Chapter - Eight

250 94 12
                                    

Hollaaaa beautiful i came backkkkkk omg i have to continue the chapter right now. Thanks for reading all my bullshit here ^_^ so let's i start.

Song for this chapter:

Justin Bieber - up

Greyson Chance - victim

------------------------------------

"Hey, you here c'mon we have to go now." Ada seseorang yang menarik tangan gadis ini sebelum ia memberitahuku namanya,dengan segera salaman kami juga terlepas, dia menoleh kearahku untuk mengirimkan senyuman kecil,dan aku membalasnya.

"Astaga cam,yaampun kenapa aku bisa lupa seperti ini." Aku segera membeli roti dan 2 kaleng coke.

******
"Cam.. i'm sorry.am i to late??" Aku mendatangi cam dan duduk disebelahnya.

"No hunn it's fine,any something wrong?"

"Uhmn no nothing everything is okay now." Aku mengirimkan fake smile pada cam. "Apakah suster sudah datang dan membawa makanan??"

"Yes she is. But i won't to eat it cause i just want to eat from your hand now."

I giggle" oh my Gosh camm please jangan seperti anak kecil."

"Oh well,baiklah berikan aku roti itu." Aku memberikan roti yang tadi kubeli pada cam dan minumannya juga.

"Excuse me, ini waktu untuk pergantian perban." Seorang suster masuk untuk menggantikan perban cam.

"Oh yes please." Aku mengirimkan senyum pada suster tersebut dan menuju keluar.

"Hunny stay please." Cam memanggilku untuk tetap tinggal.aku berbalik dan mendekatinya.

"Cam aku akan selalu disini don't worry aku hanya ingin uhmm melihat keadaan greyson."

"Wait who?? Greyson?? That fucking bastard??."

"Cam stop!! He is not like that." Cam mengerutkan jidatnya. "Uhmm maksudku Greyson tidak seburuk yang kau pikirkan." Aku menunduk.

"I don't care with him anymore. What happen to him?"

"Dia mengalami kecelakaan pada saat menuju kesini." Aku melihat cam menyeringai.

"Itu hal yang pantas dia dapatkan,kurasa lebih baik jika dia mati."

Mataku melebar. Aku tidak tau harus berkata apa lagi pada cam.

"Baiklah sudah selesai."

"Terima kasih suster." Cam berterimakasih padanya,suster itu juga meninggalkan kami berdua dengan segera. Cam menarik tanganku dan sekarang aku duduk dipinggir tempat tidurnya.

"Brittany my hunny ada apa denganmu?? Apakah dia sudah mempengaruhimu?? You don't believe me? I love you more than anything." Cam berbicara padaku dengan sesekali memegang rambutku yang jatuh menutupi wajahku.

"No cam it's ok. I love you too. I-i just.."

"Shhh hunny kau bisa membicarakan semuanya nanti its ok." Cam mendekatkan kepalaku di dadanya and kiss my hair."

****
4 hari setelah Cam sadar tetapi tidak dengan Greyson. Aku mulai khawatir dengan keadaanya karena selama ini aku tidak pernah mengunjungi greyson lagi, karena matt bilang lauren sudah mengurus semuanya. Cam juga sudah bisa berjalan dengan baik walaupun luka yang di bahunya belum benar-benar sembuh.

"Cam aku mau ke cafetaria hanya ingin membeli pepsi."

"Aku ikut.!"

"No cam kau ingin pergi kesana dengan keadaan seperti ini??dengan membawa - bawa infus ini??"

Gang's ~ Greyson ChanceWhere stories live. Discover now