3. Rain

1.4K 142 0
                                    

Hari Minggu. Libur. Itu kata pertama yang tergambar kala penat beraktivitas secara normal pada hari lainnya.

Hari ini Wendy pergi bersama teman-temannya. Untuk refreshing katanya. Termasuk wajar setelah berkutat dengan tugas yang bertumpuk tiap harinya ia pun butuh ketenangan.

Dan inilah. Disini ia sekarang memegang payung diseberang toko. Mereka telah berpisah sekitar lima belas menit yang lalu. Di perjalanan pulang tiba-tiba hujan turun. Memang sedang musimnya. Untungnya Wendy mengikuti nasihat Suga untuk membawa payung kemanapun.

Ia menatap sekelilingnya berharap jalanan segera sepi dan ia dapat menyebrang tentunya. Namun tak sesuai dugaan. Kendaraan terus saja melintas dihadapannya. Wendy berdecak sebal.

"Eh Wen? Bareng dong, payung aku ketinggalan nih di mobil" Wendy yang mendengarnya langsung menolehkan kepalanya. Benar, itu suara Suga. Ia baru turun dari bus yang baru saja lewat dihadapan Wendy. "Eh Suga? Sini" Wendy langsung menaikan tangannya yang menggenggam payung agar payung tersebut terangkat lebih tinggi.

Suga terkikik melihat usaha Wendy yang tidak berhasil, "Suka hujan gak Wen?"

"Eh?! Maksudnya?" Kali ini Wendy agak lola.

"Suka main hujan-hujanan?" Jelas Suga.

"Dulu waktu kecil suka kayaknya. Sekarang nggak" Akhirnya Wendy konek juga.

Suga terkekeh geli, "Aku suka lho. Yuk cobain? Seru tau" Suga langsung menutup payung Wendy dan menariknya ke taman yang tak jauh dari tempat mereka tadi.

Wendy akhirnya terpaksa ikut. Mau gimana lagi, pakaiannya sudah terlanjur basah. Mereka sangat menikmatinya. Layaknya di drama, Suga menengadahkan wajahnya menatap langit sembari merentangkan tangannya. Wendy mendorongnya dari belakang hingga ia jatuh dikubangan air hujan. Lantas Suga tertawa lalu berdiri kemudian mengejar Wendy.

Ya. Aksi kejar-kejaran itu mereka lakukan dibawah hujan. Layaknya bocah berumur lima tahun.

"Awas aja Wen!" Teriaknya sembari mengejar Wendy.

"Tangkap coba kalau bisa!" Kemudian Wendy kembali berlari menghindari kejaran Suga.

Puas bermain dengan hujan kini mereka duduk di salah satu bangku taman.

"Gimana? Suka hujan kan?" Tanya Suga dengan suara serak khasnya.

Wendy menghela napas ringan. Lelaki disebelahnya ini berhasil membuatnya takluk untuk mencintai hujan, "Iya, gara-gara kamu kan"

Sementara yang menjadi alasannya justru terkekeh mendengar alasan gadis mungil disebelahnya, "Kapan-kapan kita main hujan lagi ya?" Tantangnya.

Wendy mengangguk bersemangat, kemudian ia bersin. Mendengarnya, Suga langsung menatap Wendy, "Eh?! Balik yuk Wen, nanti sakit lho" Tanpa menunggu jawaban dari Wendy, Suga tanggap menarik gadis itu pulang.

Sesampainya di depan rumah Wendy, "Bye, Wen!" Suga menatap punggung Wendy dari kejauhan hingga pintu menghalangi pandangannya. Suga berlari secepat mungkin berteduh dibawah toko yang biasa menjadi tempatnya berteduh bersama Wendy. Tempat yang mengantarkannya menemui gadis itu. Sungguh keberuntungan baginya. Itu sebabnya Suga sangat menyukai hujan.

Suga merogoh ponselnya. Bersyukur karena ponselnya water resistant. Seandainya bukan, maka ia harus membeli ponsel baru.

Jarinya menari diatas layar benda persegi panjang itu. Mencari nama hyung-nya diantara ratusan kontaknya.

"Yeoboseyo?"

"...."

"Ah! Ne, hyung. Jemput aku di tempat biasa"

"...."

"Ah arraseo"

Sambungan telepon itu diputus olehnya. Senyum miris terlukis diwajah putih pucatnya. Senyum yang tak dapat diartikan. Entah bahagia atau justru sedih. Yang pasti begitu menyakitkan baginya.

"Son Wendy, apa kau akan membenci hujan jika hujanlah yang akan membuatku pergi?" Gumamnya pelan.

You & RainWhere stories live. Discover now