hamara shahenshah

320 19 0
                                    

#Part 36
"Kisah Kita belum Usai"
By. El

Pukul 13.15.. lantai 4 The Agra Pers, pari masih sibuk dengan setumpuk file di atas mejanya, jam makan siangnya dia gunakan untuk mengejar ketertinggalannya, dia bahkan telah melupakan nasib cacing-cacing di perutnya yang sudah berdemo meminta hak mereka segera.. saking asyiknya bahkan pari tak menyadari ada seseorang yang telah berdiri di sampingnya..

"Eheemmm... apakah tulisan-tulisan di layar itu lebih menarik sehingga keberadaan cowok tampan di samping mu ini tak di gubris?" Ledek rajat mengarahkan wajahnya mendekati pari

"Eheemmm... dirimu tak begitu menarik untuk di lihat" jawab pari cetus tampa melihat wajah rajat sedikitpun.. namun ketika dia mau mengambil sesuatu di samping kanan yg tepat di sana ada wajah tampan rajat yg sedang melihatnya, mata pari tiba-tiba memandang mata teduh itu, mata yang sebulan lalu telah membuatnya luluh.. pari tak mampu bersuara, lidahnya kelu, matanya seakan terperangkap ke dalam mata teduh milik rajat..

"Deg..deg...deg" pari memegang dadanya..

"Ya Tuhan... detak jantung ini juga pernah aku rasakan ketika melihat mata teduh ini, apakah mata ini masih sama seperti dulu?, apakah detak jantung ini berdetak sama seperti sebulan yang lalu, sebelum kejadian malam itu?" Lirih hati pari masih terperangkap dengan pandangan mata teduh itu.

Rajat pun kelu, setiap kali melihat bola mata pari yang bak rembulan itu dia merasakan telah menemukan sosok yang selama ini dia rindukan.. ibunya.. yaa ibu yang selama hidupnya telah terukir Indah di hatinya, meski seorang rajat adalah lelaki tampan nan playboy di kalangan beberapa temannya.. namun seorang rajat tetap menuruti amanah ibunya agar tidak terjerat ke dalam kehidupan malam..

Tak ingin berlama-lama terpaku melihat rembulan itu, rajatpun membuyarkan lamunan pari.

"Heeyy kita makan dulu yuukk, kata ankita dari tadi kamu belum keluar untuk makan siang, ayoooo...!" Ajak rajat terkesan mendesak dan tak ingin di bantah.

"Tapiii rajat, kerjaan ku" balas pari menunjuk ke arah tumpukkan file dan layar komputernya.

"Ayooo.. makan siang dulu, masalah pekerjaan bisa di kerjakan nanti.. ntr kamu sakit lagi aku juga kan yang repot harus nyuapin kamu lagi setiap hari" ledek rajat mengelus pucuk kepala pari.. pari pun menyerah, karena memang pada dasarnya saat ini dia sangat kelaparan. Rajat meräih tangan pari dan langsung mengajaknya pergi.

10 menit kemudian mereka telah tiba di sebuah kafe dekat kantor mereka..

"Kamu mau pesan apa sayang...?" Rajat tiba-tiba mengucapkan kata sayang di belakang pertanyaannya, dia takut kalo karena kata-kata itu membuat pari marah lagi. Namun di luar dugaan ternyata pari tersenyum kepadanya seakan setuju kalo kata itu masih boleh di ucapkan.

"Aku mau puri dengan saos sayur, sandwich, salad dan minumnya ice green tea" pesan pari semangat dan waiter pun mencatat pesanan pari.

"Waaah ternyata selain banyak omong, kamu banyak makan juga ya" ledek rajat terkekeh..

"Buatkan aku yang sama seperti yang dia pesan!" Perintah rajat kepada Sang waiter

"Ji tuan" angguk sang waiter kemudian pergi untuk mebawakan pesanan pelanggannya.

Tak lama berlalu.. pesanan pari dan rajat pun tersedia.. pari pun dengan semangatnya melahap beberapa puri yang telah dia pesan.. melihat itu rajat geleng-geleng kepala melihat wanita di depannya memang benar-benar berbeda, sangat polos apa adanya tanpa sedikitpun jaga image sperti wanita-wanita yang pernah dia kencani.

"Kamu cantik... hamari jodha" ucap rajat sambil memutar2 sedotan di gelas green teanya.

"Uhuuukkk..." pari tersedak mendengar ucapan rajat.
"Haaann.. hamari jodha, jodha ku.. kau adalah jodha ku" jawab rajat memegang erat tangan kiri pari.. pari pun lagi-lagi tersipu.. tak menyangka jika dia akan mencintai rajat untuk kedua kalinya.

Kisah Kita Belum UsaiDove le storie prendono vita. Scoprilo ora