8th

67 8 1
                                    

"Ver lo kenapa? Kok basah gini?" ujar Vania yang tidak sengaja lewat depan ruang bu Natha.

"biasa lah, kak Vera nyiram gue tadi di toilet. Mungkin lagi diurus tuh sama bu Natha.oh iya gue ganti baju dulu ya Van!"

🌼🌼🌼🌼🌼

Kring... kring... kring...

Bel pulang sekolah pun berbunyi. Semua siswa langsung berhamburan keluar dari ruang kelasnya masing-masing.

"Ver ditunggu kak Mario tuh didepan kelas!" ujar Meysa sebelum akhirnya dia pulang meninggalkan Vero sendiri di ruang kelasnya.

"eh kak Mario... ehm kak Vera. Ada apa ya kak?" Tanya Vero senormal mungkin.

"Jadi gini Ver.. gue udah buat proposal tentang hari Kartini buat disekolah. Nah lo tinggal buat proposal sama undangan ke SMA Leonardo lainnya. Udah itu doang sih yang pengen gue sampein." ujar Mario dengan wajah datarnya.

"Oke. Btw gue bisa megang photo copy-an proposal yang udah lu bikin gak?"

"Hm.." Vera berdeham

"Oh iya nih bentar ya." Mario menyerahkan photo copy-an proposal yang ia buat ke Vero, tanpa memerdulikan kode yang sudah diberikan oleh Vera.

"Oke makasih kak! Btw gue duluan ya kak." Vero meninggalkan Mario dan Vera berdua.

Bunda Victoria is calling...

"Letta.. bunda sama ayah ada panggilan ke Seoul, mungkin sekitar satu bulan. Buat dana, kamu nanti tinggal sms bunda aja. Oke bye honey!" suara Victoria dari sebrang. Telfon pun dimatikan secara sepihak oleh Victoria.

Vero hanya bisa menghembuskan nafasnya mendengar ucapan yang bundanya lontarkan tadi.

"Halah. Udah biasa lah gue ditinggal. sama bibi lagi sama bibi lagi. Wait.. bunda sama ayah sebulan? Gak kelama-"

Tin..tin...

Suara klakson mobil memotong pembicaraan monolog Vero. Vero menoleh kebelakang. Ternyata mobil sport putih milik Kelvin.

"Ver bareng gue aja yuk!" ajak Kelvin dari dalam mobilnya.

"Gausah Vin. Gue udah dijemput pak Sur-"

"Panggilan untuk Arletta Veronica Rosalianatta diharap untuk datang ke ruang Bina Konseling sekarang." Suara di toa memotong ucapan Vero.

"Yaudah deh Vin gue keruang BK dulu ya," ujar Vero seraya berlari ke ruang BK.

🌼🌼🌼🌼🌼

Tok...tok...tok...

"Yaa, masuk," ujar seseorang didalam ruang BK.

Dengan perlahan, Vero pun membuka pintu kayu hitam itu. Vero menemuka bu Natha dan Vera yang kini tengah menatapnya.

"Vero duduk kamu," ujar bu Natha dingin dengan muka datarnya.

Vero berjalan kearah kursi yang dimaksud. Feelingnya kali ini tidak mengenakkan.

"Sekarang ibu mau to the point saja. Kamu jangan mentang-mentang anak dari pendiri sekolah ini. Mentang-mentang kamu ketua perwakilan sekolah ini. Jangan seenaknya menuduh seseorang," ujar bu Natha dengan raut muka mengejek. Dan perkataan itu sedikit membuat hati Vero teriris.

I'm HUMAN!Where stories live. Discover now