PART 9

1.6K 100 8
                                    


Eunhyuk POV,

Aku tak menyangka langit juga menangis menyaksikan kami. Seakan tahu bagaimana perasaan kami saat ini. Namja rapuh dipelukanku sudah berhenti dari tangisnya, namun dia hanya diam didalam pelukanku, dan aku nyaman seperti ini.

"Aku antar pulang ya, hujan semakin deras, aku tidak mau kau sakit besok"

Kulepas pelukanku dan menatap matanya yang sembab. Kuusap lembut wajah manisnya. Usapanku turun kebibir kisablenya. Sunguh, bila bukan dalam keadaan seperti ini, aku ingin sekali menikmati bibir ranum itu. Walau terlihat pucat karena dinginnya guyuran air hujan, namun bibir itu terlihat lebih menggoda dimataku. Dan aku harus menekan diriku sekuat mungkin untuk tidak melumatnya.

Donghae mengangguk, tanda bahwa dia setuju aku mengantarnya pulang. Kugenggam tangannya dan berjalan kembali menuju mobit, karena mobilku masih disana.

Tidak ada kata yang keluar saat kami berada dalam mobil. Setiap kali aku meliriknya, donghae hanya memandang keluar jendela mobil, mungkin menikmati derasnya hujan. Dia pernah bilang sangat suka hujan, suara hujan itu menenangkan katanya.

Sampai di lokasi apartementnya, aku membukakan pintu mobil dan mempersilahkan dia keluar. Aku tahu, seharusnya aku tidak perlu melakukan hal itu karena kita sama-sama namja. Kuantar dia sampai parkiran apart.

"Terima kasih hyukkie...."
"Ne sama-sama, istirahatlah, dan keringkan tubuhmu, jangan sampai kau sakit!"
"Mampirlah dulu, tubuhmu basah kuyub, kau juga harus mengeringkannya. Lagi pula, ini masih hujan"

Aku berfikir sejenak, mungkin kalau aku terima tawarannya untuk mampir, kami bisa berbicara mengenai masalah kami saat ini.

Akupun mengangguk menyetujui ajakannya. Kami berdua menuju ke kamarnya di lantai 12. Sampai sana, donghae memencet tombol kode apartementnya.

"Masuklah"

Dia mempersilahkanku masuk. Kesan pertama saat aku meneliti apartnya, tidak terlalu rapi, tapi sangat wangi. Wanginya seperti aroma terapi.

"Ini, keringkan tubuhmu! Aku ambilkan pakaian kering untukmu"

Donghae memberikanku sebuah handuk. Ku gosok rambutku dengan handuk itu. Kulepas kaosku yang sudah basah kemudian mengelap tubuhku. Kulihat donghae keluar dari sebuah ruangan yang aku yakin itu kamarnya, membawa pakaian kering ditangannya, dan pasti itu untukku. Dia sendiri juga sudah berganti pakaian. Terlihat cute dengan pakaian kebesaran ditubuhnya.

"Ini, pakailah!"

Disodorkannya pakaian itu padaku. Aku mengambilnya sambil memperhatikan wajahnya yang menunduk tidak mau melihatku, tapi aku masih bisa melihat semburat merah dikedua pipinya. Dan karena itu, aku tahu dia malu melihat aku sedang bertelanjang dada. Mungkin bila keadaan kami saat ini baik, aku akan senangtiasa menggodanya.

Donghae duduk pada sebuah sofa sementara aku masih sibuk memakai pakaian. Setelah selesai baru aku ikut duduk disebelahnya. Atmosfir diantara kami sangat canggung. Hujan diluar juga masih sangat deras, aku bisa melihatnya lewat jendela.

"Aku buatkan coklat hangat ya hyuk, untuk menghangatkan tubuh"

Donghae berdiri dan berenjak pergi, namun aku menahan lengannya. Dia menatapku dan mengedipkan matanya seakan bertanya kenapa, sungguh imut. Kalau boleh memilih, aku ingin kau yang menghangatkan tubuhku, bukan coklat hangat.

"Mau aku bantu?"
"Hah, anio! Aku bisa sendiri, ini hanya coklat hangat hyukkie"
"Ya, siapa tahu kau tidak bisa menyalakan kompornya"

Tersenyum, dia tersenyum. Senyum termanis yang sangat aku rindukan.

HOW LONG WILL I LOVE YOU (BOY X BOY)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang