Chapter 6 : Event

564 57 2
                                    

[Wrote by : ygstories]

Perusahaan Choi Company mengundang Kim Company untuk makan malam bersama disalah satu restaurant terkenal berbintang 5 dinegeri itu—sebagai tanda terima kasih dari Direktur Choi kepada Direktur Kim. Hanya beberapa orang saja yang diundang, termasuk Shin Hye, Hyorin dan Suzy.

Sebelum Seung Hyun datang ke restaurant itu, terlebih dahulu dia menjemput Shin Hye untuk pergi bersama. Shin Hye menerima ajakan Seung Hyun dengan malu-malu, tak lupa dia juga memakai dress yang baru dibelikan oleh Seung Hyun dan memakai heels bwrwarna putih ditambah clutch putih yang terlihat simple. Dia terlihat... Sempurna.

Mata Seung Hyun tak bisa melepaskan perhatiannya dari Shin Hye, saking mempesonanya. Shin Hye hanya diam saja tak bergeming dan suasana didalam mobil pun menjadi akward—canggung. Seung Hyun yang merasa dirinya pria gentle, mencoba mencairkan suasana. Walaupun Cuma sekedar basa-basi saja.

Shin Hye tertawa kecil setelah mendengar tentang kisah masa kecil Seung Hyun, beberapa kali dia tersenyum simpul. Seung Hyun sangat, sangat, sangat senang melihat senyuman yang Shin Hye keluarkan. Begitu manis dan bibirnya sedikit menggoda Seung Hyun untuk mencobanya.

***

Setelah beberapa menit perjalanan, akhirnya mereka berdua telah sampai di restaurant yang mereka tempati. Seung Hyun segera keluar lalu membukakan pintu mobil untuk Shin Hye, dengan senang hati Shin Hye melangkahkan kakinya keluar. Shin Hye kembali tersenyum, itu membuat Seung Hyun semakin penasaran dengan sosok wanita ini. Mereka berdua pun masuk ke dalam bersama.

Tatanan mewah dan artistic menghiasi isi restaurant berbintang 5 ini. Begitu besar dan luas restaurant ini membuat Shin Hye terkagum-kagum saat berada didalamnya, dia memberhentikan langkahnya sesaat untuk melihat seluruh isi dari restaurant ini

"Kenapa berhenti?" tanya Seung Hyun.

"Ini indah sekali. Benar-benar indah," ucap Shin Hye terkagum-kagum.

"Jangan membuang-buang waktu, ayo kita langsung ke lantai 2. Mereka semua pasti sudah menunggu." Seung Hyun menggandeng tangan Asisten Pribadinya itu. Shin Hye menurutinya.

Mereka menaiki lift untuk naik ke lantai 2. Tebak saja, didalam lift hanya ada mereka berdua dan suasana kembali canggung. Tanpa sadar, tangan Seung Hyun masih menggandeng erat tangan Shin Hye, Shin Hye memasang wajah polos.

Ting...Tong...Seng...

Pintu lift terbuka, mereka berdua segera menuju tempat yang sudah dipesan. Banyak yang sudah menunggu mereka, suasananya sangat ramai sekali. Namun saat Seung Hyun dan Shin Hye datang, semua orang menjadi terdiam dan beberapa pasang mata melihat kehadiran 2 makhluk ini. Bahkan beberapa dari mereka ada yang cengo.

"Wah, rupanya sang Direktur punya pacar baru," ucap salah satu pria yang paling petakilan sekaligus sahabat Seung Hyun, Junhoe.

"Ada hubungan apa diantara kalian?" tanya salah satu dari mereka.

"Tidak ada, aku dan dia hanya sebatas atasan dan bawahan *kayak baju :v*," jawab Seung Hyun.

"Tidak ada hubungan apa-apa tapi kok pegangan tangan gitu sih?" tanya Junhoe.

Seung Hyun baru sadar dan langsung melepaskannya. Shin Hye hanya menahan malu, pipinya kini semerah bakpao dan mengembang seperti tomat :v

"Selamat datang Direktur Choi," ucap Direktur Kim atau sebut saja Kim Bobby yang ikut dalam acara makan malam ini.

"Selamat datang juga Direktur Kim dan terima kasih telah ikut dalam acara makan malam antar perusahaan ini, semoga kita bisa saling bekerja sama dengan baik." Seung Hyun membungkuk sebentar, "Saya adakan makan malam ini sebagai permulaan kerja sama antara Choi Company dengan Kim Company," lanjut Seung Hyun.

"Semoga kerja sama kita berjalan dengan baik." Bobby menjabat tangan Seung Hyun sambil tersenyum ramah.

Acara makan malampun dimulai dengan amat tenang dan tak jarang juga diisi dengan berbagai obrolan. Seung Hyun dan Bobby yang sedang asik membicarakan sesuatu tiba-tiba kaget karena melihat Shin Hye yang hampir terjatuh, entah karena apa, mereka pun tak tahu.

Seung Hyun yang refleks langsung berlari kearah Shin Hye *bayangin ae slow motion* dan langsung menarik pinggang Shin Hye hingga gadis itu terjatuh dipelukan Seung Hyun dengan sempurna. Saking dekatnya jarak diantara mereka.

Cup!

Tanpa sadar bibir mereka bersentuhan, hanya beberapa detik, tetapi mampu memberikan sensasi tersendiri untuk keduanya. Untuk mengalihkan tatapan beberapa pasang mata, mereka dengan cepat menjauhkan tubuh satu sama lain. Suasana mendadak menjadi sedikit canggung karena insiden Seung Hyun yang tak sengaja mencium bibir Shin Hye. Seolah melupakan kejadian tadi Seung Hyun dengan wajah tanpa dosa dan tampang datar langsung meninggalkan TKP(?) tatapan pasang mata masih memperhatikan gerak-gerik mereka.

Apalagi dua orang perempuan yang sedaritadi berdiri mematung sambil tercengang menatap kejadian itu dengan tatapan yang sulit diartikan. Marahkah? Iri? Atau? Entahlah. Dua orang itu tak lain adalah Suzy dan Hyorin.

Bobby sedikit tak percaya atas insiden yang menimpa sahabanya itu, matanya masih fokus melihat Shin Hye yang kebingungan sekaligus menahan malu. Segera Bobby menggandeng tangan Shin Hye untuk berbicara empat mata.

Bobby mengajak Shin Hye ke tempat pojokan restaurant, dia menyenderkan Shin Hye ke tembok. Bobby menatap mata Shin Hye dalam-dalam dan begitu pula Shin Hye.

"Apakah tadi Direktur Choi, maksud ku, Seung Hyun sengaja melakukannya padamu?" tanya Bobby.

"Ah—aku...ak—aku,"

"Aku tidak menyangka, first kiss mu telah diambil begitu saja olehnya." Bobby mulai mengunci tubuh Shin Hye dengan kedua tangannya, sehingga gadis itu merasa gugup saat wajah Bobby mendekat kearah wajahnya.

"Selama ini aku menganggapmu bukan hanya sebagai sahabat saja, karena aku memiliki perasaan yang lebih dalam dari itu," bisik Bobby tepat ditelinga Shin Hye. "Aku menyukaimu," lanjutnya dan tiba-tiba mencium Bibir Shin Hye hingga membuat gadis itu kaget oleh aksi mendadak Bobby. Ciuman ini tak sesingkat saat insiden tadi, ini lebih lama.

Di sisi lain, seorang lelaki bertubuh tegap sedang memandangi adegan Bobby dan Shin Hye dari kejauhan, dia hanya memberikan tatapan dingin dan fake smile lalu kemudian dia menyingkir dari situ.

Jealous, huh?


Love At First SightWhere stories live. Discover now