17.

585 55 4
                                    

Sebelum baca, cuma mau bilang.

kalo kalian suka sama ceritanya jangan sungkan kasih vote atau komen kalian.

dalam bentuk apa-pun itu aku bakal terima dengan hati yang laaapaaang.

aku juga mau liat siapa-siapa aja yang baca cerita aku :"

tapi banyak yang silent reader sepertinya*miris.

Yah, semoga kalian menikmati cerita yang gak seberapa ini.

Enjoy guys!

. . . .

Alexa POV

Tubuh ku bergeming saat mendengar perkataan Gio yang sukses membuat hati ini kembali patah.

Shock yang kini aku rasakan membuat aku tidak menyadari kalau Gio sudah melangkah maju menghampiri ku.

Dia memegangi kepalaku dengan kedua tangan dan menurunkan padangan-nya hingga kening kami bersatu.

" Lo sekarang udah tau. Jadi lo mau 'kan balik sama gue dan ninggalin Zaki, hmm?" Dia bertanya dengan nada yang begitu lembut dan halus.

Seketika aku merasa otak ku kosong. Aku tidak dapat berfikir lagi. Mendadak aku tidak bisa mengeluarkan sebuah kata dari bibir ku ini.

Namun satu hal pasti yang ingin aku lakukan. Aku ingin menampar wajahnya seperti kata tante Lilis. Seenak udelnya saja dia meminta balikan dengan cara menyakitkan seperti ini. Hah, apa daya tinggi badan ku tak sampai untuk menampar muka tampan-nya itu.

" Maaf," hanya kata itu yang bisa aku lontarkan dan aku memilih pergi keluar dari kamar, meninggalkannya begitu saja di atas sana.

Sedikit lebay memang. Tapi aku hanya mengikuti langkah kaki ku.

Maaf,

karna aku yang mulai ragu.

Karna kamu yang sekarang, seperti bukan kamu yang aku kenal.

Kamu yang sekarang, berbeda 180 derajat.

Kamu yang sekarang, membuat ku ragu untuk bertahan.

maaf,

karena aku ragu, kalau semua akan kembali normal...

.

.

-

Suasana sekolah tampak biasa. Membuat ku ingin cepat pulang ke rumah. Yang baru aku sadari, masa SMA ku tidak seindah masa SMA di FTV atau sinetron yang sering Bi Inah tonton.

Masa SMA ku suram karena dia. Orang yang aku percayai. Yang dengan mudahnya meng-iya kan ucapannya. Menuruti perintahnya.

Melarang semua orang untuk berbicara padaku? Hah! Dia kira dia siapa!

Sadar lah Alexa, dulu kau menuruti semua perintahnya!

Ya, karna aku dulu terlalu sayang padanya.

Dan sekarang?

Aku diam. Bahkan, aku tidak bisa menjawab pertanyaan dari suara hatiku sendiri. Begitu bodohnya kah aku?

" Hoi!" Terdengar suara Oliv berteriak.

Aku mendongak, Ia berjalan menghampiriku dan merangkul bahu ku dengan mudah.

" Ih, pagi-pagi udah pasang muka bete, ntar kesambet setan lo..." ia menyikut bahu ku dengan bahunya.

Aku tersenyum masam, " Sorry, sorry to say yah, gue orangnya kuat iman! Setan yang takut sama gue." Aku mengangkat dagu. Bergaya sok songong.

Going To Normal [#Wattys2016]Where stories live. Discover now