Someone from the Past

5.9K 652 12
                                    

Happy reading ^_^

***

Dihadapan cahaya yang membutakan itu, mereka bertiga berusaha tetap menatap Hermione yang terlihat santai saja ketika sinar sinar itu keluar memancar dari tubuhnya. Bukannya takut ataupun panik, Hermione hanya tersenyum dalam diam. Seperti tengah berkomunikasi dengan sesuatu yang tidak bisa mereka rasakan.

"Hermione, apa yang terjadi?" Tanya Ginny ketakutan.

"Tenanglah... aku.. tidak apa-apa.." jawab gadis itu. Tak lama ia mengibaskan pelan tangannya, dan cahaya itu segera padam digantikan oleh sinar yang memancar karena senyumannya.

Ternyata benar, ia tidak hanya membutakan saat berada dalam lukisan. Bahkan ketika ia menjadi nyata pun ia terlihat sangat memukau.

"Ayahku... dia bilang... aku bisa.. mengikutimu, Aco... tapi.. kau yakin.. ingin melalui hal.. hal berat.. denganku?" Tanya Hermione pada Draco.

"Aku orang yang tidak mencabut omonganku sendiri... jadi, iya, aku tentu bersedia." Jawab Draco mantap.

Kemudian Hermione mendekat ke arahnya dan mengamit lengan pria itu.

Di tahannya dengan telapak tangannya lalu menggambarkan sebuah pola rumit di urat nadi Draco. Pola itu bersinar sebentar kemudian menyala, membakar kulit pria itu membuatnya sedikit mengerang kesakitan. Tak lama bara api itu padam dan pola itu tampak terpajang permanen disana.

"Apa itu?" Tanya Harry penasaran.

"Tanda.. bahwa aku... punya Draco... saat ini..." jawab Hermione.

Draco terdiam memikirkan apa yang akan menjadi ujiannya nanti. Ia harus mempersiapkan batin dan fisiknya demi Hermione. Agar gadis itu tidak menghilang karena dirinya..

Dan itulah sumpah barunya, yang harus ia penuhi.

"Baiklah kalau begitu. sepertinya untuk langkah awal, kau perlu mempelajari beberapa hal mengenai jaman ini. Aku tau kau begitu pandai. Pasti tak sulit bagimu untuk mempelajarinya dalam waktu singkat" kata Draco.

"baiklah.. jika.. itu maumu, Aco.." balas Hermione dengan senyuman lembutnya...

"Ah sudah jam 9. Aku harus mengurus project baru dari ayah. Draco, seperti nya aku harus pergi" ucap Ginny.

"Baiklah Weasley.. terimakasih karena sudah datang." Jawab Draco.

Ginny berdiri dari sofa dan menyambar tas jinjingnya sebelum kemudian memandang pada Harry.

"Harry, bukankah kau ada rapat pukul sepuluh? Memang semuanya sudah siap?" Tanya Ginny

Harry hanya melongo sejenak dan kemudian ikut repot mengambil ponsel dan dompetnya di meja.

"Ahhh sial. Hampir saja aku lupaaa!!" Jeritnya seperti orang yang kebakaran jenggot

Draco kemudian ikut berdiri dan menggandeng Hermione agar ikut bersamanya.

"Lebih baik kita pergi sama sama. Aku juga akan ke kantor" ucap Draco. Setelah mereka memastikan bahwa barang bawaan mereka tidak tertinggal, mereka segera turun dan pergi dengan mobil mereka masing-masing.

"Aco... kita.. mau kemana?" Tanya Hermione sambil memperhatikan sekeliling jalan lewat kaca mobil. Sepertinya ia tertarik melihat hal-hal disepanjang jalan yang tak pernah ia lihat sebelumnya.

"Kita akan pergi ke sebuah tempat" ucap Draco tersenyum ke arah Hermione.

Hermione hanya diam, membiarkan Draco membawanya ke tempat yang ia maksud. Ternyata lelaki itu membawa Hermione ke sebuah cafe terrace yang nampak apik dalam balutan cat berwarna coklat. Suasananya tenang, membuat perasaan menjadi nyaman.

Draco mengajak Hermione duduk di meja yang berisikan dua buah kursi. Mereka duduk dalam diam kemudian Draco memesankan dua cangkir teh chammomile untuk nya dan untuk Hermione.

Setelah mencatat pesanan, si pelayan langsung beranjak pergi setelah sebelumnya melirik lirik Draco yang tampan.

"Jadi, bisakah kau jelaskan tes apa yang akan aku terima nanti?" Tanya Draco.

Hermione berpikir sebentar sebelum menjawab.

"Aku juga... tidak tahu... persisnya. Tapi kau... nanti akan melewati.. tiga buah tes.." jawab Hermione masih agak terbata-bata.

"Hmm yasudalah. Apa yang belum terjadi lebih baik tidak kita bahas. Sekarang, aku bertanya, apakah perbedaan jaman ini membuatmu kesulitan?"

"Tentu saja... banyak hal... yang belum pernah aku... lihat sebelumnya... mungkin kau.. harus.. mengajarkanku... beberapa hal dasar." Jawab Hermione.

"Oke, mungkin bisa di mulai dari mandi, memasak, dan informasi mendasar lainnya. Uhm untuk alat mandi dan alat memasak, aku akan menjelaskan padamu nanti di rumah. Sekarang yang berbeda adalah, dulu, di jamanmu, kita hanya menggunakan tenaga hewan sebagai transportasi, tapi sekarang kita sudah memiliki mobil"

"Ya.. aku tahu... benda yang kita... naiki sebelumnya... adalah mobil." Ucap Hermione.

"Yes. Sepertinya kau sangat pintar. Apa pekerjaanmu saat didesa dulu?" Tanya Draco.

"Didesa...para wanita hanya... dijinkan.. untuk berkebun... dan memasak... aku... membaca beberapa.. buku pengetahuan... hanya karena hobi" jawab Hermione.

"Well, setidaknya aku harus berterima kasih pada hobimu. karenanya, aku jadi lebih mudah untuk menjelaskan segala sesuatu padamu" ucap Draco.

Tak lama teh pesanan mereka datang. Asap putih mengepul ringam dari permukaan teh nya.

Mereka sama-sama menyesap teh mereka. Kehangatan langsung menelusup masuk ke dalam tenggorokan, membuat nyaman perut mereka.

Draco meletakkan kembali cangkirnya ke meja.

"Apakah kau benar-benar manusia?" Tanya Draco.

"Ya, tentu saja... aku.. bukan hantu.. atau makhluk halus... aku.. jadi begini.. hanya karena.. kutukan..." jawab Hermione.

"Ah... begitu. Aku sempat berpikir bahwa kau adalah makhluk halus.." Draco menyuarakan pikirannya.

"Tentu tidak... dan kau.. apakah... kau belum menikah?" Tanya Hermione balik.

"Tidak. Selama ini belum ada yang berhasil memikat hatiku. Baru kau yang bisa melakukannya." Jawab Draco terus terang.

Hermione yang memang sudah terbiasa menerima pernyatan semacam itu hanya tersenyum mendengarkan Draco dengan seksama.

"Dulu.. didesa... aku sering.. di caci maki.. wanita lain... mereka bilang aku... menggelikan. Mencari perhatian kekasih mereka. Padahal... aku... tidak pernah... melakukan hal.. semacam itu" adu Hermione dengan raut wajah sedikit sedih.

Draco tidak senang melihat wajah Hermione seperti itu.

"Jangan khawatir.. mereka sudah tak ada disini... disini hanya ada aku yang akan menjagamu..." hibur Draco.

"Ter-"

"EDELINEE?!" pekik seseorang sebelum Hermione menyelesaikan perkataannya.

***

Siapakah yang memanggil Hermione?

See u next chap #kaboooor.

Dont forget to vote and comment okay??

[END] Dramione-Deathly LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang