiri gadis itu, tapi semua itu dihiraukannya. Ia tetap berjalan memasuki gerbang tua yang ditafsir tak kalah tua dengan rumah peninggalan kedua orang tuanya. Ia masuk dengan harapan tidak akan merasa kan ketakutan terhadap hal hal mistis. Yah jika saja bukan karena pekerjaan yang akan ia lakukan dalam waktu kurang dari 2minggu ini, ia tak akan mau untuk seperti ini.
Langkahnya pun terhenti didepan sebuah pintu besar,ia memutar gagang pintunya dengan perasaan yang kacau. Terlihat gelap dan hanya ada beberapa perabotan yang telah usang tapi masih terawat. Ia terus berjalan lebih dalam kerumah itu dengan tetap memerhatikan sekeliling dan terus menambah kewaspadaannya.
Saat ia memasuki tiap tiap ruangan terasa biasa saja sekalipun sedikit hawa dingin menyelimutinya, hingga ia memasuki sebuah ruangan yang menurutnya paling istimewa yang terlihat dari pintu kamar yang diberi ornamen merah kehitam hitaman itu. Didalam ruangan itu ia tak melihat sebuah kejanggalan, hingga matanya terkunci pada satu titik dimana ia melihat dari depan pintu sebuah peti persegi panjang berada didlam ruangan itu. Dengan rasa penasaran yang menyelimutinya ia mendekatinya hingga ia dikejutkan dengan sesosok pemuda yang berada disebuah tempat tidur kaca atau bisa disebut peti.
Dengan jantung yang berdetak kencang, ingin rasanya ia pergi dari sana sekrang juga, tapi ada perasaan penasaran juga yang menyelimutinya. Ia pun memutuskan untuk membuka peti tersebut, dan saat ia akan menyentuh sesosok pemuda tersebut, pemuda itu pun membuka matanya. Dengan gerakan reflex yang ia miliki akarui pun mundur hingga ia menabrak sebuah lemari yang berada tepat dibelakangnya. Dan alhasil ia tak bias kemana mana hingga sesosok pemuda itu menghampirinya dan melotot kearahnya.
Pemuda itu pun memegang dagunya dan menengadahkan dagunya keatas, hal itu membuat akarui semakin gemetaran dan ketakutan.
'siapa kau, yang sudah membangunkan tidur ku selama ini' kata pemuda itu dengan tatapan yang tajam.
'a-aku akarui izumi, apa yang kau maksud? Dan siapa kau ?' Tanya sedikit ragu setelah mendengar pemuda itu yang terbangun dari tidurnya.
'apa yang kau inginkan dari ku? Sampai kau membangunkan aku dari tidur ku ?' Tanya pemuda itu tanpa melepas tatapan tajamnya dari arah akarui
'a-aku tidak ingin apa-apa' katanya ragu dan memalingkan wajah nya dari tatapan pemuda dihadapannya itu 'ma-maaf jika aku eun .. telah membangunkanmu' sedetik kemudian akarui langsung berlari kesamping hendak meninggalkan tempat itu.
'cih, tidak sopan' gerutu pemuda itu sambil terbesit seutas senyum di bibirnya 'kau, telah membangunkan ku dan itu artinya kau tidak akan bisa lepas dari ku' kata pemuda itu seraya tiba tiba ia langsung berdiri dihadapan gadis itu hendak menghentikannya.
Akarui terlonjak saat mendapati pemuda itu telah berada didepannya, seingatnya ia telah meninggalkan pemuda itu dan bagaimana mungkin pemuda itu kini telah berada dihadapannya. Dengan sedikit rasa keberanian yang dimiliki akarui ia pun mencoba mengeluarkan suaranya sebisanya.
Dengan sekali tarikan nafas dan menghembuskannya perlahan 'aku sudah katakan bukan aku minta maaf telah mengganggu tidurmu, dan aku tidak tau jika rumah ini masih ada penghuninya. Sekali lagi aku minta maaf dan aku akan pergi permisi' kata akarui membalas tatapan tajam pemuda itu dan seketika itu ia berlari dengan kencang sebelum pemuda itu bereaksi.
Zinggg.........
Ada perasaan aneh sesaat setalah akarui membalas tatapan dari pemuda itu, entah perasaan apa itu tapi yang ia tahu bahwa seperti ada sengatan listrik yang terjadi diantara ia dan pemuda itu. Tapi perasaan aneh itu dihilangkannya setelah ia tersadar tidak aman untuknya jika lebih lama berada ditempat itu. Akarui pun berjalan menerobos pintu gerbang mansion itu dengan tergesa-gesa.
Akiyama Prov ..
Saat masih tergaja dalam tidurnya, akiyama merasa gelisah atas perasaannya saat ada seseorang yang seakan memintanya untuk terbangun dari tidurnya. Perasaan itu semakin makin menusuk dan semakin kuat ia rasakan. Hingga ia merasakan ada sesuatu yang memaksanya untuk membuka mata, saat ia akan membuka matanya didapatinya seorang gadis yang terlonjak kaget. Dengan kesadarannya yang belum pulih benar benar ia menatap tajam gadis itu yang secara perlahan mundur kebelakang.
'siapa gadis itu? Dan kenapa ada perasaan aneh' pikirnya dalam hati yang masih bingung dengan perasaannya. Hingga tiba tiba ia mendengar sebuah benturan tidak dari arah gadis itu, yah gadis itu menabrak sebuah lemari. Hal itu membantu mengembalikan kesadarannya dan ,meyampingkan pikirannya yang tadi. Dengan perlahan ia mendekati gadis itu dan manatap tajam matanya, ia pun memegang dagu dan menengadahkan dagu gadis itu keatas.
'siapa kau, yang sudah membangunkan tidur ku selama ini' kata akiyama dengan tatapan yang tajam
'a-aku akarui izumi, apa yang kau maksud? Dan siapa kau ?' Tanya gadis itu yang terlihat sedikit kakutan dari reaksi tubuhnya.
'apa yang kau inginkan dari ku? Sampai kau membangunkan aku dari tidur ku ?' Tanya akiyama tanpa melepas tatapan tajamnya dari arah akarui
'a-aku tidak ingin apa-apa' katanya ragu dan memalingkan wajah nya dari tatapan pemuda dihadapannya itu 'ma-maaf jika aku eun .. telah membangunkanmu' sedetik kemudian akarui langsung berlari kesamping hendak meninggalkan tempat itu.
'cih, tidak sopan' gerutunya sambil terbesit seutas senyum di bibirnya 'kau, telah membangunkan ku dan itu artinya kau tidak akan bisa lepas dari ku' kata akiyama seraya tiba tiba ia langsung berdiri dihadapan gadis itu hendak menghentikannya.
Sesaat tidak ada reaksi dari gadis itu, yang ia tahu hanya rasa ketakutan yang mungkin gadis itu rasakan karena masih terlihat jelas jika gadis itu gemetaran. Hingga saat gadis itu mendongakkan wajahnya dan manatap balik matanya hingga mata keduanya bertemu, ada perasaan aneh menghampirinya. Perasaan yang tadi sempat ia rasakan yang membuatnya terbangun, dan perasaan yang menariknya untuk mendekat serta memeluk gadis itu. Belum selesai pikirnnya menelaah siapa sebenarnya gadis itu, gadis itu itu sudah angkat bicara.
'aku sudah katakan bukan aku minta maaf telah mengganggu tidurmu, dan aku tidak tau jika rumah ini masih ada penghuninya. Sekali lagi aku minta maaf dan aku akan pergi permisi' kata akarui yang sesaat kemudian berlari menjauh dari tempatnya berada.
Akiyama yang masih tidak bergeming dari tempatnya, masih mencoba mencerna semua yang terjadi dan yang ia rasakan. Hingga gadis itu menghilang dibalik pintu, ia sadar akan kepergian gadis itu dan tidak ada niatan untuk mengejarnya sebelum ia mengerti akan semua yang terjadi. Dan tanpa sadar terlintas dipikirannya,
'apa mungkin dia adalah orangnya? Dan jika benar dia orangnya maka tidak sulit untuk ku menemukannya' seutas senyum tanpa arti tergambar diwajahnya 'tunggulah aku akan menemui mu'.
Dan dengan langkah yang penuh percaya diri ia keluar dari kamarnya, yah ia keluar dari tempat persembunyiannya selama ia tertidur. Langkahnya begitu pasti membuka pintu rumahnya yang selama 15thun ini tertutup rapat. Ada seutai harapan dengan seutas senyum tersungging diwajahnya, memikirkan tidak akan lama lagi tiba saatnya untuk nya bertemu dengan gadis itu lagi.
YOU ARE READING
curse of the vampire
VampireAkarui izumi atau Zumizumi Rui seorang model memiliki sebuah project majalah bertema hollowen, untuk itu ia sedang menguji nyalinya agar ia dapet memerankan character dalam seisi pemotretan lusa besok. dengan mendatangi sebuah yang berada dibilangan...