t h i r t y s i x

4.6K 275 52
                                    

Gue jadi bingung, ini mau ditamatin kapan? #bantujawabplis (Part berapa, alesan) ;(

Louis point of view

Tubuh Barbara tiba-tiba melemas, tapi ia tetap tersadar. Suhu tubuhnya sangat dingin, dan bekas kemerahan masih nampak di lengan kirinya. Segera, aku membawanya ke unit gawat darurat rumah sakit terdekat.

Dokter mengatakan, seseorang telah menyuntikan cairan bernama Midazolam yang bernama lain versed. Dosis dalam suntikan itu sangat tinggi dan membuat otot-otot sekujur tubuh Barbara lumpuh sementara. Walaupun hanya sementara, itu juga dapat membahayakan nyawanya.

Sekarang, aku hanya dapat menyaksikan tubuhnya terbaring lemah di atas ranjang rumah sakit. Entah sampai kapan, yang pasti ia harus secepatnya harus pulih kembali. Aku tidak tega melihat sahabatku dengan keadaan seperti ini, ini semua salahku. Aku terlambat menyelamatkannya, aku lebih memilih menghabisi bajingan berambut pirang itu.

"Astaga, aku bodoh sekali. Aku membuatmu jadi menderita seperti ini, Barbara, maafkan aku."

Tidak ada balasan darinya, aku hanya berbicara dengan orang yang sedang tak sadarkan diri. Aku tersenyum kecut melihat bibirnya yang sudah membiru, aku tidak membantunya, aku membuatnya semakin menderita, aku bukan sahabat yang baik untuknya.

Tiba-tiba aku mengingat Zayn, bagaimana keadaannya? Aku harus kembali untuk membantunya keluar dari tempat itu, hitung-hitung sebagai permintamaafan ku pada Barbara.

Aku beranjak dari kursiku dan memakai kembali jaketku, lalu kembali menemui Zayn di tempat rehabilitasi itu. Ku harap, semua akan baik-baik saja, baik Barbara mau pun Zayn.

Sesampainya, tumpukan mobil polisi memenuhi tempat parkir acak disana. Mempercepat langkahku ke dalam lalu menemukan Zayn sedang berbicara dengan seorang polisi, bersama dokter Ashton. Orang-orang yang membuat kekacauan dibawa menuju mobil besar khusus tahanan, dan beberapa orang yang terkapar dibawa dengan ambulan khusus.

"Zayn..."

Zayn membulatkan matanya saat menatapku, apa ada yang salah denganku? "Kau? Dimana Barbara?" Aku menghela nafasku panjang, bagaimana aku menjelaskannya. "Akan kujelaskan nanti, kau harus ikut pergi bersamaku, sekarang."

"Apa kau juga seorang saksi dari kejadian ini? Jika iya, kau juga harus ikut bersama kami ke kantor kepolisian."

"Maaf sebelumnya, tapi aku dan Zayn harus mengurusi korban dari kejadian ini, ia ada di rumah sakit pusat kota jika kalian ingin mengetahuinya lebih lanjut."

Polisi tersebut menyetujui pendapatku lalu pergi mengikuti mobilku yang berisi aku dan Zayn, dokter Ashton dan beberapa penjaga dibawa ke kantor polisi untuk dimintai keterangan.

"Ada apa sebenarnya?"

Kepalaku menoleh kepada Zayn lalu menjelaskan kejadian yang sudah terjadi kepada Barbara, bahwa ia mengalami lumpuh sementara. "Sebelumnya aku sempat menghajar seseorang berambut pirang dengan masker menutupi wajahnya, tapi tenang saja aku sudah menghafal wajahnya untuk memberitahu polisi." Jelasku panjang lebar dan itu membuat Zayn menautkan kedua alisnya bingung sebelum mengeluarkan ponselnya dan menunjukan sebuah gambar.

Hey, pria itu sangat persis seperti yang kupukul wajahnya tadi!

"Kau... Maksudmu Jame-um Niall mantan kekasih Barbara?"

Aku mengangguk cepat menjawab pertanyaan Zayn. "Ya, ia sangat persis dengan yang kupukul wajahnya tadi. Sebelumnya, ia turun dari mobilnya dengan mengenakan hoodie hitam dan sebuah masker penutup hidung, bagaimana aku tidak curiga bahwa ia seorang kriminal." Aku dapat mendengar Zayn mengumpat hal-hal yang kasar, tipikal.

-

Gue pendekin dulu aja ya, nanti libur bakal sering apdet sekarang gue bener2 susah nyari waktu buat nulis ini sama ide juga ga lancar.

30+ comments for next chapt ;)

Harlot | z.mOù les histoires vivent. Découvrez maintenant