Embrace The Chord Part 13

111K 7K 315
                                    

Apapun.... 

Tiba-tiba saja Rachel merasa menyesal sudah menjanjikan sesuatu yang sepertinya bisa digunakan Jason untuk memanfaatkannya. Tetapi sudah terlanjur, lagipula, melihat perban di tangan Jason itu membuat Rachel merasa sangat bersalah.

Tangan kanan merupakan tangan yang vital bagi seorang pemain biola, tangan itu berguna untuk memainkan busur penggesek biola, dan sangat penting dalam menciptakan suara. Tangan kanan  bagi seorang pemain biola bertanggung jawab dalam hal kualitas nada, ritme, dinamik, artikulasi dan timbre, tetapi sekarang Jason terluka di tangan kanannya, kata Calvin, lelaki itu bahkan kesulitan menggerakkan jari-jarinya...  

Rachel menatap Jason dengan tatapan was-was sementara mata lelaki itu tampak berkilat penuh rencana.   Apa yang ada di benak lelaki ini?  

Tiba-tiba saja Jason menatap Rachel tajam dan tersenyum mencurigakan,

"Oke, sudah kuputuskan."  

"Sudah diputuskan apa?" Rachel bertanya, penasaran dengan sikap Jason yang penuh misteri.  

Senyum Jason melebar, "Kau akan menjadi pengganti tangan kananku, selama tangan kananku tidak bisa digunakan, sampai aku sembuh."  

Mata Rachel membelalak, masih berharap kalau dia salah duga karena tidak menyangka bahwa lelaki itu akan meminta hal yang begitu konyol dan egois kepadanya,   

"Menjadi pengganti tangan kananmu? apa maksudmu?"

Jason memasang wajah datar yang menjengkelkan,

"Karena kau aku jadi invalid, aku tidak bisa menggunakan tangan kananku, bukan hanya untuk bermain biola tetapi juga kegiatan-kegiatan lainnya, seperti menulis, menyuapkan makanan, menyisir rambutku." Lelaki itu tampak geli sendiri dengan kata-katanya, tetapi matanya bersinar menantang ketika menatap Rachel, "Apalagi setelah operasi lusa, aku akan semakin tak bisa menggerakkan tanganku karena masih dalam proses penyembuhan. Jadi Kau bertugas menggantikan tangan kananku."  

Mata Rachel melirik dirinya sendiri yang memakai kruk dengan kaki dibebat, "Aku sendiri terluka di bagian kaki dan membutuhkan orang lain untuk menopangku, aku tidak bisa menjadi tangan kananmu." gumamnya jengkel.  

Jason memasang wajah datar, "Kalau begitu biarkan aku menjadi kakimu, aku akan menopangmu." gumamnya tak peduli, lalu melemparkan tatapan menuduh kepada Rachel,  "Kau bilang kau mau melakukan 'apapun' untukku."  

Rachel terdiam, teringat janjinya lagi, lalu memandang Jason lama, kemudian menghela napas panjang.

Ya ampun, sepertinya dia terperangkap dalam jebakan Jason yang licik.  

***   

"Kenapa?" Calvin duduk di pinggir ranjang, menatap Rachel lembut, perempuan itu tadi memaksa untuk menengok Jason di kamarnya, tetapi setelah kembali wajah Rachel bukannya lega, malahan lebih kusut dari biasanya.  

Rachel menatap Calvin dan mencoba tersenyum,    "Tidak apa-apa." sebaiknya Calvin tidak tahu kalau Rachel sudah bersedia menjadi pengganti tangan kanan Jason. Lelaki itu pasti akan marah dan merasa bahwa Jason memanfaatkan Rachel.  

Tetapi tentu saja Calvin tidak mau menyerah, "Dia marah padamu ya?"   Rachel meringis, mungkin lebih baik kalau Jason marah kepadanya, mungkin membentak, mencaci dan menyalahkannya. Tetapi tidak, Jason begitu dingin dan penuh perhitungan sehingga Rachel tidak bisa menebak apa yang ada di dalam kepalanya. Lelaki itu tampak  misterius dan Rachel tiba-tiba merasa takut dan tidak nyaman, karena dia tidak bisa mengetahui apa rencana Jason selanjutnya.  

Rachel menggelengkan kepalanya, mengetahui bahwa Calvin masih menantikan jawabannya,   "Tidak, dia tidak marah kepadaku."  

'Kau sudah meminta maaf bukan?" Calvin bertanya lagi, merasa tidak puas dengan jawaban Rachel.  

Embrace The ChordWhere stories live. Discover now