Part 1

13.9K 736 19
                                    

Kim Saeron Pov


Hari ini hujan salju turun, Hawanya sangat dingin dan hari ini aku harus piket toilet. Sungguh menyebalkan! Bahkan saat cuaca dingin seperti ini, kegiatan ini tidak dihilangkan. Tapi aku tau sebabnya, karena bila aktivitas ini diliburkan selama musim dingin, bisa dibayangkan betapa kotor dan menjijikannya toilet selama musim dingin.

Cukup melelahkan, lebih baik aku pergi ke taman belakang supaya terasa segar kembali.

''Reonni!'' teriak seseorang memanggilku, aku segera berbalik melihat siapa yg memanggilku, ternyata dia Mark. Dia adalah orang yg sudah kuanggap sebagai kakakku sendiri selama tinggal di panti asuhan ini.

"ya, kenapa?" tanyaku padanya

"Tidak, hanya memanggilmu saja. Kau mau kemana?"

"aku ingin ketaman belakang, hari ini aku lelah piket membersihkan toilet." jawabku sambil memukul-mukul kecil pundak ku yang terasa pegal.

"Reonni, oppa dengar ada yang akan mengadopsi. Dia adalah keluarga bangsawan yang sangat kaya"

"benarkah? Siapa ya, yang akan memiliki ibu baru?"

"oppa tidak tau. Tapi bagaimana kalau anak itu oppa ya?"

Aku tercengang mendengar pertanyaannya. bagaimana tidak, dia adalah orang yang aku sayang setelah Shin eomeoni (pemilik panti asuhan). Dan pastinya aku tidak ingin kehilangan Mark oppa.

"ya itu berita bagus, dengan begitu oppa akan memiliki kehidupan baru dan merasakan rasanya memiliki orang tua. Oppa pasti akan hidup bahagia." dustaku

"kau tidak sedih?"

"Bagaimana aku tidak sedih bodoh! Bila orang yang sangat penting dalam hidupku harus pergi? Lalu siapa yang akan mendengarkan setiap ceritaku?, yang membangunkanku dipagi hari saat aku bangun terlambat?,  gila saja bila aku tidak sedih." batinku

"kalu oppa bahagia, kenapa aku harus sedih? Bukankah itu egois?" lagi-lagi aku berbohong.

Aku tidak ingin terlihat lemah dihadapannya. Sekarang aku harus bersusah payah menahan air mataku yang akan terjun bebas dari mataku.

"oppa, aku mengantuk mungkin efek dari lelah membersihkan Toilet. Sebaiknya aku ke kamar, Bye!"

Aku langsung berlari meninggalkan mark oppa, tanpa mendengarkan jawaban darinya. aku sudah tidak sanggup menahan air mata. Padahal itu baru sebuah pertanyaan, tapi aku sudah ingin menangis membayangkannya.

Bagaimana kalau hal itu benar-benar terjadi?. Aku langsung menepis semua pikiran negative yang masuk kedalam otakku, lagipula aku yakin hal itu tidak akan pernah terjadi. Mark oppa pasti tidak akan tega meninggalkan ku, mark oppa pasti akan menolak bila ia mendapat tawaran untuk di adopsi.

Aku terus berlari menuju kamarku yang ada di lantai 2. Aku bergegas masuk kamar dan sebaiknya aku mandi untuk menenangkan pikiranku.

Selesai mandi, aku merasa sangat lapar. Aku segera membawa mantel dan pergi ke dapur. Tapi, baru saja aku akan meraih mantelku,aku mendrngar suara riuh di koridor. Karena penasaran aku segera lari keluar kamar untuk melihat apa yang terjadi,hingga aku lupa memakai mantelku.

Saat sudah di luar kamar aku melihat anak-anak panti asuhan pergi kelantai bawah sambil tergesa-gesa. Biasanya bila suasana seperti ini, pasti ada yang berkelahi. Namun, Aku melihat Ryu eonni yang ikut ke lantai bawah seperti anak-anak lain lakukan. Biasanya bila ada yang berkelahi Ryu eonni tidak suka ikut campur dan memilih berdiam diri di kamarnya,tapi kali ini tidak. Mungkin hal yang terjadi sangat serius sampai ryu eonni ikut melihat.

Long Time No SeeWhere stories live. Discover now