2. Mr & Mrs Reese

10.8K 867 40
                                    

Sudah hampir satu setengah jam lebih Jiwon berada dikamar mandi. Ritual membersihkan dirinya, sudah selesai sejak 45 menit lalu tapi ia masih belum mau beranjak dari sana. Ia masih sibuk merenungi diri sendiri.

Dia memperhatikan wajah polos yang telah bersih dari sisa make up pernikahan itu dengan lesu. Ia biarkan tetesan demi tetesan air yang jatuh dari ujung rambutnya. Jubah mandi yang melekat ditubuhnya juga tak luput ia perhatikan. Tatapan menerawangnya tiba-tiba saja membawa Jiwon pada kenangan di malam itu.

Bagai sebuah mimpi buruk. Mengingat bagaimana kejadian pahit dimalam terkutuk itu membuat Jiwon merasakan sesak yang luar biasa. Dia menggeram frustasi. Perasaannya kembali gelisah. Hatinya tidak bisa tenang. Dia bahkan memeluk diri sendiri sembari menutupi telinganya dan menggeleng-gelengkan kepala. Berusaha mengenyahkan semua perasaan gelisah yang membuatnya meradang dan berkali-kali merapalkan kalimat 'semua akan baik-baik saja' pada diri sendiri. Seharusnya dia tidak seperti ini.

"Kau tidak ketiduran didalam sana kan?"

Jiwon tersentak. Dia menghela nafas panjang dan dengan langkah berat dia putuskan untuk keluar dari dalam kamar mandi.

Dan sepertinya dia lupa, sudah meninggalkan sesuatu disana.

Saat keluar Jiwon melihat Maru tengah berdiri sambil bersedekap dada menatapnya.

Tanpa kata, laki-laki itu melengos dan segera masuk kedalam kamar mandi.

Jiwon menghela nafasnya sambil bersungut-sungut dan berjalan kearah ranjang. Dia menghempaskan tubuhnya dikasur empuk itu dan mulai menerawang menatap langit-langit kamar mewah ini.

Ya Tuhan! Kamar ini sangat mewah. Jika ia yang diberikan fasilitas seperti ini, Jiwon pasti akan sering menghabiskan waktunya disini untuk bersantai. Ia tak akan bosan. Lagipula, orang yang senang tidur sepeti diirinya pasti betah seharian penuh ditempat ini. Tapi, nyamankah dia jika harus menetap di kamar ini? Atau bahkan rumah mewah ini?

Kembali Jiwon mendesah berat. Apa ia benar-benar akan berakhir disini? Sebagai Mrs.Reese? Ya Tuhan ia tak sanggup membayangkannya.

Tanpa sadar, Jiwon meringis dan memukul-mukul ranjang berukuran king size itu dengan kepalan tangan kecilnya. Bibirnya tak henti mencibir. Hingga beberapa saat kemudian, ia mendapati rasa kantuk menyerangnya. Perlahan ia memejamkan mata dan tak butuh waktu lama baginya untuk terlarut kedalam alam mimpi. Ia sepertinya sudah terlalu lelah dan rasa kantuk yang menyerangnya itu membuatnya tak lagi ingat bahwa kini ia masih mengenakan jubah mandi dan handuk yang melilit kepalanya.

Beberapa saat kemudian, Maru keluar dari kamar mandi dengan rambut basahnya. Dia melirik Jiwon, dan lantas berdecak pelan saat tau bahwa gadis itu sudah terlelap dengan damai.

Maru menghela nafas dan memperhatikan gadis itu dengan tatapan yang sulit diartikan.

Selama ini Maru hanya mengizinkan orang-orang tertentu untuk menginjakan kaki dikamarnya. Seperti, Emma-kepala pelayan dirumah ini-, James-asisten pribadinya- dan kakek neneknya. Setelah itu tak ada yang bisa memasuki ruangan pribadinya ini. Tapi saat ini, dengan sangat terpaksa Maru merelakan kamarnya dipijaki oleh gadis asing yang baru saja ditemuinya. Bahkan kini gadis itu tengah terlelap di ranjangnya. Demi Tuhan!

Dengan cepat Maru berjalan kearah lemari pakaiannya. Situasi ini sungguh membuatnya frustasi. Tapi semua sudah terjadi. Saat ini statusnya adalah seorang suami. Dan gadis yang terlelap diranjangnya itu adalah istrinya. Demi Tuhan!

Sesaat setelah memakai pakaiannya. Maru bergegas keluar kamar. Tak peduli lagi dengan gadis yang tengah tertidur diranjang besar itu.

* * *---* * *

His Bride || AU ✔️Where stories live. Discover now