LOVELIEST MISTAKE

34 1 0
                                    

MAYBE OUR MISTAKES ARE WHAT MAKE OUR Fate

quotes credit popsugar

***

I don't wanna be apart from you for a single moment

But baby will you try to understand?

In order to keep this happinessI have to go*

***

Kwangie merogoh kantong jasnya untuk mencari kunci rumahnya dengan berusaha untuk tidak membuat suara segaduh mungkin. Waktu sudah menunjukkan pukul sebelas malam saat dia akhirnya menginjakkan kakinya kembali ke istana kecilnya. Sebagai seorang pegawai di divisi marketing. Sering kali, Kwangie memang harus pulang ke rumah lebih larut daripada para pekerja lainnya untuk memikirkan berbagai urusan promosi dan launching produk baru di perusahaannya.

Ada sesal dirasakan hatinya karena dia tidak bisa pulang cepat dan menemani istri serta kedua buah hatinya yang baru saja beranjak usia tiga bulan itu, Kwangie bisa membayangkan bagaimana susahnya sang istri menghadapi kedua bayi mereka tanpa bantuan darinya. Tapi Kwangie tidak bisa berbuat banyak, dia harus bekerja, bekerja keras bahkan mungkin lebih keras daripada orang-orang lain karena dia telah berjanji di hadapan ayah mertuanya bahwa dia tidak akan membuat Jack kekurangan, ditambah lagi sekarang ada dua malaikat kecilnya, Caesar dan Cecile, yang membuat Kwangie semakin tidak boleh mengendurkan semangatnya untuk mencari nafkah sebanyak-banyaknya untuk kebahagiaan keluarga kecilnya.


Keluarga kecil yang terbentuk karena sebuah kesalahan di masa lalu—kesalahan, yang bagi Kwangie merupakan kesalahan terindah dalam hidupnya. Tak ada sesal dalam hatinya karena telah menciptakan si kembar bersama Jack bahkan disaat pendeta belum meresmikan hubungan mereka menjadi sepasang suami dan istri, tak menyesal pula walau Kwangie harus mengalami yang namanya antara hidup dan mati hanya karena telah menghamili putri satu-satunya seorang James Miller, yang memiliki pukulan hook sekeras gada hingga membuat Kwangie yang sebenarnya tidak lemah-lemah amat ini langsung KO di hadapannya.

Tidak ada yang bisa membuatnya menyesal untuk memiliki Jack, Caesar, dan Cecile dalam hidupnya.

Tidak ada.

Dengan langkah perlahan, Kwangie berjalan melewati pintu depan rumahnya menuju ruang kamar utama, tempatnya dan Jack tidur. Pertama-tama, dia ingin melihat istrinya terlebih dahulu sebelum dia pergi mengunjungi kedua malaikatnya yang pastinya sudah tertidur setelah kenyang meminum banyak sekali ASI sang ibu.

Kini, dilihatnya Jack sedang tertidur begitu pulasnya di atas kasur mereka. Wajah cantik Jack nampak kelelahan hingga membuat ulu hati Kwangie tertohok tak nyaman. Apa yang telah dialami istrinya seharian ini dengan dua bayi yang masih sangat rewel dan susah dipuaskan, selalu haus akan perhatian, kasih sayang, cinta, dan susu sang ibu.

Kwangie tersenyum tipis membayangkan hal terakhir, bagaimana Caesar dan Cecile berebutan untuk mendapatkan susu ibu mereka karena rasa lapar mereka yang besar. Tidak bisa disalahkan, karena Jack dan Kwangie adalah dua orang yang sangat suka sekali makan (pada dasarnya)—jika mereka tidak sedang memikirkan bentuk badan mereka dan diet—jadi, tidak akan heran bila si kembar mengikuti jejak kedua orang tuanya; rakus, ya kan?

"Aku pulang," Bisiknya selirih angin yang berhembus, sama sekali tidak ingin membangunkan sang istri yang nampak butuh sekali beristirahat.

Kwangie melipat kedua tangannya di kasur Queen Size, tempatnya tidur setiap malam dengan Jack dalam dekapannya yang saat ini sedang dilapisi oleh seprai dengan motif kesukaan sang istri. Agak girly sebenarnya untuk selera Kwangie. Hanya saja, jika itu bisa membuat Jack senang dan nyaman. Kwangie tidak akan protes. Apapun, untuk jagoannya yang telah memberikan Kwangie hadiah terindah yang pernah dia terima selama dia hidup; putra dan putrinya.

Tangan Kwangie perlahan terulur setelah sepersekian menit dia terdiam dan memandang wajah tertidur istrinya untuk membelai lembut helaian rambut dan kulit putih susu sang istri dengan belaian lembut seperti seakan-akan Kwangie tidak benar-benar menyentuhnya.

Kwangie tersenyum dan mengangkat bawah bibir Jack naik hingga bertemu dengan atas bibirnya menggunakan ujung telunjuknya lembut. Jack memiliki kebiasaan lucu saat tidur, dia tidak bisa membiarkan bibirnya tertutup, sehingga bibir mungil sang istri membentuk huruf O yang paling manis yang pernah Kwangie lihat. Jack nampak sangat muda dan dia memang masih muda, masih 19 tahun. Bahkan untuk minum alkohol saja belum sah—bagi hukum di negara ini—tapi Kwangie malah sudah membuatnya jadi ibu dari dua orang anak.

Tapi walau begitu, anehnya, Kwangie tidak bisa benar-benar merasa menyesal. Dia, bahagia.

Dan tanpa kata-kata, Kwangie bersiap untuk mencuri satu kecupan di bibir paling mungil dan paling manis yang pernah dia lihat, miliknya, saat dia mendengar suara rengekan dari arah monitor pengawas kecil yang merupakan hadiah dari sepupu-sepupu Jack untuk mereka. Untuk memudahkan Kwangie dan Jack mengetahui kondisi putra-putri mereka yang terletak di kamar terpisah dari kamar mereka—tepat di samping.

Buru-buru, Kwangie meraih monitor itu dan berusaha mematikan suaranya. Dia tidak ingin Jack mendengar suara bayinya menangis, karena istrinya itu pasti akan segera terbangun karena mendengar alarm khusus bayi-bayi mereka. Biarlah Jack tertidur lelap malam ini dan sekarang, biarkan Appa Cho Yoon Kwang yang akan beraksi.

Menutup pintu kamarnya dan Jack perlahan. Kwangie pun segera berjalan cepat menuju kamar bayinya. Untuk memberi salam kepada kedua buah hatinya yang meraung sedih—entah karena lapar atau, pup?

"Ya, ya, Appa datang, appa datang!" Teriaknya dengan suara yang paling kecil yang ia bisa capai.

Malam masih panjang untuk pria Cho ini.

"Uhm, Caesar, kamu habis makan apa, nak? Pupmu bau sekali!" Komentar sang ayah yang dengan bahagianya mencium wangi kotoran putranya sendiri yang kini menggeliat-geliat dengan kuapan lebar setelah membuat ayahnya mencium bomnya.

Anak nakal.

Huum, bukan.

Dia adalah anak yang baik. Mereka adalah anak-anak pintar.

Karena mereka adalah anakku dan Jack.


.
.
.
.
.

END

  *Beast - Gotta Go to Work  

LOVELIEST MISTAKETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang