8. Argument

6.9K 375 13
                                    

"Apa yang kalian lakukan disini?" Suara bass milik seseorang yang sangat Alice kenali menggema diruangan yang cukup luas ini. Alice dan Niall mengarahkan pandangannya kearah sumber suara.

"Liam." Gumam Alice pelan. Liam menatap Alice dan Niall bergantian dengan tatapan dinginnya yang sukses membuat Alice merinding melihatnya. Niall membalas tatapan Liam sama dinginnya dengan tatapan yang diberikan oleh Liam.

"Aku bertanya. Apa yang kalian lakukan disini?" Tanya Liam masih dengan suara dinginnya dan menatap Alice tajam.

Niall segera berdiri dari duduknya.

"Tenanglah, bro." Kata Niall datar.

"Seorang lelaki asing masuk dan diam berduaan bersama istri orang dirumah suami nya. Apakah menurutmu itu pantas?" Tanya Liam meninggikan suaranya dan menatap Niall tajam.

"Kurasa aku yang harus bertanya padamu, bro. Membiarkan istrinya menunggu dijemput selama berjam-jam di sebuah cafe kecil hingga akhirnya ia memutuskan pulang sendiri berjalan kaki menerobos hujan yang deras. Apakah itu pantas?" Seru Niall tak kalah sengit.

Rahang Liam mengeras. Alice hanya diam membeku bingung harus melakukan apa. Tiba-tiba saja Liam mengepalkan tangannya dan mendaratkannya tepat pada wajah Niall yang sukses membuat Niall tersungkur dari tempatnya. Alice menjerit terkejut.

"Niall!" Teriak Alice terkejut lalu beranjak kearah Niall. Alice memegang wajah Niall memastikan dia baik-baik saja. Namun sayang, darah segar mengalir dari hidung Niall.

"Oh Tuhan, kau terluka, Niall!" Seru Alice khawatir.

"Aku tidak apa-apa." Kata Niall lembut sembari tersenyum.

"Kau terluka. Kau harus diobati!" Kata Alice semakin khawatir. Liam menatap pemandangan didepannya dengan tatapan tidak suka nya.

"Alice!" Seru Liam kesal dengan nada tinggi. Alice menatap sinis kearah Liam lalu kembali menatap Niall penuh dengan kekhawatiran. Liam memejamkan matanya sebentar lalu membukanya perlahan dan menarik napasnya dalam.

"Pergilah dari sini." Ujar Liam sedikit meredakan suaranya menatap Niall tajam. Niall segera berdiri dari posisinya membuat Alice ikut berdiri disebelahnya.

"Liam!" Seru Alice tidak setuju.

"Biarlah, Alice. Aku memang sebaiknya pergi. Jaga dirimu." Kata Niall menatap Alice dalam.

"Tapi lukamu harus diobati terlebih dahulu, Niall!" Kata Alice sangat khawatir. Niall menggelengkan kepalanya.

"Aku tidak apa-apa." Seru Niall cepat. Ia mengacak rambut Alice penuh dengan kasih sayang lalu menatap Liam tajam yang dibalas dengan tatapan yang sama tajam nya oleh Liam. Setelahnya, Niall segera beranjak meninggal Alice berdua bersama Liam.

"Niㅡ"

"Biarkan dia pergi, Alice!" Kata Liam penuh penekanan. Alice menatap Liam seakan Liam adalah orang yang tidak waras.

"Ada apa denganmu?!" Seru Alice sedikit berteriak.

"Alice, dengarkan aku. Akuㅡ"

"Kau membuat Niall terluka!" Seru Alice memotong ucapan Liam.

"Dia pantas mendapatkannya." Desis Liam pelan yang membuat Alice menatapnya tidak percaya.

"Ada apa denganmu sebenarnya, Liam?"

"Maafkan aku membiarkan mu menunggu." Seru Liam meredakan nada suaranya. Alice masih terdiam menatap Liam.

"Sesuatu terjadi. Cassie mengalami masalah. Aku harus membantunya. Sialnya, kami mengalami masalah dijalan. Mobilku mogok dan saat itu sedang hujan besar. Tidak ada yang bisa kami lakukan selain menunggu hujan reda dan menunggu orang dari bengkel langgananku datang." Seru Liam hati-hati menatap Alice untuk mengurus reaksinya.

AgreementWhere stories live. Discover now