Sakit Hati(1) ❦5❦

6.2K 947 9
                                    


Bagian 5 – Sakit Hati (1)

❀✿•♥•✿❀

Keesokannya...

Pov's Raka...

Sudah lama aku mengetuk pintu rumah kediaman orangtua Anita, tetapi tidak ada jawaban dari dalam sana. Aku terus mengetuk pintunya dengan gusar.

Banyak pertanyaan dikepalaku, mengapa tega sekali ibu Anita mengusir anakku dari rumahnya? Apa pantas dia mengusir anakku? Khansa hanya gadis kecil yang belum mengerti apa-apa?

Tidak lama pintu terbuka, aku langsung menahan pintu rumah ini ketika Ibu Anita ingin menutup pintunya kembali. Dia menatapku dengan pandangan sangat terkejut.

"Saya ingin bicara ..." kataku berusaha menahan pintu.

"Saya tidak ingin bicara dengan orang sepertimu!" sahutnya kasar.

"Tolong..." mohonku sambil mencoba mendorong pintu perlahan.

Napasnya terdengar berat saat aku berhasil mendorong pintu rumahnya, sehingga pintu rumah itu terbuka lebar, "Ingin bicara apa?!" ucapnya dengan sorotan tajam.

"Bu, saya tahu ibu belum bisa memaafkan saya karena kesalahan saya dulu. Kedatangan saya, saya ingin ingin minta maaf, jika saya pernah menyakiti hati ibu dan juga Anita..." kataku menghela napas, "Saya juga ingin mengucapkan terima kasih kepada ibu, karena ibu sudah memberi kesempatan pada saya untuk memperbaiki kesalahan saya terhadap Anita." Kataku mencoba merendahkan suaraku. Dia menatapku dengan penuh kebencian.

"Sudahlah Raka tidak perlu berbasa-basi, apa tujanmu datang kerumahku?!" tanya ibu Anita melipat kedua tangannya.

"Bu, kenapa ibu mengusir Khansa dari rumah ini? Apa salah dia bu?" kataku akhirnya.

Ibu Anita tersenyum kecut, "Kau mau tahu apa kesalahnya? Karena dia anakmu!" ucapnya membuatku semakin tidak mengerti, "selama bertahun-tahun saya sudah cukup sabar menampung anakmu! Kau tahu hatiku sebagai ibu sangat teriris melihat perlakuanmu kepada anakku! Kau sudah menginjak harga diri anakku! Sudah bercerai sekalipun kau terus membebaninya dengan merawat anakmu! Dimana hatimu dulu Raka!" rutuknya sambil menusuk dadaku dengan jemari telunjuknya berkali-kali, "sekarang kau bertanya kenapa saya mengusirnya? Karena saya sangat benci melihat wajahnya, wajahnya mengingatkan saya denganmu dan ibu anak itu!" lanjutnya dengan suara parau.

"Maafkan saya bu..." kataku lirih.

"Maaf mu tidak akan pernah mengembalikan semuanya seperti dulu. Apa yang telah kau lakukan dulu harus dibayar oleh anakmu Khansa." Balasnya dengan mata mengembang, aku tahu dia sangat sakit hati dengan semua perlakuanku dulu kepada Anita.

"Tolong bu jangan bawa Khansa dalam masalah ini. Dia tidak mengerti apa-apa, dia masih kecil Bu." Kataku memohon.

"Ini semua salahmu Raka, ini semua yang harus kau bayar atas kesalahan dirimu. Kau tahu Benny adikmu itu dia sangat menyayangi anakmu, walaupun dia sangat membencimu. Kau tidak pernah tahu rasanya hidup dengan penuh kebohongan, mereka terus menutupi semua ini dari anakmu. Hingga akhirnya anakmu sendiri yang membuat semua ini terjadi, Benny dan cucuku meninggal karena anakmu! Anakku lumpuh dan melupakan ingatannya karena ulah anakmu! Dan sekarang kau muncul dengan mudahnya menikahi anakku! Pergi dari sini Raka! Saya sudah muak melihat wajahmu!" usir Ibu Anita mendorong tubuhku dan menutup pintu rumahnya dengan kencang.

Aku hanya mengepalkan kedua tanganku, ya ini memang semua salahku. Semua yang dikatakan oleh ibu Anita benar, ini semua memang kesalahanku, tetapi dia tidak pantas menyalahkan Khansa atas kesalahanku selama ini. Anakku masih terlalu kecil menerima semua ini.

Cinta Anita (Season 2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang