Tengah.3

1.2K 56 0
                                    

"Makasih ya Fardan. Maaf ngerepotin. Maaf tadi makannya kebanyakan hehe soalnya enakkk" sudut bibirku terangkat dan menampilkan deretan gigiku.

"Santailah, Nda. Lain kali kita kesana bareng lagi ya. Kamu lucu kalo makan. Kayak ga pernah di kasih makan 4 bulan." Fardan tertawa layaknya aku memang pantas untuk ditertawakan.

Dia bahagia, aku senang. Dia ketawa karena aku. Aku blushing. Aku harus menyembunyikan ini.

"Ih kamuuu, jahat sih. Emang iya sih " aku cengir dan memasang tampang sedang berpikir.

"Kamu kenapa? Masuk gih. Aku duluan ya Manda. Good night." sudut bibirnya tertarik dan pelan dia mengelus kepalaku.

"Iya, makasih ya Fardan."

Kami saling melemparkan senyum sebagai tanda perpisahan kami untuk hari ini. Dan suara motornya semakin menjauh.

Aku masuk ke kamar. Ah, aku rindu kasurku.

Mengapa ini terjadi begitu saja?
Bagaimana dengan Reva waktu itu?
Ah, aku tidak siap untuk memikirkan semuanya untuk saat ini. Biarlah ini terjadi.

Salah.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang