Chapter 1

31.2K 1.5K 13
                                    

Suara tangisan yang tiada hentinya membangunkan Chad dari tidur siangnya, rambut chad masih acak-acakan dan dia juga hanya memakai celana pendek dan kaos dalam berwarna hitam polos,
Dengan langkah kaki yang diseret malas, chad menemui anak yang menangis tadi, anak itu langsung berhenti menangis begitu melihat chad, dia terlihat begitu menyukai chad, Chad heran padahal dia adalah seorang pembunuh bayaran yang telah sukses menyelesaikan ratusan misi yang telah diberikan padanya, itu berarti juga ratusan nyawa telah melayang ditangan dingin Chad.

"Kau sengaja mempermainkanku ya?, untung ketua melarangku membunuhmu.." chad mengambil sekaleng minuman bersoda lalu meminumnya dengan posisi bersandar pada pinggiran ranjang cliff,
"Daddy...Daddy" cliff menarik-narik ujung kaos chad, membuat lelaki tampan itu menghentikan kegiatannya menghilangkan dahaga.

"Daddy? Hahh"tertawa merendahkan
"Siapa yang mengajarimu?" Mendekatkan wajahnya pada cliff, cliff tersenyum imut dan merentangkan tangannya untuk memeluk Chad,
"Hehh siapa yang bilang kau boleh memelukku?" Mendorong bayi lucu itu hingga terjatuh ke ranjangnya.
Chad sama sekali tidak bisa bersikap manis kepadanak kecil, pekerjaannya membuat sikap itu terlihat wajar.

"Daddy...susu...daddy...susu" rengek cliff,
"Hahhh susu? Apa kau meminta aku menyusuimu?" Memegang dadanya yang rata.
memasang wajah berkerut lalu berjalan menuju kulkas dan mengambil sebotol minuman bersoda, membuka tutup botolnya dan menyodorkannya pada Cliff.
"Nih..aku tidak punya susu,jadi minum ini dan diamlah"
Chad meninggalkan Cliff dengan sebotol soda lalu berjalan mengambil remot Tv dan mengarahkan pada Tvnya yang slim dan super lebar lalu menyandarkan tubuhnya diatas shofa.

Cliff yang masih baby tidak bisa membedakan susu dan soda, dia tidak tau seperti apa rasanya soda itu, saat dia melihat warnanya yang bening mungkin dia mengira itu adalah air putih, cliff mengangkat botol itu untuk ia minum, saat air itu mengalir ke mulutnya yang imut, cliff kaget dengan sensasi minuman berkarbonasi tersebut, Cliff menangis keras dan membuang botol itu jauh-jauh.

"Hwaaa..hwaa..Daddy..Daddy.."histeris memanggil lelaki yang ia anggap Daddy tersebut.
Chad menolehkan wajah berkerutnya,
"Dasar cengeng...kau tidak bisa diam sebentar ya?" Kesal.
Cliff masih menangis memegangi lidahnya.
Wajah cliff menjadi sangat merah dikarenakan tangisannya, dengan berat Chad berdiri dari shofanya lalu menemui Cliff, dengan wajahnya yang sedu, cliff merentangkan tangannya untuk meminta gendong Chad.
Chad mengalah dan menggendongnya, asal baby itu bisa diam dia rela melakukannya.

Pelukan Chan berhasil membuat Cliff berhenti menangis, Chad sangat kaku dan hampir tidak tau apa yang harus dilakukan,
Cliff menyandarkan kepalanya dipundak Chad, masih terdengar isakannya, spontan Chad mengelus kepala bagian belakangnya,

"Aku heran kenapa kau bisa menyukaiku, aku ini seorang pembunuh...."

"Bahkan kau tidak tau apa itu pembunuh.."

Cliff tertidur, Chad membaringkannya diatas ranjangnya,
Dan mengelus-elus kepalanya.
"Dasar!!"

******


chad mengingat kembali saat itu,sebelum pertemuan pertamanya dengan Cliff.

Cahaya matahari terbenam terlihat dari kaca di dalam sebuah kamar hotel, Chad menatapnya dengan tatapan kosong,

Seorang wanita berpakaian sangat minim keluar dari kamar mandi, menggoda Chad dengan senyuman dan rabaan tangannya dipipi chad yang mulus.
Chad tersenyum tipis, dan menyodorkan segelas wine,
"Kau paling tau apa yang aku sukai sayang"
"Tentu"jawab chad singkat.

"Aku sudah menungu ini chad,kita akan menghabiskan malam ini berdua kan?" menggigit bibir bawahnya
"Emm"menganguk dan meminum segelas wine ditangannya
"Kau sangat manis chad" wanita itu mengikuti chad, meminum segelas wine di depannya.
Chad memandang wanita itu, dia tersenyum, beberapa detik kemudian, wanita itu terlihat aneh dan memegangi dadanya, dia jatuh tersungkur dan mulutnya mengeluarkan busa, dia mencoba meraih chad tapi tak bisa, mulutnya mulai mengeluarkan darah, chad menuangkan kembali wine digelasnya, seperti menikmati saat-saat wanita itu merenggang nyawa.

"Aku tidak biasa melakukan ini, tapi karena kau cantik, ini jadi begitu menarik" wanita itu menggeliat menarik-narik kaki chad, chad menendangnya, wanita itupun sudah tidak bergerak lagi..
Membunuh dengan racun tidak biasa dilakukan chad, dia hanya pernah melakukannya 3kali, selebihnya dia sering membunuh dengan menembak atau memotong kepala korbannya.

Chad berdiri, meletakkan gelasnya dan menggerakkan tubuh wanita itu dengan kaki untuk memastikan apa dia sudah benar-benar mati atau belum, lalu melangkahi mayat wanita malang itu.

Chad berdiri didepan kaca saat cahaya matahari benar-benar menghilang, teringat aroma gadis yang ia cintai,satu-satunya gadis yang ia cintai, dia teringat saat gadis itu memeluknya dari belakang, chad tersenyum bahagia, dia tidak pernah merasa sebahagia saat bersama gadis itu.

Chad menutup matanya, menghela napas dalam-dalam.

***

Chad memasuki sebuah ruangan tempat tman-temannya, para gengster berkumpul, tidak biasa, terdengar tangisan seorang bayi.
Chad membuka pintu itu,terlihat beberpa orang berbaju hitam tidak bisa menghentikan tangisan yang semakin keras itu.

"Bayi?." Chad melempar tanya pada semua orang disana.
Baby itu menoleh dan berhenti menangis saat melihat chad, masih terdengar isakannya, wajah manis yang penuh air mata itu terus melihat chad.
"Hks hks..."
"Sepertinya dia berhenti menangis karena chad"salah seorang menyimpulkan.
Chad hanya membalas dengan tatapan bertanya.

Baby itu mengulurkan kedua tangannya kearah chad dia ingin chad yang menggendongnya.
Seorang yang menggendong baby itu menyerahkannya pada chad.
"Tidak, aku tidak mau"
Baby itu kembali ingin menangis.
"Chad, rawat anak itu sampai kita mendapatkan uangnya"
Chad memasang ekspresi keberatan saat boss memerintahnya.
"Jika kau menyuruhku untuk membununya pasti akan aku lakukan sekarang,tapi merawatnya?....tidak!!"

akhirnya chad membawa anak yang bernama cliff itu.

******
Aku mendapatkan ide cerita ini saat melihat gambar yang kini aku jadikan sampul cerita ini,
Vote ya untuk menyemangatiku menulis ^^

My Good DaddyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang