Noah? Kau kah itu?

4.2K 234 1
                                    

Noah membawa Aiko ke dalam istananya. Awalnya Noah hanya ingin melihat Aiko dari jauh tapi karna Aiko menjerit kesakitan dan tiba-tiba tak sadarkan diri, Noah akhirnya membawa Aiko pulang.

Toh memang ini tujuannya bukan? Membawa Aiko pulang ke rumahnya. Mengklaim gadis ini menjadi miliknya,hanya miliknya. Dengan perlahan Noah membaringkan tubuh lemah Aiko di kasur empuknya.

Dia tak pernah berpikir begitu mudahnya dia mendapatkan Aiko tanpa ada peperangan. Sangat menguntungkan baginya bukan? Peperangan terhindarkan, impiannya tercapai.

Noah menlink adik kembarnya untuk datang secepatnya menemuinya.

"Noela, cepat datanglah ke kamarku. Aku butuh bantuanmu sekarang juga".

" Hei dungu, berani sekali kau memberi perintah seenak jidatmu heh?".

"Yang kau sebut dungu itu siapa pendek? Berani sekali kau menghinaku!".

" Siapa dirimu heh? Kenapa aku sampai tak punya nyali hanya untuk menghinamu dungu!".

"Hentikan dulu berdebatan konyol ini adikku yang baik".

" Huuurrrrr!".

"Hurrrrrr!". Desis Noah.

" Baiklah kakakku yang baik, kau hutang penjelasan padaku. Ada apa kau menyuruhku kesana!".

"Datanglah dulu baru kau tau alasannya!".

Dengan menggunakan sedikit kekuatannya Noela berteleportasi dari hutan menuju kamar kakak kembarnya. Tak butuh waktu lama, dengan kecepatan satu kedipan mata Noela sudah duduk dengan santainya di lantai marmer kamar kakaknya.

" Ku rasa aku harus berlatih lebih giat lagi untuk berteleportasi, lihatlah diriku. Bukannya berada di kasur seperti keinginanku, aku malah duduk bersila dengan mengenaskan di ubin yang dingin ini". Gerutu Noela yang tak ada jedanya.

"Diam pendek, kau brisik sekali!".

" Dasar du....Aiko. Bagaimana bisa dia,kau?...". Noela kanget dengan keadaan Aiko yang pucat pasih.

"Kau apakan dia dungu?".

" Berhenti bertanya pendek, dan cepat obati dia".

Noela berusaha mengobati Aiko yang mimisan tak kunjung berhenti, mulutnya meracau memanggil ayahnya.

"Aku butuh bantuan kekuatanmu bang, ku rasa ini seperti bukan penyakit biasa!".

Mereka berdua menyatukan kekuatan sihirnya untuk mengobati luka Aiko. Dengan sedikit usaha akhirnya darah itu berhenti mengalir juga.

Nafas kakak beradik itu ngos-ngosan. Tapi keduanya tak mengeluh apapun,yang ada hanya senyum yang terukir di wajah masing-masing. Jari lentik Noela mengelus lembut pipi mulus Aiko.

" Syukurlah darah keparat itu bisa berhenti juga. Kalau tidak, mungkin Aiko sudah lewat tak terselamatkan. Bisakah kau tinggalkan aku berdua dengannya?".

"Kau tak macam-macamkan dengannya?".

" Hei dungu sadarlah, kau berbicara pada siapa? Aiko juga sahabatku. Dia seperti saudaralu sendiri. Aku hanya berniat mengganti bajunya saja tak lebih. Cepat pergi atau aku yang akan menghempaskanmu seperti debu fiyuuuuuh..!!!". Ancam Noela.

"Baiklah aku pergi!".

Seketika Noah menghilang dari pandangan. " Pamer kekuatan rupanya? Huh kau kira aku tak bisa? Tunggu saja pembalasanku. Tapi setelah ini".

Dengan telatennya tangan mungil itu menggantikan pakaian Aiko. Padahal bisa Noela menggunakan sihirnya. Tapi gadis itu enggan melakukannya. Dia lebih suka melakukan apapun sendiri.

Alpha's MateWhere stories live. Discover now