Bonus Chapter [1]

990 134 17
                                    

*flashback on*

[Author Pov]

Rasanya baru sehari ia bertemu dengan Luke. Dan sekarang ia harus menginjakan kaki nya di tempat yang ia benci. Bandara. Ya ia sangat benci dengan Bandara, karena tempat itulah yang sering memisahkan nya dengan orang orang yang ia cintai. Contoh nya sekarang, ia akan berpisah dengan Luke.

Dirinya dan Luke memang menjalin hubungan kembali, mengembalikan kebahagian yang dulu sempat hilang. Sebulan merajut hubungan dengan Luke, kini hubungan nya harus di gonjang ganjing dengan keluarga Luke yang meminta Luke untuk kembali ke Australia. Sedih. Pastinya ia akan merasakan hampa di hati nya, orang yang sudah membuat hari nya berwarna kini pergi begitu saja. Dan seperti nya hati nya akan berwarna abu-abu lagi.

Trixiena POV

"Hi.. Kenapa kau melamun, tenang saja, aku akan kembali. Aku cuma 1 tahun kok disana." Ucap pria di depanku ini dengan lembut. Dan sialnya ucapan Luke tadi malah membuat hatiku tidak yakin bahwa hubungan ini tidak akan berjalan mulus nantinya.

"Tidak Luke.. Aku hanya memikirkan bagaimana kelulusan ku nanti tanpa kau."

"Hey.. Kau masih ada Niall, Ia tidak akan pindah sekolah, walaupun ya dia sudah punya kekasih yang menjanjikan tetapi kalian bersahabat kan?" Kini tangan Luke berpindah memegang bahuku tanda meyakinkan.

"Ehm.. Ya Luke, pergilah mungkin kau memang tidak ditakdirkan untuk tinggal di London." Candaku padanya.

"Ehh kau ini, kau mengusirku ya... Beraninya kau, awas ya aku tidak akan balik ke London baru tau rasa!" Ucapan Luke sedikit menohok hatiku membuat paru-paru ku kini kembang kempis kekurangan oksigen. Apa maksud dia ngomong seperti itu? Walaupun nada bicara nya bercanda. Tapi....

Lalu terdengar suara pengumuman tanda pesawat akan take off sebentar lagi.

"Luke.. Kau tidak dengar ya, pesawat mu sebentar lagi take off. Dasar dongo! Sana cepat ketinggalan baru tau rasa" Ucapku sedikit sewot karena sedari tadi Luke menggoda ku dengan gombalan kacang nya.

"Kau benar benar mengusirku tuan putri, baiklah rakyatmu ini akan menyingkir jauh dari hadapan mu. Selamat tinggal tuan putri. Dan ingat cintaku tidak akan pernah aku berikan ke orang lain selain dirimu tuan putri." Ucap nya dengan nada layaknya di dongeng dongeng kerajaan. Ck. Pacarku ini emang aneh. Tapi tenang saja, aku sangat mencintai pacar idiot ku ini.

"Jaga dirimu baik baik disana sayang, jaga cinta mu untuk ku. Ingat hanya 1 tahun ya Luke." Ucapku, kini buliran bening dari mataku berjatuhan tanpa seijin ku. Luke pun hanya bisa tersenyum sangat lembut dan perlahan melingkarkan tangan nya untuk memeluk tubuh lemahku. Hangat. Bagai ini adalah pelukan terakhir dari seorang Luke Hemmings. Aku tidak akan melupakan pelukan ini.

Kini ia melepaskan tautan badan kami, ia melepas nya dengan berat seakan tidak rela. Langkah Luke perlahan lahan telah menghilang di telah puluhan orang yang berlalu lalang di sekitar Bandara. Kini apa yang aku harapkan setelah kepergian Luke?. Niall? Tidak mungkin, dia sekarang adalah rival ku.

*1 year after that*

Matahari perlahan lahan telah bersembunyi di balik awan gelap. Digantikan oleh sang penyinar bumi di kegelapan. Bulan. Bulan yang memancarkan cahaya nya sendiri tanpa bantuan dari benda apapun mampu menyinari bumi yang gelap kala malam hari. Sama dengan hatiku, mendengar kabar bahwa Luke tidak di perbolehkan orang tua nya untuk tinggal di London lagi membuat harapan ku setiap detik nya pun menciut. Apa lagi yang aku harapkan dari seorang Luke Hemmings?

Ini benar benar takdir tuhan. Sepertinya perpisahan tahun lalu itu menjadi teka teki perpisahan ku dengan Luke. Pertama dengan kata kata ku yang tanpa sadar aku ucapkan. Lalu kata kata Luke yang tidak akan kembali lagi ke London. Ya sekarang itu benar nyatanya. Semua yang di bicarakan di Bandara tahun lalu menjadi jawaban dari semua takdir tuhan yang di berikan kepadaku.

Hubungan ku kini hancur setelah mendengar Luke dengan ceria nya menceritakan bahwa ia menemukan sahabat lamanya sekaligus cinta pertama Luke. Hancur. Siapa yang tidak sakit hati mendengar pacar nya sendiri menceritakan orang lain, terlebih orang tersebut pernah hadir dan sangat penting. Ini semua membuat pertahanan ku roboh untuk mempertahankan hubungan ku dengan Luke. Dan tepat di hubungan ku dan Luke 1 tahun. Kita resmi berpisah.

"Apa yang kau pikirkan lagi Trixi, aku mencintaimu tapi entahlah aku juga sangat senang ketika bertemu Hayley kemarin. Kita banyak bercerita dan ternyata orang tua ku dan orang tua nya kenal dekat. Seperti nya aku akan sering bertemu dengan Hayley. Haloo Trixi.. Haloo.. Tri...

Tuuutt tuutt

The call is end..

.
.
.
.

Huaaa bonchap nya hancur ya.. maafkan daku teman... Ini aku usahain sangat loh buat update Feeling..

Btw menurut kalian SS ini gimana sih?. Menurut kalian cerita ini jelek ya?? Kalo iya.. Maaf ya, gue ama Syaa juga selalu berusaha sekuat tenaga buat bikin para pembaca seneng.. Maaf banget kalo selama ini kalian gk nyaman sama cerita ini..

Udah ahh gue curhat nya

Voment ya kalo suka :)

BTW pada mau Bonchap 2??

The Feelings // Niall HoranWhere stories live. Discover now