XI

32 3 0
                                    


So look at me in the eye,
Is anyone there at all?
Cause I'm not leaving

•••

Safia's PoV

"Gue takut ngelepasin dia lagi, Saf." Ucap Dika lemah.

Gue tersenyum tipis dan meminum green tea gue. "Gausah takut, sama-sama makan nasi ini,"

"Tapi Saf, kalo misalkan dia nolak gue gimana?" tanya Dika.

"Jangan mikir kayak gitu dulu, kan lo sendiri belom coba." Jawab gue.

Gue menatap matanya, mencoba melihat apakah masih ada tempat untuk gue di sana.

"Lo bener. Gue gak boleh nyerah," ucap Dika dengan suara yang kecil mirip seperti gumaman.

Gue mengangguk sambil tersenyum.
"Nah itu lo tau, kenapa tadi pake ngeluh segala."

Kekehan yang terdengar dari mulutnya terasa hangat. Nggak, lembut, halus, merdu, oke ini lebay.

Tapi serius, I'm in love with his laugh.

"Saf, gue ngajak si Icha ke festival besok malem. Lo temenin gue ya?" ucap Dika.

Gue menatapnya aneh. Gila, ngapain amat gue nemenin orang pdkt. Entar gue jadi obat nyamuk doang lagi.

Enak aja Dika, dia seneng kali ya bikin gue sakit hati ngeliat dia sama Icha-

"Iya sip," balas gue. Dika tersenyum kecil dan mainin hapenya.

Eh iya, boneka itu..

"Dik, boneka yang kemaren gimana?" Tanya gue.

"Boneka yang mana?" Sahut Dika tanpa ngalihin pandangan dari layar hapenya.

Ish, ngeselin nih anak.

"Kalo lagi ngomong, tatap orangnya bukan hape." Ucap gue ketus.

1
2
3
4
5

Lah anjir nih anak sebenernya peka gak sih. Kesel banget gue.

63
64
65

Awas aja Dika. Gue diemin balik dah. Bomat.

89
90
91

Gue memutuskan membuka hape gue.
Eh, ada notif line lhoooooooo. Dari OA tapi.

Gue end chat messagenya dan mencoba buka instagram. Saat gue ngerefresh feeds, keluar tuh post-an dari Icha.

Foto dia ama temen-temennya lima orang. Lah, karna gue gapeduli yaudah gue scroll down aja, ngapain juga dilike toh yang ngelike juga udah 50 orang.

119
120
121

Lah anjing si Dika seriusan nih? Ada yang punya golok gak? Mau gue pinjem buat gorok si Dika.

137
138
139

Oke deh kalo gak ada yang punya. It's okay. I'm fine. Thank you.

155
156
157
15-

"Eh Saf, tadi lo ngomong apa?" Ucap Dika sambil ngelock hapenya.  Gue menghembuskan napas gue.

"Terus aja main hapenya," ucap gue dengan nada yang gue usahain sangat-sangat ketus.

Namun, yang gue denger adalah balasan tawa dari seorang Andika Haikal Putra.

"Adek gue seneng banget sama boneka yang kemaren, makasih ya Saf udah pilihin bonekanya." Ucap Dika.

Gue hanya mengangguk dan melihat ke luar jendela. Lah, hujan? Sejak kapan? Kok gue gak nyadar sih?

"Woy, Saf! Bengong aja sih," ucap Dika ngegas.

"Hah? Apaan?" tanya gue.

"Besok malem jangan lupa temenin gue ya,"

Iya anjir gak usah ngingetin mulu. Entar gue sakit hati lo mau tanggung jawab?

"Iya, Dika bawel."

---
A/N : VOMMENTS

My Mission [ON GOING]Where stories live. Discover now