14

20K 686 1
                                    

Even pov

"Ven! Tolong ambilin cardigan gua di tas deh" teriak agnez dari ambang pintu

Aku pun menemukan apa yang aku cari dan langsung mengeluarkannya

"Lempar aja" ucap nya setelah melihat aku mendapatkan cardigannya

Aku pun berjalan ke arah nya dan memberikan cardigan itu

"Ga sopan" ucap ku memberi cardigan nya

"Hehe, thanks ya!" Jawab nya lalu berlalu pergi bersama tyo

Aku kembali duduk dikursi ku, aku malas sekali hari ini untuk ke kantin walaupun cacing di perut ku sudah demo seperti ini

Aku melihat tas agnez yang belum ku tutup, sesaat aku akan menutup tas nya aku melihat sebuah buku merah yang menarik perhatian ku
Sepertinya buku diary agnez
Aku mengambil nya walaupun aku tau itu tak boleh namun rasa penasaran ku mengalahkan semua nya

Dengan ragu aku membuka buku itu didalam kolong meja,
Tertulis di halaman depan nya
"Do not open this book!"
Jelas sekali bahwa itu adalah tulisan tangan agnez, ahhhhh.. aku makin penasaran
Aku pun membuka halaman buku ini satu per satu namun yang aku dapatkan hanya kertas putih polos tanpa tinta

Disaat aku akan menutup buku ini, aku melihat sebuah halaman yang ganjal lalu membuka nya
Aku mendapati sebuah foto yang tertempel disana
Foto itu berisikan satu keluarga kecil yang beranggotakan 4 orang, aku dapat menyimpulkan bahwa itu adalah keluarga agnez
Namun foto itu sudah terlalu lama, aku pikir umur agnez disitu baru menginjak 11 tahun

Dibawah foto tersebut terdapat tulisan tangan agnez dengan menggunakan spidol merah
'I wish I could back to the time when everything was perfect.'

Aku menyesal telah menemukan halaman ini, rasa penasaran ku makin bertambah untuk mengetahui semua tentang kehidupan agnez

Aku yang menyadari bahwa tindakan yang baru ku lakukan salah langsung menutup buku itu dan memasukannya, tak seharusnya aku melihat privacy orang lain

Tak terasa bel masuk sudah berbunyi bersamaan agnez dan tyo yang masuk ke kelas

"Nez, gua ga bisa anter lu pulang dulu. Sorry ya" ucap tyo kepada agnez yang sudah berada disamping ku

"Okeee gapapa" jawab agnez

Lalu tyo pergi dari kelas ku

"Mau bareng gua ga?" Ajak ku

"Emang ga ngerepotin lu?" Tanya nya

"Wailahhhh, selo kali" jawab ku

"Boleh deh, kebetulan supir gua lagi pulkam" jawab agnez

Yesssss!!!

-----------------------

"Jangan langsung anterin gua pulang ven, kemana dulu gitu" ucap agnez yang sudah naik ke jok motor ku

"Kemana?" Tanya ku

"Kemana kek, terserah lu" jawab nya

"Oke" ucap ku lalu menancap gas

Aku mengendarai motor ke pedagang mi ayam kaki lima, aku sudah tak tahan menahannya lagi

Sesampainya disana aku langsung duduk berhadapan dengan agnez

"Pas banget, gua lagi laper haha" ucap agnez setelah kami berdua memesan

"Gua juga makanya gua ajak lu kesini" jawab ku

Tak ada percakapan diantara kami hingga pesanan yang kami pesan datang

Agnez seperti mencari sesuatu, aku tak tau apa yang ia cari
Sumpit sudah ada di mangkuk nya, apa lagi?

"Ven" bisik nya mendekatkan kepala nya ke kuping ku

"Kenapa?" Tanya ku

"Ga ada garpu ya? Gua ga bisa pake sumpit" bisik nya

Aku pun tertawa mendengar jawabannya

"Shutttttt, mending lu tanyain deh" ucap agnez

Aku sama sekali belum bisa berhenti tertawa saat ini

"Ihhhhh" ucap nya lagi, wajah nya sudah berubah menjadi bete membuat ku menghentikan tawa

"Mas, garpu nya mana ya?" Tanya ku berbalik badan menghadap tukang mi ayam nya

"Oiya maaf ya" jawab nya lalu mengambilkan tempat yang berisi sendok dan garpu dari meja lain dan menaruh nya ke meja kami

"Iya gapapa" ucap ku

"Udah tuh" ucap ku kepada agnez yang langsung mengambil sebuah garpu

"Makasih hehe" jawab nya dengan senyuman

"Demi apa lu ga bisa pake sumpit nez" ledek ku sambil menahan tawa

"Bacot ah" jawab nya lalu mengunyah makanan nya

"Adek gua yang kelas 5sd aja bisa" ucap ku

Hmmm.... sebenarnya aku akan mencoba memancing nya agar menceritakan tentang keluarga nya

"Bodo laahhh ven" jawab nya tak  perduli

"Lu punya adek ga nez?" Tanya ku

"Engga" jawab nya lalu meminum es teh nya

"Kakak?"

"Engga"

"Berarti anak satu satu nya ya?"

"Engga juga"

"Dih?"

"Gua punya kakak, tapi udah meninggal" jawab nya

"gua boleh tau ga kenapa?" Tanya ku lagi

Duhhh, berasa wartawan ni

"Ga boleh" jawab nya cuek tanpa nada bercanda, artinya dia memang serius tidak ingin memberitau kepada ku

"Yaudah" ucap ku

Tak ada percakapan diantara kami, aku akui dia masih dingin namun tak sedingin pertama kali kita bertemu

"Lu kenapa males pulang ke rumah?" Tanya ku

Agnez sama sekali tak menjawab nya keheningan menyelimuti kami hingga iPhone agnez berdering

Ia mengeluarkan iPhone dari saku seragam nya setelah ia mengecek ia menaruh iPhone nya di meja

Dia membiarkan iPhone nya berdering tanpa memperdulikannya

"Angkat lah" ucap ku

"Males" jawab nya acuh

"Kali aja penting"

"Ga ada yang penting"

"Siapa emangnya?"

"Gatau, ga kenal"

"Ohhhh"

---------------------

"Makasih venn" ucap nya setelah motor ku sampai ke depan rumah agnez

Rumah nya sangat besar dengan gerbang berwarna putih

"Iya sama sama" jawab ku

Broken GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang