8

994 19 0
                                    

Windy pov

Apaaaaaa?Dandy Sakit? YaTuhan sumpah demi apapun gue khawatir bgt, meskipun dia milih buat ninggalin gue tapi gue masih sayang sama Dandy..
Gue pengen liat keadaan Dandy, gue pengen mastiin dia kya gmn:')
Dan tanpa fikir panjang, gue langsung telfon Dandy buat minta alamat rumahnya. Gue pengen cek kondisinya doang ga lebih.

WindyPutri: "De, kamu sakit?"

DandySaputra: "iya kak."

WindyPutri: "kamu sakit apa de?"

DandySaputra: "cuman demam biasa doang kok, kok ka Windy tau sih kalau aku sakit?"

WindyPutri: "tadi pas kka ga liat kmu sama skali di skolah, kka khawatir bgt de. Mangkanya td kka tanyain ke temen sekelas kamu terus katanya kamu ga masuk krn sakit."

DandySaputra: "siapa nama temen sekelas akunya ka?"

WindyPutri: "kka gtau de, pokonyamah cwe."

DandySaputra: "oh.."

WindyPutri: "de, skrg kondisi kamu gmn? Udah makan atau belum? Panasnya udah turun belum?

DandySaputra: "et dah ka Windy, nanyanya satu satu ngapa.. Kondisi aku udah agak baikan kak, terus panasnya udah agak turun. Cuman belum makan sama kepala kya yg pusing."

WindyPutri: "kamu sakit tapi kamu belum makan? Yaampun de, kka tuh watir bgt sama kmu. Udah kmu mkan dlu sana de, kka gmau kmu sakit lgi."

DandySaputra: "iya ntar dulu ka."

WindyPutri: "de, kka minta alamat lengkap rumah kamu dong. Kka pgn liat kondisi kmu doang kok."

DandySaputra: "kka yakin?"

WindyPutri: "iya de, kka yakin."

DandySaputra: "yaudah nih, Jln.Ahmad Yani no 14 yang disamping mushola percis."

WindyPutri: "oh oke thanks de, bsk kka kesana ya. Cmn pgn liat kondisi kmu doang kok."

DandySaputra: "iya kak iya.."

Pussss mampusssss td gue bilang apa? Gue bilang mau jenguk dia besok? Sama siapa coba? Gue kan cwe masa iya mau ke rumah cwo?
Kalau gue ajak The Brandal's gakan mungkin bgt, kalau gue ajak temen sebangku gue si Amel ya apalagi?
Dan. Akhirnya.. Nama ka Rafa Satria yang ada dipikiran gue buat gue ajak jenguk si Dandy..

***

Akhirnya gue ajakin ka Rafa dan ternyata dia mau buat gue ajak jenguk Dandy. Seperti biasa dalam perjalanan, akulah yang dibonceng oleh Ka Rafa. Andai kalian yang berada di posisi ku saat ini yang dibonceng oleh ka Rafa. Yupsss! Dia mengendarai motor dengan ngebut!
Weitssssssssss!!!
Sepertinya aku terbawa oleh angin yang sangat kencang dan terhempas jauh sekali.
Saat dia mengendarai motor dengan kecepatan tinggi tiba tiba saja di depannya ada bus yang berhenti mendadak, untung saja tidak tertabrak.
Tapiiiii, tapi ka Rafa ngerem mendadak dan aku memeluknya tanpa sadar.

"Ehhhh, maaf maaf ka Rafa aku ga sengaja." ucap ku padanya dengan spontan.

"Iya gpp kok de, santai aja." jawabnya padaku.

Apa yang ku lakukan tadi?
Aku memeluknya?
Dan tubuh ini menempel erat padanya?
Oh my God! Aku harap kejadian ini terulang lagi, sekali sajaaaa. Ku mohon..

Eh, apa yang sedang ku pikirkan tadi? Kejadian ini terlulang lagi sekali saja?
Oh Tuhannnn, sepertinya aku sedang tidak waras. Aku ini kenapa?

Sepanjang perjalanan bukannya Dandy yang ku pikirkan, ini malah hanya ada ka Rafa Satria dan Ka Rafa Satria lagi.. Terlebih dengan adanya kejadian tadi? Ayolah windy, apa yang sedang terjadi sebenarnya pada dirimu? Kamu ngajak ka Rafa kan dengan alasan ingin menjenguk Dandy! So, please hilangkan smua fikiran gila mu itu..

Akhirnya kita sampai juga di rumah Dandy.

"Mau apa kita disini? Cepatlah de, kamu panggil Dandy nya.." pinta ka Rafa.

"Iya ka iya tapi aku kan malu."

"Lalu kalau kamu malu, kamu kenapa berani sekali ingin menjenguk di rumahnya. Dia itu kan cwo dan kamu cwe.."

"Aku khawatir sekali dengan dia." ucap ku sambil menundukan kepala.

"Kamu khawatir? Cepat lekaslah kamu melawan rasa malu mu itu untuk menghilangkan rasa khawatir mu padanya.."

"Hmm, baiklah baiklah ka Rafa Satria sahabatku yang paling tengil di muka bumi ini.."

Aku memberanikan diri untuk memanggilnya, dan taukah apa yang terjadi?
Yang keluar dari rumahnya setelah aku memanggil Dandy berkali kali adalah ibunya.
Ya Tuhannnn, betapa aku tidak punya malu sekali. Arghhhhh! Sudahlah windy, urat malu mu kini sudah putus. Lanjut kan sajalah..

"Ibu, permisi maaf. Ini rumahnya Dandy bukan?"

"Iya.."

"Ada Dandy nya ga?"

"Ngk ada.. Palingan Dandy nya sekarang lg ada di warnet."

"Ohh gt ya bu? Hmm, yaudah de kalau begitu.
Makasih bu.."

Arggggh! Gila gila gilaaaaaaa.
Dia sakit? Dia udah ga masuk skolah 2 hari?
Tapi sekarag? Sekarang dia ada di warnet!
Kalau tau begini aku tidak akan menjenguk ke rumahnya seperti ini.

Dan setelah sekitar 5 menit berlalu, akhirnya Dandy pun datang..

Bukan hanya dia ada di warnet yang membuat ku kesal, namun dia juga minum es!
Es broooo. Dia sakit demam, tapi dia minum es! Gila ga sih tu orang? Dia ga ngerti apa ya klo gue bela-belain dia sampe segininya? Sumpahhh ya ini ngeselin banget!

Setelah aku sedikit berbincang dan menasihati Dandy, kita pun bergegas untuk pulang. Suasana hati ku masih kesal karena hal tadi dan sekarang saat perjalanan pulang, ka Rafa malah menancap dengan kecepatan tinggi kembali terlebih lagi dia menggoyang goyangkan motor.

Mengendarai motor macam apa ini?
Please deh, aku masih pengen hidup!,-

Akhirnya kami pun tiba di rumah kami masing masing..
Dalam perjalanan, aku sama sekali tak mengecek hp.
Ada bbm masuk dari Dandy ternyata..

DandySaputra: "ciee yang tadi sama cwo..
Btw, thanks ya ka windy udah nengokin aku.
Maaf ngerepotin, padahal aku udah sering bikin kka kecewa tp ka windy msh ttep baik bgt sama aku."

WindyPutri: "sip, sama sama."

Entah kenapa aku tumben sekali membalas chat dari Dandy dengan bgitu singkat.
Bahkan hanya chat itu saja, tidak ada chat lagi dari Dandy.

Tak seperti biasanya aku yang selalu terbayang oleh Dandy stiap kali dia nge-chat.
Kini? Kini aku bagai orang yang acuh padanya, ya! Sudah tak perduli rasanya.
Dulu, sekuat apapun dia menyakiti ku, aku masih saja bertahan. Tapi sekarang nama dia telah tak ada lagi dalam relungku, padahal kan aku baru saja menjenguknya.

Dandy? Orang yang slama ini ku rasa telah memberi harapan palsu. Dia mengangkat ku terbang tinggi hingga ke langit ke 7 lalu menghempaskan ku jauhhhh sekali ke dasar jurang yang terdalam. Namun aku? Aku masih saja tak pernah kapok bersama dia setelah merasakan sakit yang teramat dalam.
Dia datang lagi.
Membuat aku menjadi seperti seorang princess.
Ya! Dia memperlakukan ku dengan sangat lembut hingga aku terbawa kembali olehnya.
Jatuh dalam lubang yang sama.

Setelah aku merasakan sakit untuk kesekian kalinya dengan orang yang sama, entah kenapa hati, jiwa, dan raga ku sudah mulai terasa capek. Capek untuk bangkit kembali.
Kini bukan Dandy lagi alasan aku tersenyum dan bahagia.
Sepertinya ada yang menggantikan possinya di hati ku.
Dan dia...
Dia adalah sahabat baru ku sendiri yang kini sedang dekat dengan ku.
Ya! Ka Rafa Satria.
Dialah orangnya. Dialah yang menggantikan posisi Dandy dalam hati ku.

Ya Tuhan, ampuni aku yang diam diam ternyata menaruh rasa yang lebih padanya.
Pada sahabat ku sendiri. Aku tak bermaksud..
Bukan aku yang menginginkan rasa ini, rasa ini hadir sendiri.
Aku tak mau persahabatan kita hancur.

Aku menyayangi mu, ka Rafa Satria!:')

Mencintai Dalam DiamWhere stories live. Discover now