Warning!!
Khusus 18+
Yang dibawah umur sebaiknya tidak baca part ini yaa
TrimsAli keluar dari ruang kerjanya
Mencari Prilly dikamarnya..tidak ada
Turun lagi kebawah
Mencari kedapur yang ada hanya bibik
"Bik..liat Prilly?"tanyanya
"Ooh non Prilly tadi kedepan tuan"
"Kedepan..ngapain?"Ali mengerutkan keningnya
"Nganterin Asep kopi"jawab bibik
Wajah Ali langsung berubah
Tangannya mengepal disisi tubuhnya
Melangkah cepat kearah luar
Pintu depan terbuka
Didengarnya tawa Asep dan Prilly
Sejenak Ali berhenti dibalik pintu
Menurunkan emosinya
Lalu keluar
"Prilly!!"panggilnya
Prilly dan Asep sama2 berdiri
Asep mengangguk pada Ali
"Malam Tuan"katanya
Tanpa menjawab Steven hanya membalas anggukannya
"Prilly masuk!!"perintahnya
Prilly melepaskan jaket yang menutupi bahunya
Menyerahkannya pada Asep
"Makasih ya sep"katanya
Ali merasa kemarahannya sampai ubun2 menyadari barusan Prilly memakai jaket Asep
"Aku masuk dulu sep..nanti kita lanjutin lagi ngobrolnya"Prilly menatap Asep
Alo benar2 merasa panas hatinya
Permainan apa yang kau lakukan Prilly??
Membuat aku marah dengan sikapmu pada 2 pria berbeda hanya dalam satu malam gumam hati Ali
Prilly berjalan melewati Ali
Ali mengikutinya dari belakang
Kemarahan Ali hampir meledak sekuat tenaga Ali mengontrolnya
Ali mengikuti Prilly masuk kekamarnya
Ditutupnya pintu kamar Prilly
Ditariknya lengan Prilly
Disandarkannya punggung Prilly kedaun pintu yang tertutup
Disambarnya bibir Prilly dengan kasar
Tangannya ketat memeluk tubuh Prilly
Jemari Prilly kuat mencengkeram bahu Ali
Prilly merasa kakinya lemas
Ciuman Ali meski kasar seperti menguasai seluruh mulutnya tapi tetap membuat tubuhnya seperti meleleh
Ali melepaskan ciumannya
Keduanya tersengal dengan wajah memerah
Prilly menundukan wajahnya
Ali belum melepas pelukannya
Perlahan Ali mengangkat dagu Prilly
Mata mereka bertemu
"Itu hukumanmu Prilly..sudah kubilang jangan dekat2 dengan lelaki lain...kau itu istriku!!"kata Ali tanpa melepas tangannya dari dagu Prilly
Prilly membuka mulutnya ingin bicara
Tapi Ali sudah kembali mencium bibirnya kali dengan lembut
"Jangan bantah aku Prilly"katanya disela2 ciuman lembutnya
Kali ini Prilly benar2 merasa kedua kakinya tidak mampu lagi menopang tubuhnya yang terasa meleleh akibat ciuman Ali
Tanpa melepas ciumannya Ali menganggkat Prilly keranjang
Membaringkan Prilly
Tangannya mulai membuka kancing baju Prilly
Bibirnya mengecup bahu Prilly hingga berbekas
Bibirnya turun kedada Prilly memberi kecupan juga disana
Tubuh Prilly bergetar merasakan sensasi yang belum pernah dirasakannya sebelumnya
Ali kembali menciumi bibir Prilly sambil tangannya berusaha melepaskan baju Prilly
Drrtt...drrttt
Ponsel Ali bergetar
Ali melepaskan Prilly
Ali duduk ditepi ranjang
Prilly masih pada posisinya
"Gritte"gumamnya sambil menatap Prilly
Prilly bangun lalu duduk ditepi ranjang"Tadi dia ingin bicara denganmu"kata Ali
"Hallo Te..."Ali memasang loudspeaker ponselnya
"Ayah..mana Prillynya..dari tadi ditungguin lama banget katanya mo telpon balik...ayah suaranya kaya baru bangun tidur..ketiduran ya??"cerocos Gritte
"Ini Prilly ada disini..ini ayah speaker Prilly bisa dengar suaramu Te"
"Hallo Tte..gimana kabarmu dan keluarga disana?"tanya Prilly
Suaranya juga terdengar serak
"Kamu bangun tidur pril..suara kamu dan ayah sama2 serak...jangan2...OMG...
Apa kalian tidur berdua...asiiikkk..
Aku bakal punya adik"sorak Gritte kegirangan
Prilly menatap Ali wajahnya merah padam
"Jangan ngaco deh Tte"jawab Prilly
"Kok ngaco kaliankan suami istri ...wajar dong tidur bareng..yang nggak wajar itu kalo tidur nya pisah"lagi2 kata2 Gritte sukses membuat Wajah Prilly merah padam
Matanya melirik Ali yang merebahkan tubuhnya diranjang
Mata Alu terpejam
Seperti tertidur
Prilly pindah duduk ke sofa dekat jendela
Gritte dan Prilly lama sekali mengobrol ditelpon
Usai Gritte menutup telpon Prilly menatap Ali yang tertidurPrilly bingung
Dibangunkan atau tidak pikirnya
Prilly berjalan kearah meja rias
Menatap dirinya dicermin
Baru disadarinya kancing bajunya sudah terbuka
Matanya membeliak melihat banyaknya tanda2 kecupan Ali dibahu dan dadanya
Tiba2 Ali sudah berdiri dibelakangnya
Memeluk erat perutnya
Mencium tengkuknya
Merabai dadanya
Tangan Ali Mulai membuka baju Prilly
"Prilly..Prilly..kamu mengigau"Prilly tergeragap
Ternyata cuman mimpi
Prilly ketiduran disofa karena Ali tidur diranjangnya
Mata Prilly mengerjap
Mukanya merah karena barusan memimpikan Ali
"Pindah keranjang tidurnya..aku mau kembali kekamarku"kata Ali
Prilly berdiri kepalanya mengangguk
Ali meraih kepala Prilly
Mendongakan wajahnya dengan memegang dagu Prilly
Cup
Dikecupnya bibir Prilly
"Selamat malam..selamat tidur"Ali melepaskan wajah Prilly lalu melangkah keluar kamar
Hhhh..malam ini om bule benar2 aneh
Mau dibilang cemburu kan gak mungkin
Cemburu itu tanda cinta
Laah om bule kan gak pernah bilang cinta jadi mana mungkin cemburu
Membingungkan gumam Prilly
Direbahkannya tubuhnya diranjang
Berusaha untuk tidur
***
Usai sholat subuh Prilly ingin turun kebawah membantu bibik didapur
Ali dilihatnya keluar dari ruangan olah raga disamping kolam renang
Saat sarapan hampir selesai Ali sudah rapi dengan jas dan dasinya
Duduk dimeja makan dengan kopi susu dan koran didepannya
Ali melipat korannya
"Kamu gak kuliah?"Ali bertanya pada Prilly yang diliatnya masih menggunakan baju rumah
"Agak siangan nanti om"jawab Prilly
"Jam berapa?biar nanti supir kantor yang antar jemput kamu"
Prilly ingin menolak
Tapi takut Ali marah
"Jam 11 om"
"Ya sudah kamu tunggu aja dirumah nanti"
"Iya om"
Jam 10 Prilly sudah siap2
Dilihatnya hp Ali tadi malam tertinggal dimeja
Gak bisa nyala baterainya habis
Prilly berniat mengantar hp Ali kekantornya
Saat keluar didengarnya suara motor pak Ujang masuk ke halaman
"Asep..gak sekolah??"
Ternyata Asep yang make motor pak Ujang
"Udah pulang non..kan lagi ulangan"jawab Asep
"Bisa anterin aku kekantor Om Ali gak?"tanya Prilly
"Ooh bisa non"jawab Asep
"Tunggu ya ..aku pamit bibik dulu"
Sampai didepan pintu masuk kantor
Prilly melihat Ali keluar dari pintu dengan Siska bergayut manja dilengannya
Prilly merasa ada yang sakit dihatinya
Tapi dikuatkannya
Dibuatnya wajahnya sedatar mungkin
Dipanggilnya Ali
"Om.."
Ali berpaling tertegun sejenak refleks tangannya melepaskan tangan Siska dari lengannya
"Ada apa kesini?"tanyanya
Matanya meneliti wajah Prilly
Datar tanpa ekspresi
Apa dia tidak punya hati
Batin Ali
Prilly menyodorkan ponselnya
"Ini ...ketinggalan dirumah...aku permisi..mau kekampus dulu"Prilly mengangguk
"Kau naik apa..supir kantor barusan aku suruh jemput kerumah?"tanya Ali
Ali menunjuk Asep yang duduk diatas motor
"Asep yang ngantar..maaf om aku pergi dulu..mari tante"Prilly berbalik dan setengah berlari mendatangi Asep diiringi pandangan marah dari AliAda hubungan apa Prilly dengan Asep sampai mereka bisa sedekat itu
Kata hati Ali
Siska menarik tangan Ali
"Ayo sayang kita makan siang dulu"
Ali mengangguk
Membukakan pintu mobil untuk Siska
Perubahan sikap Ali membingungkan Siska
Ali terlihat seperti cemburu pada Prilly dan Asep yang diketahui Siska sebagai anak angkat dan tukang kebunnya
Apa mungkin??***bersambung***
Huhhh maaf yaa kalau ada kesalahan namaa. Udah lama gak next jadi pas ngerubah nama2nya jadi lupa itu namanya bener asep sama siska atau bukan hahahahaaa.
Mau liat di part sebelumnya tapi penyakit malasnya lagi kambuh.
Yaudahlah yaaa yang penting udh di next.
Gapapa kan? Hihihiiiii

YOU ARE READING
Om Bule Suamiku
Randompekerjaan yang ditawarkan Gritte sahabatnya adalah pekerjaan teraneh didunia bagi Prilly tapi Prilly harus menerimanya demi uang 20 juta untuk membayar hutang orang tuanya pekerjaan aneh itu sebagai mama bagi Gritte