Decide (part 2)

6K 304 29
                                    

20

Decide (part 2)

____________

"apa pun yang kamu minta pasti aku kabulkan Rey?"

"Mas Rafa terlalu berlebihan, aku gak bakal minta mas Rafa supaya menceraikan mbak Elisa dan menjalin cinta denganku, aku hanya ingi mas Rafa bilang ke ibu mas Rafa kalau dia tidak perlu mengusirku lagi dan membuang tenaganya untuk hal-hal sia-sia"

Rafa tertunduk malu, ia tau kalau dia beserta keluarganya memiliki kesalahan pada Rey. Mereka kembali terdiam dan saling menatap, Elisa berulang kali menyeka air matanya, Namun Rey dengam sekuat tenaga membuat dirinya menjadi seseorang yang tidak mau tau perasaan orang.

_____________

DECIDE (PART 2)

______________

Matahari sudah lelah untuk bersinar dan dia sudah berada di barat menyiapkan tempat istirahatnya sehingga langit menjadi kemerah-merahan. Reiko yang sejak tadi bermain bersama Rey kini sedang tertidur lelap karena lelah menyerangnya dengan hebat. Rey menatap lembut gadis kecil itu sedangkan Elisa & Rafa hanya melihat dengan wajah sedih serta kecewa.

"Rey...?"

Rey memutar kepalanya ke belakang kearah Rafa. Ia menghela nafas dalam sebelum ia membuka mulutnya untuk mengeluarkan suara.

"Aku akan sangat merindukan Reiko, dan terima kasih karena kalian mau mengantarkan dia kesini" Rey membelai lembut kepala Reiko dan mencium kening gadis itu dalam.

Elisa berlari kecil memeluk Rey yang sedang duduk di sebelah Reiko yang tertidur di sofa.

"Maafin mbak ya Rey, maafin mbak?"

Rey hanya menghela nafas kemudian dia tersenyum lembut pada Elisa.

"Semua sudah selesai dan mbak gak perlu minta maaf karena mbak gak punya salah ke Rey"

Elisa berkali-kali menyeka air matanya dan berkali-kali mencoba tersenyum, sedangkan Rafa, dia bermurung durja setelah mendengar Rey menyuruhnya pulang karena hari sudah malam, Rafa memeluk Rey dengan erat bahkan ia tak peduli dengan Istrinya yang cemburu atau tidak.

"Rey, kalau kamu kangen dengan Reiko aku bolehin kapan pun kamu ingin bertemu dengannya, bahkan pintu rumahku selalu terbuka untukmu" Rafa menghela nafas kemudian dia menjauhkan tubuhnya sedikit dari Rey.

"Ya tentu saja aku akan ketempat mas & mbak kalau aku kangen dengan dia" Rey menghela nafas kemudian di wajahnya terukir sebuah senyum tipis.

Terima kasih, karena kalian membuat hidupku berwarna, Gumam Rey dalam hati dengan menatap lembut pada Pasutri itu. Malam hampir datang dan perasaan lega kini berada di hati tiga orang itu, Rey dapat tersenyum lagi namun hatinya memiliki sedikit ganjalan yang memuatnya masih berfikir bagaimana mengucapkan terima kasih pada Farel.

Elisa memeluk Rey ketika dia berpamitan pada Rey untuk pulang, Rafa juga ikut memeluk erat pemuda yang dulu pernah membuatnya tergila-gila itu, ia juga mencium pipi Rey dan Elisa cukup mengerti dengan ini. Rey melepas ketiga manusia itu dan melambaikan tangan ketika melihat mobil Rafa menjauh dari rumah Jevi.

"Kamu cukup hebat" Adrian menepuk pundak Rey dan membuat pemuda itu tersenyum tipis.

"Ya, aku cukup kuat untuk melepas dan memendam rasa sakit, dan sekarang kuputuskan untuk pergi dari hidup mereka" Gumam Rey dan di akhiri dengan hela nafas dalam.

"Jadi sekarang apa yang akan kamu lakukan Rey?" Adrian berjalan berdampingan dengan Rey masuk kedalam rumah.

"Mungkin aku akan pulang kerumah dan menata hidup dari awal lagi" jawab Rey mantap dengan senyum manis terukir di wajahnya dan membuat Adrian ikut tersenyum.

I love u officeboy (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang