Part 8

2.2K 103 2
                                    



"Ehemmm" suara dehaman yang tidak diketahui siapa pemiliknya membuat adegan romantis itu rusak.

Ali dan Prilly berbalik ke asal suara dan menemukan seorang laki-laki yang satu tingkatan dari mereka.

"Ciee yang berangkat sekolah berdua" ledek Kirun, ya Kirun lah yang merusak pagi mereka

"Itu juga salah lo" ucap kesal Prilly kepada Kirun yang hanya ditanggapi Ali dengan diam dan memperhatikan kakak adik yang telah dewasa namun bersikap layaknya anak kecil dan seperti Tom and Jerry.

"Eh lo kok salahin gue sih, itu juga mau lo kan dari dulu pengen dekat lagi dengan A.." Prilly langsung menutup mulut kakaknya dengan tangan kanannya sambil tersenyum sinis

"Ih apaan si bang gue kan gak pernah bilang kek gitu" ucap Prilly dengan nada yang seakan mengartikan bahwa "gak usah ngebongkar rahasia gue juga di depan orangnya". Kirun mengetahui jika adiknya telah bersikap seperti ini akan sulit jika tidak ditangani, (kek narkoba aja di tangani) bahaya nanti ngambeknya dan membuat Prilly gak marah tuh susah banget.

"Hehe gue bercanda ya Li" ucap Kirun kepada Ali dan ditanggapi ali dengan anggukan dan kata "Oh"

"Awas ya lo bang ntar gue tabok lo dan bakal membuat lo menyesal" batin Prilly dengan senyum sinis kepada Kirun.

Ali melihat jam dan sudah menunjukkan 07.30, dia langsung meraih tangan Prilly bergandengan tangan menuju kelas tanpa pamit kepada Kirun saking kagetnya *haha gak dihargai amat.

"Kita lihat aja nanti apa lo tahan bersikap dingin terhadap Ali yang udah lama banget lo gemari sampai lo nangis-nangis pas dia pindah ke London dan begitu juga dengan lo Ali adik ipar eh calon maksudnya apa segitu gengsinya lo sampai lo gak ucap maaf ke Prilly karena kepergian lo dulu. Gue yakin kalian akan seperti dulu lagi" ucap Kirun sambil melihat langkah sang adik kesayangannya dan Ali.

#Flashback on

Ali dan Prilly dulunya sahabat yang sangat dekat dan bahkan orang disekitar mereka mengira kalau mereka adalah sepasang kekasih karena kemersraan mereka yang selalu ada dimana dan kapan pun. Namun mereka harus berpisah disaat Ali pindah ke London karena permintaan mamanya yang mau jika Ali bersekolah di luar negeri.

"Prill gue mau ngomong sesuatu" ucap Ali dengan gugup

"Ya santai aja kali gak usah gugup kek gitu santai aja kali broo"

"Tapi lo jangan marah ya karena gue kasih tau nya lambat"

"Cepat atau lambat kan sama saja" ucap Prilly sambil membuka snack yang ada di tangannya

"Gue..gu..e..gue baka..lan pindah dan nerusin sekolah gue di London" ucap Ali dengan gugup dan menundukkan kepalanya sehingga di bisa melihat kakinya dan kaki orang yang berada di sampingnya dan orang itu adalah orang yang paling dia sayangi dan sangat sulit untuk meninggalkannya.

"Ahh lo bercanda kan Li ulang tahun aku masih lama" ucap Prilly dengan berusaha tegar, dia tau apa yang dikatakan Ali itu nyata namun dia ingin ini hanyalah mimpi dan dia ingin mimpi ini cepat selesai.

"Gue gak bohong" ucap Ali dan berusaha mengangkat kepalanya karena dia tahu wanita yang disampingnya sedang sakit menerima semua ini.

"Gak usah ngeless gue tau lo bohong.." suara Prilly yang sedikit bergetar dan dia sudah tidak bisa menahan air mata yang sudah dari tadi ia tahan tapi dia tidak cukup kuat untuk menahannya dan akhirnya air keluar dari mata hazel indahnya dan membuat pipi chubby miliknya basah.

Terima KasihOù les histoires vivent. Découvrez maintenant