part 2

16.2K 452 13
                                    

Aku memasuki koridor kampus ini dengan bangga, bagaimana tidak menginjakan kaki bahkan menuntut ilmu disini bukanlah hal yang mudah. Hasil kerja keras dan doaku menjadi kenyataan.

Aku memasuki ruangan yg aku anggap inilah kelasku. Yg hanya berisikan 20 orang termasuk aku. Saat aku masuk kesini baru 7 orang yg sudah datang duluan. Aku memilih kursi paling depan mengingat telingaku yg sedikit budeg.

Setelah sekitar 10 menit akhirnya hampir semua anak sudah memasuki kelas ini. Dan aku sempat mendengar kalau dosen yg akan mengajar di kelasku juga sekaligus menjadi wali kelas dari kelas kami itu adalah dosen termuda yg ada di kampus ini, tapi juga cukup dewasa. Aku cuek saja mendengar gosip mereka yg aku pikir tidak terlalu penting.

Setelah 5 menit kami menunggu dosen itu datang juga akhirnya. Dan saat dia masuk entah kenapa matanya langsung menatapku dan memberikan senyuman padaku. Bodohnya aku membalas tatapan dan senyumannya yg mengintimidasi. Setelah itu aku cepat memutus kontak mata kami dan memalingkan wajahku darinya.

"Selamat pagi semua? Saya harap kalian siap untuk hari pertama kalian disini. Dan jangan pernah berpikir punya waktu lebih untuk bermain karena disini bukan tempatnya." jelasnya. Ya ampun suaranya begitu berat tapi terkesan menggoda. Sontak anak anak tak ada satupun yg berani menjawab pertayaan sang dosen. "Apa kalian semua tuli ha? Sebesar ini nada bicara saya tidak ada yg menjawab". "Maaf pak,selamat pagi. Dan ya kami siap untuk hari pertama kami disini." ucap seorang laki laki mewakili teman temannya bicara. "Bagus kalau begitu". Rasanya dia tidak tulus menjadi seorang dosen di kampus ini, ya liat saja dari cara bicaranya yg tidak sama sekali ada niat untuk mengajar.

"Baik, sekarang buka tulis kalian dan catat yg saya tampilkan di slide ini". Kapan dia menyiapkan semua ini, baru saja dia memarahi mahasiswa nya, mungkin karena aku banyak melamun.

Tiba tiba dia mengangkat daguku dan berkata "ada masalah apa, daritadi kau hanya melamun tidak mendengarkan apa yg barusan saya suruh tadi." tanya nya. Aku menjawab dengan gugup tanpa menatapnya. "Saya mendengar pak, maaf saya tadi melamun. Tidak akan saya ulang lagi". Jelasku. Tapi dia bertanya lagi padaku " saya mau kamu menatap mata saya kalau sedang bicara dengan saya" tuturnya. Lalu aku mendongak dan menatap matanya yg coklat gelap itu. "Begini lebih baik" katanya. Setelah itu dia melepas tangannya dari dagu ku. Dan kembali ke meja di depan.

My Girl (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang