Part 5

2.3K 112 0
                                    

Vyon terkejut mendapati Arvin yang pagi ini sudah duduk di ruang makan.
Arvin tersenyum melihat ekspresi terkejutnya Vyon yang ia yakin terkejut karena melihat dirinya. Vyon membalas senyuman Arvin kemudian duduk berhadapan dengan Arvin dimeja makan.

"Kak Arvin pagi pagi udah ke sini aja. Ada apa kak?" tanya Vyon sambil mengoleskan selai dirotinya.

"Kak Arvin mau nganter kamu sekolah. Sopir kamu kan belum pulang" jawab Arvin sambil mengunyah rotinya.

"Ya ampun kak, ga perlu repot repot. Kan ada ibu yang bisa anter Vyon"

"Hari ini kamu udah mulai banyak ngomong, ga kaya semalem" Ledek Arvin dan membuat pipi Vyon memerah.

"Oh, jadi kakak mau aku diem aja niih?" tanya Vyon jahil.

"No no no, kakak seneng kamu yang begini" bantah Arvin dan membuat Vyon tertawa.

***

Vyon sampai di sekolah dan hari ini tidak seperti biasanya. Tidak ada Kean yang menyambutnya di gerbang sekolah. Vyon bertanya tanya dalam hatinya, kemana Kean yang biasanya, apa ia sakit, atau sedang latihan basket. Vyon menghela nafas panjang, ia melangkahkan kakinya menuju aula. Tetapi sesampainya di aula, aula itu kosong berarti Kean tidak latihan basket. Trus kemana dia?? Vyon mulai khawatir kalau Kean sakit, tapi kekhawatiran itu hilang setelah melihat Kean serta anak basket lainnya dan tim cheers sedang asik bersenda gurau di ruang eskul basket. Ada sedikit rasa sesak dihati Vyon, melihat Kean yang dikelilingi cewe cewe cantik.

Dasar cowo, gerutu Vyon dalam hati dan kemudian pergi menuju kelasnya.

Bel jam istirahat berbunyi, lagi-lagi Vyon tidak melihat Kean di depan kelasnya. Hari ini Vyon tidak ke perpustakaan, ia memilih untuk ke kantin. Ada yang ingin dipastikan olehnya. Dan benar saja, ia melihat anak basket dan cheers sedang duduk dimeja yang sama termasuk Kean. Vyon melihat Kean dengan tatapan tajam dan berjalan menuju penjual brownis. Vyon berharap Kean menyadari kedatangannya, tapi ternyata Kean terlalu asik dengan dunianya dan tidak menyadari kehadiran Vyon. Hati Vyon makin sakit, ia memutuskan untuk secepatnya keluar dari kantin.

Selama jam pelajaran terakhir, Vyon tidak konsentrasi dengan pelajarannya. Ia terus saja memikirkan Kean. Melihat Kean yang tertawa begitu lepas dengan cewe cewe itu membuat nafas Vyon mendadak sesak. Vyon tidak mengerti apa yang terjadi pada dirinya. Ia tidak menyukai Kean tapi kenapa saat melihat Kean dengan cewe lain hatinya begitu sakit?

Bel jam pulang sekolah berbunyi, dengan malas Vyon membereskan buku dan alat tulis yang ada dimejanya. Vyon melihat ke arah pintu dan melihat seorang cowo dengan senyum ramah melambaikan tangan kearahnya. Jantung Vyon berdegup dengan kencang, senyum yang hari ini ia rindukan. Senyuman dari Kean yang khusus buat Vyon bukan untuk cewe cewe cheers itu.

"Lo ga latihan basket ?" tanya Vyon yang sudah berhadapan dengan Kean.

"Hari ini aula di pake, semua guru pada kumpul di sana" jawab Kean ramah.

"Oh, pantes ga ada jam tambahan" ucap Vyon.

"Yuk pulang" ajak Kean kemudian menggenggam tangan Vyon.

Kean tidak melepaskan genggaman tangannya sampai di depan gerbang. Sedangkan Vyon mencoba menenangkan debaran jantungnya.

"Vy, mobil lo ga ada" ucap Kean yang dari tadi mencari cari mobil Vyon.

"Sopir gue lagi pulang kampung" ucap Vyon jujur.

"Ayok pulang sama gue aja" ajak Kean.

"Tunggu sebentar"

Vyon mengeluarkan hapenya dan mengetik sesuatu tak lama kemudian hape Vyon berbunyi tanda sms masuk. Setelah meletakkan hapenya di tas, Vyon masuk ke dalam mobil Kean.

To : Kak Arvin

Kak, ga usah jemput Vyon. Vyon udah ad yang nganter.

From : Kak Arvin

Oke, hati hati dek

Di dalam mobil Kean dan Vyon tidak berbicara. Pandangan mereka sama sama keluar jendela. Hingga mereka sampai di depan rumah Vyon.

"Gue turun, makasih yah" ucap Vyon buka suara yang kemudian turun dari mobil Kean.

"Gue boleh mampir?" tanya Kean sambil membuka kaca pintu mobil, Vyon melihat ke dalam rumah dan melihat mobil Arvin terparkir di halaman rumahnya.

"Maaf Ke, lain kali aja yah. Gue ada tamu" ucap Vyon pelan.

"Oke kalo gitu, sampe ketemu besok" ucap Kean dan dibalas anggukan oleh Vyon.

Vyon melihat mobil Kean yang sudah melaju menjauhi rumahnya. Maaf, ucap Vyon dalam hati.

***

Vyon masuk ke dalam rumahnya dan mendapati Arvin sedang duduk diruang keluarga sambil belajar. Vyon mendekati Arvin yang wajahnya sedang serius.

"Kak Arvin ngapain belajar disini?" tanya Vyon dan membuat Arvin terkejut.

"Kamu udah pulang, dua minggu lagi kakak UAN. Sambil nunggu kamu kakak kerjain contoh soal ujian" jawab Arvin dan menutup bukunya.

"Kenapa ga belajar dirumah kak?" tanya Vyon lagi.

"Sebelum kamu mau tinggal di rumah, kak Arvin bakal di sini terus nemenin Vyon" jawab Arvin tegas dan membuat Vyon tersenyum.

"Pulang sama siapa tadi?" tanya Arvin.

"..." Vyon diam, ia bingung mau jawab apa.

"Pasti sama pacar?? Kenapa ga disuruh mampir?" tanya Arvin lagi penasaran.

"Ga aku ijinin kak" jawab Vyon.

"Kenapa?"

"Kak, Vyon juga 2 bln lagi UAN. Kakak bisa ajarin Vyon matematika??" tanya Vyon mengalihkan pertanyaan Arvin.

"Oke, tapi kamu ganti baju dulu" ucap Arvin yang dibalas acungan jempol oleh Vyon.

Vyon masuk ke dalam kamarnya dilantai dua. Arvin memandangnya hingga adiknya masuk ke dalam kamar. Kakak bakal tunggu sampe kamu mau cerita dek, kakak tau kamu ada masalah, ucap Arvin dalam hati.

***

Sudah seminggu sejak Kean mengantar Vyon pulang. Setelah itu Vyon jarang sekali bertemu dengan Kean. Kean terlalu sibuk dengan latihan basket dan berkumpul dengan teman temannya.

Beberapa kali Vyon memperingati Kean untuk mengurangi latihan basketnya dan fokus dengan UAN. Tapi tetap saja Kean mengacuhkan peringatan Vyon. Kean memang salah satu siswa pintar di sekolah, tapi menurut Vyon tidak seharusnya ia lebih mementingkan basket.

Hari ini kesabaran Vyon sudah habis. Vyon sudah tidak merasa dihargai lagi sebagai pacar Kean. Bahkan Kean sudah tidak pernah menghubunginya lagi. Apalagi Kean terlalu sering bersama cewe cewe cheers itu, membuat amarah Vyon semakin memuncak.

Jam istirahat tiba, Vyon memberanikan diri menuju kantin dan menghampiri Kean.

"Ke, bisa ikut gue bentar?" tanya Vyon dan membuat teman teman Kean terkejut.

"Mau kemana Vy? Kayanya penting banget" tanya Kean balik.

"Udah ikut gue aja, penting banget" desak Vyon.

"Oke Vy, sob gue cabut duluan yah" ucap bian.

"Cie cie, Kean. Cuit cuit" sahut teman teman basket Kean tapi tidak dengan anggota cheers, mereka menatap Vyon dengan sebal dan Vyon menyadari itu.

Vyon membawa Kean ke belakang perpus, tempatnya sepi, jarang dikunjungi siswa karena banyak yang mengira tempat ini angker.

"Kenapa Vy lo bawa gue ke sini? Lo ga tau apa kalo tempat ini angker?" Canda Kean.

"..." Vyon diam dan mengatur nafasnya.

"Lo kenapa diem aja? Lo mau berduaan sama gue yah??" ucap Kean genit.

"KITA PUTUS !!!"

Oh My Idiot (COMPLETED)Donde viven las historias. Descúbrelo ahora