bonchapt!!

2.1K 187 24
                                    

5 years later

liburan musim panas baru saja dimulai, saatnya louis kembali ke london untuk menikmati liburannya. dia sekarang sedang mengenyam pendidikan di prancis. hey, it's been so long, right? masih ingat louis william tomlinson?

manusia kece atau biasa disebut artis tempo dulu makhluk tuhan yang paling indah. tidak banyak yang berubah dari dirinya. louis masih menjadi louis yang berantakan, tidak suka bangun pagi, membenci matematika, dan satu lagi.

louis dengan badannya yang kecil.

ya, sama seperti biasanya setiap liburan musim panas, louis pulang ke rumahnya di london. terdapat banyak sekali kenangan di kota itu. mulai dari masa kecil, hingga saat louis berada di sekolah menengah akhir.

beberapa bulan lagi louis akan diwisuda. louis akan mendapat gelar sarjana tekhnik. wajar saja, louis memang tidak bisa jauh dari yang namanya komputer/gadget.

kini louis sedang duduk di deretan terdepan kursi pengunjung bandara. louis sedang menunggu jemputan. malam hari ini hujan turun dengan sangat lebat. louis memutuskan untuk membeli kopi hangat di vending machine.

di bandara ini memang terdapat starbuck, tapi uang yang dimiliki louis tidak cukup untuk membeli minuman yang berharga puluhan pound itu.

louis berjalan kembali ke tempat semula ia menaruh kopernya. louis berhenti sejenak di antara langkahnya. louis menemukannya. perempuan itu.

kalian masih ingat? perempuan dengan sikap seperti seorang laki2, perempuan yang sangat mudah disogok dengan makanan, perempuan yang pernah baper dibuatnya. perempuan yang pernah menangis dibuatnya.

amanda steele.

dengan mengumpulkan cukup keberanian, louis tersenyum lalu berdiri tepat di samping mandy yang sedang memakan es batu. masih sama seperti dulu.

mandy yang gemar mengonsumsi es batu.

"hey." louis memulai pembicaraan, tepat setelah itu, mandy memalingkan wajah ke arahnya. "remember me?" louis dengan sikap yang lebih dewasa, menanyakan hal itu pada mandy.

sementara mandy, perempuan itu memutar kedua bola matanya, menghentakkan kakinya, dan menarik ranbutnya kebelakang secara bergantian. seperti sedang memikirkan sesuatu

lama banget lu ler, pikir louis.

"yeah, i remember you." mandy berkata dengan sangat perlahan. akhirnya louis mendengarnya lagi. suara yang sangat dirindukannya.

louis memandang mandy secara detail. ada yang berbeda darinya. tatapan matanya berubah menjadi lebih hangat, rambutnya yang tumbuh lebih panjang dari biasanya. suara yang lebih lembut dari biasanya. louis menyadari perbedaan itu.

bentar deh, bisa aja dia ngode gue. tadi mandy muter bola matanya, trus narik rambutnya ke belakang, habis tu nggerakin kakinya. dan dua benda entu udah kagak kayak dulu. hm, mencurigakan. gumam louis dalam hati.

louis menoleh ke arah kaki mandy. masih sama, mandy yang senang memakai sneakers serta bau bawang.

bandara terasa sepi malam ini. louis merasa seakan waktu berhenti hanya untuk dirinya dan mandy. suara rinai hujan terasa menyejukkan. yang membuat hati louis bergetar dan membawanya kembali pada memori beberapa tahun yang lalu.

"kabar lu gimana oi?"

"gue baik, lu gimana?" mandy tersenyum

"anjir." louis mengucapkan kata itu dengan pelan, sangat pelan. tidak bisa dipungkiri memang jika louis sangat merindukan senyuman yang keluar dari bibir mandy.

"heey louis." mandy melambaikan tangannya tepat di depan wajah louis yang sedang melamun, membuat louis tersentak kaget.

"astoge man, sorry gue telmi. eh anu gue juga baik. btw, gimana cita cita lu dulu buat jadi dokter? kesampean nggak?"

"wehe, dasar ketek anoa. gue udah jadi dokter nooh. kalau gak percaya, peluk aja." mandy tertawa di sela-sela pembicaraannya. membuat louis semakin meleleh dibuatnya.

louis hanya merasa tidak percaya, temannya yang sangat pecicilan kini telah menjadi seorang dokter.

"heleh gombal ae lu ler. eh ngomong2, lu masih kayak dulu ya. suka ma--"

"mandy, sorry udah buat kamu nunggu lama." sebuah teriakan dari arah samping memotong pembicaraan louis dan mandy. seorang pria tampan, tinggi, dan memiliki rambut emas menghampiri mandy.

louis menengok mandy. mandy sedang tersenyum spontan. senyuman yang diharapkan hanya untuknya. pria itu merentangkan tangannya lebar menunggu mandy untuk memeluknya.

louis tersenyum.

"eh louis." pria itu menyebut namanya. louis.

"sorry, kenal gue dari mana?"

pria perawakan tinggi nan tampan bak david beckham itu menyalami louis.

"gue steve. dulu mandy sering banget cerita tentang lo. sebelum jadi pacar gue pastinya." tawa menggelegar dari pria bernama steve itu. disusul dengan tawa louis yang terdengar dipaksakan. mandy yang tersenyum malu hanya bisa mencubit perut kekasihnya itu.

"mau bareng kagak?" steve tersenyum sambil menawarkan tumpangan pada louis.

"njir kagak usah. bentar lagi jemputan gue dateng kok."

"yaudah kalo gitu, kita duluan ya." setelahnya, mandy menarik tangan steve. dan mereka berdua pergi meninggalkan louis.

kita,

louis,

mandy,

memang tidak untuk bersama,

louis,

dengan seribu penyesalan di dalam hatinya,

tapi apa boleh buat?

louis cuman bisa bikin mandy

baper

dan nggak pernah mempertanggung jawabkannya.

[ T H E E N D ]

sejak kapan ini jadi cheesy hew c:

baper ; lwtWhere stories live. Discover now