Chapter 7

1K 88 5
                                    

Karena terlalu lelah Shinhye tertidur lebih lama dari waktu yang direncanakannya, ia terbangun karena tenggorokannya terasa kering, sangat menyesal tadi ia tidak membekali diri dengan air mineral kemasan yang ditawarkan oleh manajer Lee.

Sambil mengucek-ngucek matanya Shinhye kembali memperhatikan ruangan di hadapannya yang sudah terlihat sepi.

"Ahhh kemana mereka pergi, kenapa pagi-pagi sekali mereka sudah tidak ada, bukankah penthouse ini dipesan sampai pukul 11 siang nanti?" batin Shinhye sambil melirik jam tangannya yang menunjukkan pukul 6.

Setelah beberapa saat mengamati dari tempat persembunyiannya dan melihat bahwa ruangan didepannya tidak menunjukkan masih berpenghuni, Shinhye pun memutuskan keluar.

Sambil meregangkan tubuhnya Shinhye keluar dari ruang kecil tersebut dan benda pertama yang terlihat olehnya adalah beberapa gelas air yang terletak di meja didepan TV.

Segera diambilnya gelas dengan isi yang masih penuh menandakan belum ada yang meminumnya, dan tanpa berfikir panjang Shinhye segera meminum habis air di gelas tersebut.

"Hmmm rasanya manis, mungkin soda...akan lebih segar kalau aku minum air mineral saja" batin Shinhye.

Tiba tiba terdengar suara dering hand phone diikuti dengan suara laki-laki mengerang malas, segera Shinhye kembali masuk ke ruang kecil tempat persembunyiannya.

Sambil memegang dadanya yang bergemuruh hebat ia kembali mengamati ruangan dihadapannya.

Yonghwa terlihat berjalan sedikit terhuyung-huyung menuju sofa dan mengambil hand phone nya yang tergeletak disana.

"Yoboseo...ne...woobin-ah, kepalaku agak berat...ne...sampai jumpa nanti sore"Yonghwa menjawab telfon sambil memijat2 kepalanya.

Sambil melepaskan T-shirt nya Yonghwa pun kembali berjalan menuju tempat tidur dan tak lama kemudian ia terlihat sudah terlelap.

Sementara di dalam ruang persembunyiannya Shinhye mulai merasa pusing dan sedikit mual, ia juga merasa ingin buang air kecil.

"Oohhh bagaimana ini, aku ingin ke kamar mandi, tapi bagaimana jika namja itu memergokiku...." batin Shinhye di sisa2 kesadarannya yang makin menipis.

Kepalanya terasa berputar dan perutnya terasa bergolak, ia sangat ingin muntah dan juga ingin buang air kecil.

Karena sudah tidak mampu berfikir jernih lagi Shinhye pun keluar dari ruang kecil tersebut dan terhuyung-huyung menuju kamar mandi yang letaknya berhadapan dengan tempat tidur dimana Yonghwa terlelap.

Setelah buang air kecil, ia merasa peutnya lebih lebih nyaman, tetapi kepalanya terasa sangat berat.

Shinhye keluar dari kamar mandi dengan pakaian yang berantakan, ia bahkan tidak mampu mengancingkan celana panjangnya.

Sementara Yonghwa terusik dari tidurnya mendengar suara dentuman pintu kamar mandi pada saat Shinhye masuk kemar mandi tadi.

Yonghwa duduk di ranjang sambil memijat2 kepalanya, selang beberapa saat betapa terkejutnya ia melihat seorang wanita cantik terhuyung-huyung keluar dari kamar mandi dengan mata setengah tertutup dan berjalan ke arahnya.

"Siapa wanita ini? Apa ini yang dimaksud Jonghyun tadi malam tentang hadiah untuk peminum terbanyak?" batin Yonghwa

Shinhye yang sudah mulai tidak sadar segera berjalan menuju ranjang, tak dilihatnya lagi ada seorang namja duduk disana, tujuannya hanya ingin segera merebahkan kepalanya.

Yonghwa yang juga masih dibawah pengaruh minuman keras kembali melanjutkan tidurnya, kali ini sambil memeluk wanita cantik yang tertidur di sampingnya.

Karena merasa panas Shinhyepun tanpa sadar membuka beberapa kancing kemejanya, dan dengan nyamannya membalas pelukan lelaki disampingnya.

Mereka berdua tidur berpelukan dan tanpa mereka sadari pengaruh minuman keras mengambil alih kendali akal sehat dan menggantikannya dengan nafsu duniawi.

Life-Love-Pain-HappinessWhere stories live. Discover now