Bagian Tujuh : Leo Kau Membuatku Gila! Dasar Si Busuk yang Tengik!!

41.7K 1.9K 29
                                    

Ristaya menghentak-hentakkan kakinya, tangannya meremas kuat rambut-rambut halusnya. Dia gila. Hampir saja menjadi gila. Sejak ciuman tadi malam dadanya berdesir hebat, hasrat dan nafsu yang manusiawi menjalar kedalam tubuhnya dan tubuh Leo.

Mereka hampir melakukan hubungan suami isteri, yang memang benar jika mereka melakukan hal itu karena mereka adalah pasangan suami isteri yang sah di mata agama dan negara. Tapi, bagi Ristaya ini tidak boleh terjadi, mengingat mereka hanya menikah kontrak selama enam bulan.

Saat ini, Ristaya sedang makan siang bersama dengan Adam. Mereka berdua memilih restoran Korea untuk menu makan siang kali ini. Ristaya memesan haejangguk dan Adam memesan jjajangmyeon.

"Jadi kenapa kau meneleponku sampai lima belas kali, Ristaya Gunawan?" tanya Adam setelah dia menegak air putih yang di sediakan di meja.

Ristaya mendengus kesal pada Adam dan berkata, "Sial! Aku menelepon lima belas kalipun tidak kau angkat. Apa kau tau bagaimana kacaunya aku tadi malam, hah?"

Adam yang tidak tahu apa-apa hanya terbengong karena ucapan Ristaya yang seakan memakinya.

"Woah—kau benar-benar sadis! Aku tidak tau apa-apa kenapa kau marah-marah padaku? Salahmu sendiri ingin meminta bantuan saat Tom datang, yeah—you know what I mean, my girl." Adam mengedipkan sebelah matanya dan membuat Ristaya merasa mual.

Oh ya, Adam akan selalu menempel pada Tom dan begitu sebaliknya ketika mereka berdua sedang memiliki waktu untuk quality time.

"Jadi bisa kau ceritakan bagian mana semalam yang membuat kacau dirimu, hm?"

"Kemarin, aku bertemu dengan Ryan dirumah sakit." Aku Ristaya. "Dia bersama dengan anaknya, Dam." Wajah Ristaya seakan merasa sakit hati, dia hanya berharap bahwa dialah yang membawa anaknya bukan si brengsek Ryan.

"What? Kau bertemu dengan Ryan? Bagaimana dengan Ratna?" cerca Adam kembali. "Tunggu, kenapa kau dirumah sakit?" Adam mengerutkan keningnya.

"Alergiku kambuh, Dam. Dan saat aku sedang menunggu Leo menebus obat, tiba-tiba si brengsek Ryan memanggilku dari belakang." Cerita Ristaya.

"Apa kau makan seafood?" tanya Adam kemudian. Pria itu mengambil gelas kecil yang berisikan air putih lalu meminumnya.

Ristaya menggeleng, "Itu tidak penting, Adam!" desisnya. "Kau tau, dia bersama dengan anaknya," Suara Ristaya terasa tercekat mengatakan hal itu, tidak dipungkiri terkadang dia merindungan sosok yang pernah mengisi hari-harinya dulu.

Mendengar hal itu, Adam tersenyum samar. Tangannya terulur mengelus pipi Ristaya. Lembut dan nyaman, itu yang dirasakan oleh Ristaya ketika Adam memperlakukan hal seperti ini.

"Jelas, mereka menikah karena 'kecelakaan' Ristaya. Pastilah dia mempunyai anak, apa kau sedang cemburu sekarang? Kau belum bisa melupakan pria itu?"

Ristaya menggeleng pelan, seakan mengerti kebodohannya Ristaya kemudian berkata, "Tidak, aku tidak cemburu dan aku bisa melupakan pria itu." kilahnya.

Adam merasa tergoda melihat tingkah Ristaya yang seolah dia sedang benar-benar berbohong.

"Benarkah? Lalu, kenapa kau terlihat begitu ingin menangis ketika mengatakan pria itu membawa anaknya? Jujur padaku,"

Ristaya mengerucutkan bibirnya dan itu sukses membuat Adam tertawa kencang, dia menang telak.

"Kau mau dengar ceritaku yang lebih seru?" tanya Ristaya dengan antusias, bertepatan dengan itu makanan yang mereka pesan datang dan Adam terlihat tidak sabar untuk menyantap jjajangmyeong yang dia pesan.

The Crazy WeddingWhere stories live. Discover now