1

7K 113 10
                                    

Namaku Windy Putri, aku duduk dibangku kelas 8. Kelas 8A SMP 01 tepatnya. Aku memiliki geng dikelasku namanya The Brandal's. Nama geng kita tidak sesuai betul dengan kepribadian kita kok. Kita hanya suka ngerusuh saat jam kosong, istirahat, pulang sekolah, dan saat main. The Brandal's hanya beranggotakan 3 orang yaitu Ara, Citra, dan tentu saja Aku Windy!
Namun sayangnya rumah kita yang berdekatan hanyalah Aku dan Ara, rumah Citra agak jauh, ya jadi quality friendship kita hanya di sekolah saja kalau tidak ya saat saat ngumpul bareng.

Aku dan Ara ingin melihat jalannya perlombaan antar sekolah namun sayangnya setibanya kami disana ternyata lombanya telah usai. "Ah sial kita ketinggalan ra!" gerutu ku pada ara.
"Yaudah balik ajahlah win!" pinta Ara.

Kita memutuskan untuk pulang, sesampainya di tempat parkir tiba-tiba..


Hey!" suara itu mengkagetkan ku, aku tak mengenali sosok lelaki yang baru saja menyapaku itu.

"Hmm, hey juga.." sapa ku balik dengan ragu padanya.

Kamu Windy kan?" tanya lelaki itu.

"Iya, kamu sih siapa?" balasku.

"Oiya sampe lupa, aku Rafa cowok yang satu sekolahan sama temen kamu Nadya, sebelumnya juga kita pernah ketemu deh cuman ga saling sapa" dia mengulurkan tangannya untuk berjabat dengan ku.

Aku berusaha mengingatnya dan menjabat tangannya."Oh iya, ka Rafa? Kaka kelas Nadya itu?" Aku sama skali tak menyangka

"Sekarang sudah ingat?" tanya Rafa.

"Sudah kok ka. Oh iya, kalau tidak salah kita sekontak bbm deh." balas ku.

"Iya de." jawabnya.

Ara pun pura pura batuk, dia merasa menjadi kambing conge diantara mereka. "Gue kok kaya kambing conge ya win?"

"Eh apaan sih elo ra!" balasku kepada Ara dan ka Rafa hanya tertawa tipis.

"Btw, aku pulang dulu ya ka Rafa" ucap ku.

"Iya de, hati-hati yah" balasnya.

Diperjalanan memakai sepedah motor, entah kenapa aku seperti cewek yang urat malunya udah putus. Tertawa dan berteriak nama ka Rafa mengingat kejadian tadi.
Ara tertawa geli melihat sikap aku dan dia pun sekaligus takut karna yang mengendarai motornya adalah aku. HAHA! Memang cari mati aku ini. Tapi untungnya kami slamat sampai rumah. "Sungguh Tuhan masih menyayangi kita" batin ku.

Aku masih terlibat cinta segitiga ku saat jam 9 pagi hari minggu ku ini. Ya! Cinta segitiga ku antara aku, guling dan kasur. Gravitasi diantara kami sungguh kuat sekali. Ah, memang dasar aku ini kebluk saja tiap hari libur. Tiba tiba suara bbm dari hp ku berbunyi. Ya! Membuat hubungan cinta segitiga ku rusak! Ah, sial!,-
Pas aku liat, ah ternyata itu dari ka Rafa. Ntah kenapa semenjak kejadian itu aku jadi memikirkannya terus.

RafaSatria: "hey win! Udah bangun kan?"

WindyPutri: "udah kok kak."

RafaSatria: "lagi apa win?"

WindyPutri: "lagi nafas nih kak akunya, hehe."

RafaSatria: "bisa aja kamu mah de. Oiya, hari ini ada acara ga de?"

WindyPutri: "kayaknya seusai pulang dari gereja mah gaada deh kak, emang kenapa gt?"

RafaSatria: "hmm, jalan yuk de?"

WindyPutri: "Hah? Gak salah nih kak? Emang kemana?"

RafaSatria: "ke taman yuk de?"

WindyPutri: "hmm, iyadeh. Tapi kka samper aku aja ya?"

RafaSatria: "rumah kamu dimana de? Kka gatau?"

WindyPutri: "oiya lupa, yaudah kita ketemu langsung aja deh di tamannya kak."

RafaSatria: "okeh sip de, jam 4 sore yah"

WindyPutri: "sip kak."

Ah gilaaaaaa, mimpi apa gue bisa diajak jalan sama ka Rafa cwo yg baru aja ada di otak gue Hah? OhmyGod! It's fortune gue banget sih. Duh ya ampun, gue harus pake baju apa? Gue cerita ke ara ga ya? Ah udahlah gausah dulu biar jadi rahasia gue sendiri *omel ku sendiri depan kaca kamar tidur ku.

Saat aku telah sampai di taman, ka rafa ternyata nge-bbm ku lagi.

RafaSatria: "de, kamu dimana?"

WindyPutri: "udah di taman kak, kakak dimana?"

RafaSatria: "kakak juga udah di taman, kamu pake baju apa?"

WindyPutri: "putih kak."

RafaSatria: "hmm, kka udh ada tepat blakang kamu de."

Duarrrrrrr! Dia mengakegatkan ku.

"De, kamu cantik bgt" pujinya padaku.

"Ah ka Rafa mah biasa aja." aku tersipu malu hingga tanpa sadar mendorong ka rafa.

"Ih de, kamu mah nafsu dih." gerutunya sambil tertawa geli.

"Ehhhh, sorry kak Rafa sorry." ucap ku.

"Eh, nama ku Rafa Satria de bukan Rafa sorry. haha!" jawabnya.

"Duh alah, iya deh Ka Rafa Satria." jawabku.

Kita saling bercengkrama panjang lebar padahal baru ketemu deket kemarin. Haha, kita ini aneh. Tapi walaupun demikian, kita pulang jam 17:30 ya! Kita ngabisin waktu satu jam setengah baru dalam tahap perkenalan saja.

Malam harinya aku terlelap dengan cepat, sepertinya aku capek hingga memimpikan ka Rafa.
Huft! Aku ini kenapa? Jam berapa ini? Kok udah jam 2 malem? Gimana bisa aku tidur lagi kalau sudah begini? *omel batin ku.


***

Hai readers!
Maaf ya kalau ada typo2nya gt, maaf kalo alurnya ga menarik. Maklum amatiran.
Buat readers, jgn lupa vote and coment ya!
Thxu buat readers yang suka:)

Mencintai Dalam DiamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang