02. Jangan Berbicara Dengan Temanmu Di Depannya...

4.6K 411 51
                                    

...karena teman-temanmu adalah musuhnya. [Yandere!Mafumafu]

=•=•=•=

“Haha, itu ide yang bagus, [y/n]-chan!” Amatsuki tertawa, kemudian mulai mengacak-acak rambut [h/c]ku, membuatku tersenyum kecil. “Bagaimana menurutmu, Mafu-kun?” Aku mengalihkan pandanganku pada seorang laki-laki bersurai silver di samping kiriku, yang sepertinya malah melamun. “Hei, Mafu-kun?” Aku memanggilnya lagi. “Oh—Eh? Ada apa, [y/n]-san?” Mafumafu bertanya, memaksakan sebuah senyuman.

“Kau tidak apa-apa?” Aku menaikkan sebelah alis, khawatir. “Aku tidak apa-apa, sungguh. Jadi, rencana apa yang barusan kau beritahukan kepada kami? Aku tidak sengaja terlamun, jadi maaf, tolong ulangi lagi,” Mafumafu melebarkan senyuman terpaksanya, seolah memaksaku untuk percaya kepadanya bahwa semuanya baik-baik saja. “Err--Oke, tidak masalah,”

Dan lalu, aku pun mulai menjelaskan rencana yang kusiapkan untuk memberikan kejutan ulang tahun untuk Soraru, yang untungnya disetujui oleh kedua temanku.


~oOo~


“Mafu-kun? Mafu-kun!” Aku melambaikan tanganku tepat di depan wajahnya. Ia melamun lagi. Entah apa yang membuatnya sering melamun belakang ini. “Ah! Oh, [y/n]-san, maaf,” Mafumafu menggaruk bagian belakang kepalanya, sambil tersenyum canggung.

“Ayo cepat, [y/n]-chan!” Amatsuki menggenggam tanganku dengan erat, menarikku agar mendekat kepadanya. Sempat kudengar Mafu mendengus kesal dengan pelan, namun sepertinya itu hanya perasaanku saja. “Mafu, kau juga!” Amatsuki menginstruksikan, yang mana Mafu turuti, namun ia terlihat seperti agak terpaksa untuk melakukannya.

Aku harap [y/n]-san dapat segera mengerti, tentang seberapa bencinya aku terhadap orang-orang yang berbicara kepadanya selain diriku...

Kami mulai berjalan memasuki rumah Soraru yang anehnya tidak dikunci, mempersiapkan beberapa barang sesuai dengan rencanaku.

(Mafumafu's POV)

Aku memisahkan diri untuk pergi ke dapur, mencari apapun yang bisa kugunakan untuk menyingkirkan Amatsuki. Ya, dia sebenarnya temanku. Tapi dia telah mendekati [y/n]-san, itu tidak bisa dimaafkan begitu saja. Maka mulai sekarang, Amatsuki adalah musuhku. Seseorang yang harus kusingkirkan agar tidak mengganggu hubunganku dengan [y/n]-san.

Aku mengalihkan pandanganku pada sesuatu yang terletak di ujung ruangan, kemudian tersenyum kecil. Ya, aku akan menggunakan itu.

(Back to Reader's POV)

“Amatsuki-kun, kau lihat Mafu-kun? Ia tiba-tiba menghilang begitu saja,” Aku bertanya pada sang laki-laki bersurai cokelat muda. “Aku tidak tahu. Sudahlah, jangan dipikirkan. Dia tidak terlalu penting,” Amatsuki menjawab, menggumamkan bagian terakhirnya, namun aku dapat mendengarnya dengan jelas. “Apa maksudmu dengan Mafu-kun tidak terlalu penting? Dia itu temanmu yang sangat berguna!”

“Shh, pelankan suaramu, [y/n]-chan. Aku menyukaimu, oke? Dan jika Mafu berada di sini, ia pasti akan merusak suasana. Jadi diamlah,” Pernyataan yang keluar dari mulut Amatsuki membuatku terdiam dengan wajah yang merah. “Nah, begini lebih baik,” Amatsuki tersenyum tulus, meletakkan tangannya di atas kepalaku, mengacak-acak rambutku.

“...Amatsuki-san?” Secara tiba-tiba, Mafu memunculkan kepalanya dari balik dinding dapur, memanggil nama dari laki-laki yang berada di sampingku. “Ah, di sana kau rupanya, Mafu,” Amatsuki kembali memancarkan senyuman hangatnya, kini kepada Mafu. “Ada apa?” Tanyanya kepada sang laki-laki bersurai silver tersebut.

“...Kau bisa ke sini sebentar?” Pinta Mafu kepada Amatsuki, yang hanya mengangguk, lalu berjalan ke arah Mafu yang sudah kembali memasukkan kepalanya ke dalam dapur. “Kau tunggu di sini saja ya, [y/n]-chan,”

(Mafumafu's POV)

Aku segera menarik Amatsuki kemudian menutup mulutnya sesampainya ia di dapur, kemudian menusuk dadanya dengan segera. Aku ingin membuatnya cepat. Ia sempat melawan selama beberapa menit, sampai akhirnya ia benar-benar telah terkulai lemas di lantai.

Tak berapa lama kemudian, gadis bersurai [h/c] yang sangat kucintai masuk, kemudian berteriak histeris ketika melihat mayat Amatsuki yang telah kutusuk. “M-Mafu! Apa... Apa yang kau lakukan?!”

Aku segera mendekatkan diri kepadanya, kemudian memeluk erat dirinya, mencegahnya untuk melarikan diri. “Ah... Maaf, [y/n]-san... Aku menyukaimu, dan Amatsuki-san sangat mengganggu, jadi aku menyingkirkannya untuk kita...~”

Selama ia terdiam membeku, aku mengeluarkan sapu tangan yang sudah kuberi kloroform dari dalam kantungku, menutupi hidung [y/n] menggunakan itu.

(Reader's POV)

“M-Mafu, ini...” Setelah menghirup bau dari sapu tangan milik Mafu, aku merasa pusing seketika. “Maaf, [y/n]-san... Aku terpaksa melakukan ini,”

Brukk


~oOo~


Aku terbangun di sebuah ruangan asing, terikat oleh borgol di atas sebuah tempat tidur. “...Heh...?”

Cklik cklik

Seberapa kuatpun aku menggerakkan kedua kaki dan tanganku, aku tetap tidak bisa membebaskan diriku dari cengkraman borgol yang sangat kuat ini. Kemudian, aku mendengar tawaan kecil, dan langkahan kaki yang berjalan mendekatiku.

“Ah...~ [y/n]-san sudah sadar,” Berdirilah Mafu di samping tempat tidur, dengan sebuah senyuman tipis di wajahnya.

Ia mendekatkan wajahnya kepadaku, memberiku kecupan singkat, sementara aku hanya bisa diam tanpa melakukan apapun, sebelum ia mulai berbisik pelan ke arah telingaku,

Dengan begini... [y/n]-san tidak akan perlu berbicara dengan siapapun kecuali aku,


—END—
761 kata.

*Kloroform/Triklotomatana (CHCl3): bahan pembius, tapi penggunaannya sebenernya udah dilarang karna bisa menyebabkan kerusakan liver dan ginjal.

yha utaite favoritku yang ketiga qoid.

Dedicated to Reits_, dan para Mafu lover lainnya. '-')/

See ya.

30 Hal Yang Tak Boleh Kau Lakukan Di Sekitar Seorang YandereWhere stories live. Discover now