Chapter 19

25.8K 1.2K 136
                                    

Prilly sedari tadi tidak hentinya untuk tersenyum.kadang2 tertawa sendiri.

Aliando yg melihat Prilly yg seperti orang gila---langsung menoel pipi gadis itu.

"Kenapa sih?".tanya Aliando.

Prilly menggaruk tengkuknya dgn nyengir."aku masih ingat soal kejadian tadi.hihi".

Aliando mengacak rambut gadis itu lalu merangkulnya lembut."tapi seneng kan?".goda Aliando.

"Iya.hehe".Prilly terkekeh.

"yaelah gitu doang.gue juga mah bisa lebih dari itu".celetuk Refli yg sedang bersandar di sofa bersama Rafael dan Kania yg dari tadi memperhatikan dua orang itu--Aliando Prilly--yg sedang di mabuk cinta.

Bagaimana tidak,sementara mereka mengobrol tadi,terdengar bunyi teriakan dan itu ternyata Aliando.dan disekeliling pria itu sudah banyak sekali bunga.mungkin satu truk.

Bahkan mereka masih ingat bagaimana kejadian yg menurut mereka lucu saat Prilly merengek minta maaf pada Aliando.

*FlashBack On*

"Aliando..maafin aku.aku janji gak bakal gitu lagi..maafin aku pliss..".

Aliando menahan senyummnya.tidak!ia harus pura2 kelihatan datar didepan Prilly.jangan dulu luluh.

Merasa tidak ada respon,Prilly mengangkat kepalanya menatap Aliando dgn posisi memeluk pinggang Pria itu.

"Maafin aku yah..".lirih Prilly.air mata mulai jatuh dipipinya.

Aliando malah pura2 acuh.

"Sial!".umpat Prilly."kalau kamu gak mau maafin aku,aku bakalan bakar semua bunga2 ini!".ancam Prilly saat melihat banyak sekali bunga2 mawar disekeliling rumah.bahkan ada yg tergantung di pohon.apakah Aliando memanjat pohon tadi?

Aliando mengangkat bahunya acuh."bakar saja".

Prilly mendengus lalu pergi mengumpulkan bunga2 itu menjadi satu tempat.

Refli,Kania,dan Rafael yg melihat itu hanya cengo.

"Gila!banyak banget sih ni bunga?!".gerutu Prilly."Bi Inah!macis mana macis!!".

Tak lama Bi.Inah asisten rumah Prilly keluar dari rumah dan membawa sebuah macis (korek api)

Prilly mengluarkan satu korek lalu..

Cesss..

Prilly melempar korek yg sudah berapi itu ke kumpulan bunga.

Ditunggunya agar bisa terbakat tapi hasilnya nihil.

Prilly lagi2 mengambil satu korek dan..

Cesss..

Dilemparnya korek itu disekumpulan bunga tapi lagi2 tdk terbakar.

Aliando menahan tawanya dan berjalan mendekati Prilly.

"Gak kebakar yah?".tanya Aliando.

"Ada kok!liat aja nnti!".

Prilly terus melakukan hal yg sama tapi bunga itu tidak kunjung terbakar.

"Ampun deh Prill!gimana mau kebakar bunganya gak dikasi minyak tanah?!".protes Kania yg berdiri tak jauh dari Aliando dan Prilly.

"Bi.Inah!ambil minyak tanah!".perintak Prilly.

"Tapi non..kan dirumah ini gak ada minyak tanah".Ucap Bi Inah.

"trus masaknya pake apa?!air?!".

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Apr 29, 2016 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Married With DevilWhere stories live. Discover now