EDISI KANGEN

29.6K 1.3K 21
                                    

Hai-hai, author muncul lagi di cerita ini. Pas author baca ulang cerita ini, ternyata typo bertebaran dimana-mana dan gaya bahasanya banyak banget yang bikin pusing. Author jadi malu sendiri karenanya.

Seperti judul part-nya, part ini hanya untuk mengobati rasa kangen author untuk pasangan ini. Kebetulan author juga lagi mumet mikirin cerita yang lain, malah kepikiran sama pasangan Daniel-Sheeva. Ini cuma iseng aja.

Enjoy~~~

~~~

Aku masih sibuk mengurusi Disha. Baru saja menyelesaikan acara mandinya pagi ini. Disha Nathalie McFadden. Gadis kecil berusia delapan bulan. Buah cinta yang kami peroleh setelah dua tahun membina rumah tangga.

Ya, sedikit sulit bagi kami, butuh perjuangan ekstra untuk bisa memilikinya. Selama hampir tujuh bulan aku harus bed rest, benar-benar tidak diperbolehkan melakukan apapun selama mengandung Disha. Lebih tepatnya sejak usianya masih sekitar enam minggu, dimana kami baru menyadari keberadaannya. Dan kelahirannya juga prematur.

Semua berawal dari sebuah kecelakaan kecil. Aku terjatuh di kamar mandi saat akan mandi sebelum berangkat kerja. Pendarahan kecil terjadi saat itu. Tapi sayangnya, tidak selesai sampai disitu. Setiap kali aku melakukan pekerjaan apapun, selalu saja terjadi pendarahan.

Hal itu memaksaku untuk berhenti bekerja, hingga untuk menyelesaikan pekerjaan di rumahpun kami jadi menggunakan jasa asisten rumah tangga yang sistemnya ia datang ke apartemen untuk melakukan semua tugasnya, kemudian kembali ke rumahnya. Sementara aku hanya bisa berbaring di atas kasur, berusaha menepis kebosanan selama berbulan-bulan. Mengurus diri sendiri saja harus dengan bantuan suamiku atau Rina -asisten yang kami sewa.

Itu adalah perjuangan yang sangat berat untukku. Apalagi aku pada dasarnya memang orang yang sulit untuk disuruh diam saja seperti itu. Hal ini hanya untuk mempertahankan janin dalam kandunganku. Aku tidak ingin kehilangannya, apapun yang terjadi.

Bahkan Daniel juga harus menahan diri untuk tidak melakukan hubungan badan denganku selama kehamilan itu. Ia juga benar-benar tersiksa, karena aku tau bagaimana besarnya kebutuhan dia akan hal itu. Aku sudah menjalaninya lebih dari setahun sebelum kehamilan itu. Selain karena memang berusaha untuk segera mendapatkan keturunan, aku tau kalau gairahnya cukup besar.

Pernah sekali kami melakukannya, karena belum tau akibatnya. Dan yang terjadi malam itu, aku harus diboyong ke rumah sakit lagi. Memalukan sekali mengalami pendarahan hanya karena hal itu. Tapi demi keselamatan buah hati kami, kami hanya mengabaikan apa saja kata orang-orang. Dan sejak kejadian malam itu, suamiku -aku tau pasti- selalu menahan dirinya.

"Sayang, kamu lihat dimana berkas yang semalam diantarkan Nick?" Suamiku berteriak dari ruang kerjanya.

Satu lagi sifat Daniel yang muncul setelah kami menikmati pernikahan ini, tidak lagi menjadi pria mandiri. Segala sesuatu yang dia butuhkan harus meminta bantuanku. Entah kemana hilangnya kemandiriannya dulu. Bahkan untuk mengikat dasi saja sudah tidak bisa dilakukannya sendiri sekarang ini.

"Kakak coba cek di nakas, di kamar. Bukannya semalam Kakak baca sebelum tidur?"

Dia menampakkan diri dari balik pintu ruang kerjanya, dengan kaca mata baca yang masih menempel di hidung mancungnya. Ia memamerkan senyum andalannya, yang akan selalu ditampilkan di saat-saat seperti ini.

Langkahnya tertuju padaku dan Disha, bukannya ke kamar kami. Disha yang menyadari kalau ayahnya datang, langsung bersorak gembira. Mengangkat kedua tangannya tinggi, pertanda kalau ia ingin naik ke pangkuan ayahnya. Dua gigi yang baru tumbuh di bagian bawah ia pamerkan.

Hap!

Daniel memenuhi keinginan putri kecil kami. Menciumi seluruh wajah Disha dengan gemas, membuatnya tertawa karena kegelian. Tangan mungilnya berusaha mendorong wajah sang ayah untuk menjauh, tapi tetap saja dia kalah.

Love You Lately (COMPLETED)Where stories live. Discover now