1. Ajakan

12.2K 784 78
                                    

Semuanya,
Berawal dari suatu masa dimana aku melihatnya dan kemudian getaran itu datang begitu saja. Perasaan yang cukup aneh karna seingatku getaran itu tidak pernah muncul lagi setelah sekian lamanya. Aku mematahkan hati para cowok dalam hitungan detik. Sebagai perwujudan balas dendam pada cowok-cowok brengsek di masa laluku, ini bukan trauma.

Oke, bohong. Itu sebuah trauma, aku mematahkan hati para cowok karna merekaaaaaa semua sama. Sama-sama brengsek.

Tapi Kinara bilang, aku terlalu mendramatisir. Dan adik kecilku itu juga bilang suatu saat nanti aku bakal dapat karma gara-gara kelakuanku ini. Tapi siapa yang peduli?

Urusan karma itu nanti. Aku tipe cewek yang memikirkan sekarang ya sekarang, nanti ya nanti.

Okay, sampai mana kita tadi?

Getaran.
Iya, getaran itu aku rasakan bersama David. Bukan, bukan David yang dua minggu lalu baru saja aku putuskan. Ini David Franco slash cowok yang dulu Kinara benci.

Dulu ketika Kinara dan Naraka belum menjalin cinta setuluuuus tulusnya seperti saat ini. Ketika Nara masih super duper lengket dengan David, sekarang sih sudah enggak lagi. Nara sudah berubah menjadi normal, seutuhnya. Bahkan kabar yang kudengar terakhir kali, Kinara sudah hamil. 3 minggu sepertinya, aku tidak ingat.

Jadi, aku merasakan getaran ini sudah agak lama. Ketika Kinara dan Nara berbulan madu beberapa waktu lalu, dia baik banget. Bahkan kalau Kinara nggak cerita ke aku kalau dia penyuka sesama jenis, sudah pasti aku bakal baper banget sama dia.

Ya Tuhan, jangankan itu. Dia yang gay saja berhasil membuatku baper, apalagi jika dia normal. Habislah sudah!

Aku tidak akan mematahkan hatinya seperti yang aku lakukan pada cowok-cowok yang biasanya mendekati aku. Entah kenapa rasanya aku agak sedikit tertantang untuk membuat David kembali menjadi normal. Seperti yang dilakukan oleh Kinara pada Nara.

Hah, memikirkannya saja membuatku ingin terbang rasanya. Namun kurasa membuat David kembali menjadi normal agak susah. Dia ini tulen. Nggak setengah-setengah seperti Nara yang masih ada jiwa cowoknya.

Sedangkan David? Haduuuuh!

Sudah jelas dalam hubungannya dengan Nara, dia berperan jadi ceweknya. Kurasa ini agak—ralat, sangaaaat susah. Mengingat Kinara yang membutuhkan waktu beberapa bulan untuk memperbaiki orientasi seksual Nara.

Apalagi David! Aku butuh waktu lebih dari berbulan-bulan kurasa. Tapi ini adalah sebuah tantangan, aku pasti bisa menuntaskannya. Ayo semangat, Lily Kirana!

Tiba-tiba pintu kamarku digedor oleh seseorang.

"Lily, open the door please. Its me, Kinara!"

Oh, adik kecilku.

Aku menghela nafas lalu berjalan untuk membuka pintu kamarku, namun hanya mengeluarkan kepalaku tanpa memberinya akses untuk masuk ke dalam kamarku.

"Apa?"

Kinara mengerucutkan bibirnya kesal. "Dih, gitu amat. Kenapa lo?"

"Galau."

"Yailah, bisa juga lo galau? Setau gue lo kan paling demen tuh potekin hati orang, bisa lo yang galau gitu," ledek Kinara sambil menjulurkan lidahnya.

Aku mencebik kesal. "Auk ah, gue mau bobo cantik. Lo ngapain kesini? Eh, ntar, kalo nyokap udah selesai masak bilang ya. Suami lo mana sih istrinya dibiarin keliaran begitu, masuk botol sana lo."

"Kirana, gue kan bukan jin botol," Kinara menatapku dengan tatapan marah. Bibirnya mencebik kesal. "Met bergalau ria, Rana." Ekspresinya seketika itu berubah jadi cerita sebelum akhirnya pergi dari hadapanku entah kemana.

GBTN (2): Heartbreaker [PENDING]Where stories live. Discover now