Bad Day

731 62 9
                                    

Sejak pagi Hakyeon terus saja menerima tatapan tidak terima dari gadis – gadis di kelas. Membuatnya harus menundukkan kepalanya berkali – kali. Dan itu menyusahkan. Untung saja Taekwoon duduk di sampingnya. Dan untungnya Hakyeon diberikan tempat duduk di sebelah jendela. Jadi bisa meminimalis tatapan – tatapan mengerikan yang ia dapatkan.

Dan sekarang waktunya makan siang. Hakyeon tidak yakin kalau ia bisa melewatinya dengan tenang. Karena yang pasti, tatapan merendahkan akan ia dapatkan dari seisi sekolah.

~0~0~0~0~

Apa yang hakyeon takutkan ternyata benar. Karena sekarang ia sedang mengantri untuk mendapatkan makan siangnya. Dan juga mendapatkan tatapan – tatapan merendahkan itu lagi. Lebih banyak dari para siswi karena para siswa tidak terlalu tertarik.

Taekwoon yang mengantri di belakang Hakyeon rasanya ingin memukul wajah mereka yang menatap yeojachingunya dengan tatapan seperti itu. Atau setidaknya ia ingin menarik Hakyeon untuk segera pergi dari cafeteria.

Tapi Taekwoon tahu, Hakyeon sudah pasti tidak akan menyukai idenya ini. Hakyeon benar – benar tidak ingin jika mereka terlihat dekat. Dan juga, kekasihnya ini pasti sedang kelaparan. Jadi Taekwoon hanya bisa menuruti keinginan kekasihnya itu.

"Eoh, Taekwoon-ah..." Sapa ahjumma yang memang bertugas untuk memberikan jatah makanan.

"Annyeonghaseyo." Ujar Taekwoon sambil membungkukkan tubuhnya sedikit.

Hakyeon yang sedang mendapatkan makan siangnya hanya tersenyum kecil mendengar interaksi antara Taekwoon dan ahjumma itu. Ternyata Taekwoon juga bisa bersikap baik di sekolah.

"Ini milikmu." Ujar ahjumma tersebut sambil memberikan nampan makan siangnya yang juga sudah terisi makanan. Milik Taekwoon memang selalu disiapkan terlebih dahulu. Sehingga Taekwoon bisa langsung mengambilnya.

"Ahjumma, aku ingin jus jeruk. Bisa tolong ambilkan?" Tanya Taekwoon.

"Tentu saja."

Kemudian ahjumma tersebut menunduk untuk mengambil botol jus jeruk yang berada di bawah meja.

"Ini dia." Ujar ahjumma tersebut sambil meletakkan botol jus jeruknya.

"Gamsahamnida." Ujar Taekwoon. Yang kemudian menyusul Hakyeon yang sudah berjalan terlebih dahulu.

"Kau manis sekali Taekwoonie." Ujar Hakyeon pada Taekwoon.

Taekwoon hanya tersenyum kecil mendengar kata – kata Hakyeon.

Saat mereka sedang berjalan mencari meja, tiba – tiba Hakyeon tersandung kaki seorang siswi yang memang sengaja melakukannya. Membuat Hakyeon tersandung dan nampan makanannya jatuh berantakan.

Hakyeon hanya bisa diam sambil menundukkan wajahnya karena semua murid Sekang High sedang menertawakannya. Akhrinya, Hakyeon langsung bangun dan berlari keluar dari cafeteria. Diiringi dengan tawa dari seluruh murid.

Taekwoon yang melihat Hakyeon berlari keluar cafeteria hanya bisa berdiri diam. Ia sebenarnya ingin mengejar Hakyeon. Tapi masih ada satu hal yang harus ia lakukan.

Taekwoon menatap ke arah siswi yang melakukan hal tadi. Ia langsung berjalan kearahnya dan meletakkan nampannya di antara gadis itu dan juga temannya yang masih tertawa.

Melihat perilaku Taekwoon, gadis itu langsung terdiam. Seisi cafeteria juga terdiam karena Taekwoon meletakkan nampannya dengan suara keras.

"Ah, aku ingat kau." Ujar Taekwoon sambil menatap gadis yang sengaja membuat Hakyeon jatuh. Ia langsung membaca name tag gadis tersebut. Cho Seung Hee.

Lalu Taekwoon menatap ke sebelah kanan, dimana teman dari gadis itu duduk. Lalu ia menatap name tag gadis itu juga. Heo Yoo Seon.

"Aku juga ingat kau." Ujar Taekwoon kemudian.

Kemudian Seunghee meletakkan kedua tangannya di atas meja. Seperti berusaha untuk menggoda Taekwoon.

"Tentu saja kau mengenal kami Taekwoon. Kita berada di kelas yang sama." Ujar Seunghee sambil tersenyum menggoda. Diikuti oleh Yooseon.

"Panggil namaku sekali lagi maka kau akan ku buat kau menyesal." Ujar Taekwoon sambil menatap tajam ke arah Seunghee.

Taekwoon tidak suka jika teman – temannya memanggil namanya dengan nama aslinya. Kecuali oleh Hakyeon, sahabat – sahabatnya, keluarga, dan juga guru – guru. Ia lebih suka dipanggil Leo.

"Ah, mian Leo-ah. Temanku itu memang sedikit bodoh." Ujar Yooseon yang masih menatap Taekwoon dengan tatapan menggodanya itu.

"Lalu, kau pikir kau jenius karena menertawakan Hakyeon?" Tanya Taekwoon pada Yooseon. Membuat Yooseon berhenti tersenyum.

"Dia pantas mendapatkannya, Leo. Lihat saja penampilan gadis itu. Aku tidak mengerti bagaimana dia bisa masuk ke Sekang." Ujar Seunghee.

"Harusnya aku bertanya padamu. Bagaimana bisa kau masuk Sekang?"

Dan pertanyaan Taekwoon membuat beberapa siswa dan siswi terkesiap. Bagaimana mungkin Taekwoon berkata seperti itu pada siswi tercantik di Sekang?

"Neo–"

"Belum. Aku belum selesai." Ujar Taekwoon. "Aku ingat kau sekarang. Jelas sekali. Kau yang membuat Hakyeon tersandung tadi pagi kan? Tentu saja. Untuk apa aku bertanya padamu. Bodoh sekali." Lanjut Taekwoon yang kemudian tertawa meremehkan.

"Leo, kau kasar sekali." Ujar Yooseon. Ia tidak terima dengan pertanyaan dan pernyataan Taekwoon pada sahabatnya itu.

"Kasar? Ini baru kasar."

Taekwoon langsung mengambil botol jus jeruknya dan membukanya. Kemudian ia menuangkan isinya pada Seunghee. Membuat semua siswa dan siswi yang melihatnya terkesiap. Bahkan sampai ada yang berteriak tidak percaya. Sedangkan Seunghee, ia hanya bisa terdiam menahan amarah.

"Kau coba lakukan hal memalukan seperti tadi pada Hakyeon lagi, kubuat masa – masa sekolahmu di Sekang menjadi mengerikan."

Setelah itu, Taekwoon langsung meletakkan botol beserta tutupnya tadi di atas meja tersebut dan meninggalkan mereka. Tanpa ingin membawa nampannya. Ia sudah kehilangan nafsu makan. Dan ia harus mencari Hakyeon sekarang.

'Ini baru awal. Aku akan membuat kalian semua menyesal.'

.

.

.

To be continue

My Nerdy GirlHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin