part 11

285 18 12
                                    

PART 11

Just because my love for u guys, I can't continue this story without your support. And there's a new chapter. Left vote and comment below. Thanks.

Yang belum follow follow yuk hehe instagram gue @rhenisaaa tar siapa tau gue follback,, follow aja yak.

JANGAN LUPA VOTE SAMA COMMENT KALO MAU DILANJUT OKEEEYYY BAAYY..

****

"i'll take her" ucap harry berujar tiba-tiba.

"you must be kidding me. No, dia tidak bisa" mendengar itu, Pattie protes tanpa memperdulikan lingkungan sekitarnya.

"I'm her brother Pattie, I can't let this happen to my only sister. Even mom and dad gonna be mad at me so much. Especially to Justin" Pattie terdiam, sedang menimbang-nimbang tawaran Harry. Ia tidak bisa memberikan Anna kepada Harry begitu saja. Itu seperti dia lari dari tanggung jawab yang ia hadapi. Bukan, ini harusnya menjadi tanggung jawab Justin.

"I know you're so busy. If you can't take care of her, I will. I don't blame you for all of this. But please, I just want to help her" Harry memohon. Ia benar-benar merasakan bahwa ia harus menjaga Anna.

Pattie akhirnya menyetujui apa keputusan Harry, meskipun hatinya tidak setuju.

"Aku akan membawanya besok pagi jika kau tidak keberatan."

"Okay" Pattie berucap.

"Harry, i'm really sorry. Once again" Partie berkata seolah-olah dia sangat menyesal. Harry langsung memeluk Pattie untuk menenangkannya.

Anna sangat terpuruk hari ini. Memikirkan segala hal yang ia seharusnya tidak harus pikirkan, bahkan ia memikirkan hal-hal yang tidak jelas ada atau tidaknya. Dia sudah seperti orang gila saat ini, malah dia berpikir heran kenapa Pattie masih mau merawatnya.

"Hi Bananna" dibukalah pintu kamar Anna dan muncul lah Hary. Anna hanya melihat Harry sekilas dan tidak menyapa kembali.

"How are you feeling?" Harry bertanya. Lagi-lagi tidak ada jawaban dari Anna.

"Annie, aku baru saja punya pacar" Harry berucap lagi. Anna sontak menoleh kepada Harry dan membelalakan matanya tidak percaya.

"Who?" Ucap Anna langsung. Harry tertawa.

"See? Kau peduli dengan orang lain dan tidak peduli dengan dirimu sendiri." Kata-kata Harry membuat Anna kembali diam dan tidak berucap apa-apa.

"Kau tidak seharusnya bersedih dan memikirkan segala hal Anna. Aku akan membawamu dari sini. Kita akan bersenang-senang sesuai apa yang kau mau tentunya. Please, lupakanlah Justin kali ini." Harry menatap mata Anna dalam, Anna menangis. Harry langsung sigap memeluk Anna.

"Pattie doesn't care about me anymore. Does she?" Anna tertawa dengan nada sarkastik sambil belum berhenti menangis, Harry hanya menggeleng-gelengkan kepalanya.

"She does Anna. Bahkan dia tidak setuju aku membawamu. Tapi, aku memaksa hehe," ucap Harry meyakinkan Anna.

"I'm sorry Hazz, i really am." Ujar Anna dengan sepenuh hati.

"Kau tidak perlu meminta maaf Ann."

Keheningan menemani mereka untuk yang kesekian kalinya. Anna kembali melamun, selintas dipikirannya dia memikirkan Justin.

"Bagaimana dengan Justin?" Anna bertanya tiba-tiba, Harry kaget.

"Aku tidak tahu. Aku tidak pernah menepon maupun memberinya pesan. Please dont think about him just for right know, yeah?"

"Okay"

"Apakah kau sudah makan Anna?" Tanya Harry, Anna menggelengkan kepalanya lemah.

"Bagaimana denganmu Hazz?"

"Aku juga belum, kita makan bersama ya? Kau tunggu disini."

Dalam hati Anna berkata, aku memang tidak akan kemana-mana aku kan sangat lemah dasar Hazz bodoh. Dan Anna pun tersenyum, untuk yang pertama kalinya setelah sekian waktu.

Dilain tempat, Justin Bieber. Seorang penyanyi multitalenta yang mungkin kalian pikir saat ini dia sangat-sangat menyebalkan karena dia egois, dan menyiakan Anna begitu saja. Pattie sudah menelponnya berkali-kali tetapi Scooter mengatakan Justin masih sibuk akan segala sesuatu. Dan sampai akhirnya, Justin masih bisa meluangkan waktu untuk menelpon ibunya.

"Pattie told me that you have to call her like ASAP" Scooter berkata seraya menyerahkan Handphonenya.

"What? Why so sudden?" Justin bertanya heran.

"It's because you and Selena you dumbass. Aku sudah mengatakan kepadamu bahwa aku tidak menyetujui kontrak ini. Dan kau tidak menelpon Anna untuk mendapat persetujuannya."

Jujur, Justin masih mencintai Selena. Dan karena hati besarnya dia rela namanya dipakai oleh Selena untuk kepopulerannya. Dan saat ini, tampaknya Justin agak menyesal karena perbuatannya. Justin langsung menelpon Pattie dan tanpa menunggu lama Pattie mengangkat teleponnya.

"Hello Mom. How's going?" ucap Justin santai.

"Justin, what have you done?" Pattie berucap sangat lemah dan terdapat nada untuk memarahi Justin.

Mendengar Pattie berbicara seperti itu Justin berkata "i just want to help her Mom. She have the lupus disease thing and she needs money for her disease so i want to help her."

"Aku mengerti, tapi apa yang kau lakukan dengan tidak memberitahu Anna itu tidak baik Justin. Bahkan kau tidak pernah menghubunginya"

"Aku sangat sibuk Mom. Sungguh."

"Kau masih mencitai Selena?" Pattie bertanya dengan penuh rasa curiga.

"What? N-no Mom. Bagaimana mungkin, aku sudah memiliki Anna" ucap Justin terbata-bata.

"You love Selena. You haven't moved on from her. Dan, apakah kau tau apa yang kau perbuat terhadap Anna?"
Pattie langsung membentaknya. Untunglah Pattie sedang ada dibelakang rumah jadi Anna dan Harry tidak bisa mendengarnya.

"What happen to her?" Justin kaget dan langsung menanyakannya kepada Pattie.

"You almost kill your daughter Justin," Pattie berucap penuh penekanan. Dan ia langsung menutup teleponnya.

"What?! Hello Mom? Hellooo..." Ucap Justin berkali-kali. Tidak ada jawaban, ia menyadari bahwa Pattie menutup teleponnya.

"Shit. Apa yang sudah aku lakukan?"
Justin berkata kepada dirinya-sendiri.

"Justin you have one more minutes to show" Kenny berkata. Justin tidak menggubrisnya.

Akhirnya Justin tampil diacara tournya dengan pikiran kacau, dan... Ia menangis.

****

15 menit kemudian Harry pun datang ke kamar Anna(dan Justin) dengan membawa nampan besar berisi segala makanan.

Makanan itu ada oatmeal dengan buah pisang, beberapa macam biji-bijian, berry-berryan dan sirup maple diatasnya. Dan ada satu gelas susu dan satu gelas air biasa. Anna berpikir pasti itu untuknya. Karna Harry tidak pernah menyukai oatmeal, dan Harry sepertinya lebih memilih untuk memakan mac n cheese.

"That's not fair Hazz," Anna berkata.

"What?" Harry ambigu.

"Look at mine, look at yours! Ini hanya buah-buahan dan oatmeal" akhirnya Harry menyadari apa yang dikatakan Anna. Harry tertawa.

"Aku akan mentraktirmu mac n cheese terlezat sedunia. Tapi kau harus sembuh dulu."

****

Okayyy fellas!! Gue gatau ada geledek darimana sampe jadi pengen ngetik gini hehe. Btw ini ceritanya next jangan?
-Mines

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Dec 04, 2016 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Expect the Unexpected (Justin Bieber love story)Where stories live. Discover now