PART 12 - Runaway

752 57 0
                                    


Chanyeol POV

Pagi ini kakiku terus berlari, tanpa menggunakan kendaraan karena jalan masih sepi. Napasku tersenggal-senggal karena terus berlari. Jika tidak berlari mereka akan mudah menemukanku setelah tidak menemuiku dari kamar yang telah mengurungku seharian ini.

"Ah ada telepon umum" gumamku. Aku berlari ke telepon umum itu tapi sialnya aku lupa kalau aku tidak membawa uang sama sekali.

Namun harapan tidak pernah putus, aku melihat sesuatu yang mengkilat di dalam sana. Sebuah uang logam yang mungkin cukup aku gunakan. Aku mengambilnya kemudian memasukannya dan menekan beberapa tombol.

"Yeobboseyo?" suara parau itu menjawab panggilanku. Aku pikir ia baru bangun tidur.

"Baekhyun, aku butuh bantuanmu. Tolong jemput aku di depan supermaket tidak jauh dari rumahku. Rumahku bukan apartemenku" kataku dengan cepat sebelum waktu telepon habis.

"Kau mengganggu tidurku saja. Tunggu disana 30 menit lagi aku datang" jawab Baekhyun.

"Bisa lebih cepat?, aku tidak memiliki banyak waktu" jawabku.

"Akan ku usaha---" telepon terputus.

Aku segera keluar dari bilik telepon umum dan mencari tempat persembunyian takut akan mereka mencariku dan memukanku.

Yang benar saja, sebuah kilauan cahaya datang menerangi jalan. Bukan hanya dua sorotan lampu. Banyak, banyak sekali. Dengan sigap aku masuk kedalam lorong gelap diantara dua toko. Berharap mereka tidak menemukanku.

Mereka berlalu lalang mencariku dan berhenti tepat di depanku. Salah satunya keluar untuk mengecek sekitar. Jantungku berdegup kencang.

Aku melihat ada sebuah karung besar dan buru-buru aku berjongkok untuk menutupi diriku dengan karung itu. Tidak lama dari itu, aku merasakan sebuah cahaya menyorotku begitu lama. Aku juga mendengar derapan langkah kaki mendekatiku.

"Huwaaaa, tikus tikus tikus" lelaki itu berteriak yang aku kira habis melihat tikus.

"Kamu sama tikus saja takut, masuk! Ayo kita mencari lagi" jawab lelaki lain yang aku kenal suaranya, dia ketuanya.

Kemudian suara mesin itu bergerak menjauhiku. Setelah aku pikir sudah aman, aku berjalan keluar dengan hati-hati. Tiba-tiba seseorang menggunakan jaket yang menutupi tubuhnya melangkah dihadapanku.

"Ssssst ini aku" katanya, baru saja aku ingin berteriak tapi ia menyadarkanku kalau dirinya adalah Baekhyun.

Dengan cepat kami masuk kedalam mobil Baekhyun. Aku sedikit melonggarkan syal-ku untuk menghirup sedikit udara.

"Haaa, hampir mati aku melihatmu" kataku dan Baekhyun mulai menancapkan gasnya kemudian mobil melaju.

"Aku tidak bodoh, kalau saja aku tidak menggunakan jaket ayahmu dapat melihatku dari cctv" katanya. Baekhyun memang pintar, melakukan segalanya dengan pertimbangan yang akurat, aku akui. Tapi untuk pintar di dalam kelas itu aku. Boleh sombong kan? Hehe.

"Aku tidak tahu harus kemana" kataku. "Tapi sementara ini bolehkah aku tinggal dirumahmu?"

"Kau bodoh atau bagaimana? Abeoji-mu mengenalku sebagai sahabat dekatmu. Jelas mereka akan mendatangi rumahku" jawab Baekhyun. Benarkan kata ku?, otaknya memang lancar untuk hal seperti ini. Dari kecil memang dia ingin menjadi detektif tapi mengingat ayahnya juga orang bisnis ia harus menggarap materi bisnis sepertiku.

Oh ya, kami berteman sejak kecil, dan aku tahu Baekhyun luar dalam. Begitu juga sebaliknya, dia mengetahuiku luar dalam. Keluargaku dengan keluarganya sangat dekat karena ibuku dengan ibunya adalah sepasang sahabat.

Sing For You [CHANYEOL EXO FANFICTION]Where stories live. Discover now