'11' : Jangan Tinggalkan

1.6K 98 13
                                    

Natsu duduk di salah satu pohon besar yang tak asing baginya yang ada dihutan timur. Ia memejamkan matanya. Mengingat kembali kenangan yang pernah dilakukannya di hutan ini.

Hutan ini adalah tempatnya dahulu bermain bersama Lisanna dan Happy. Tempatnya berlatih ketika dia kalah telak oleh Erza. Mengingat hal itu, Natsu menarik sedikit sudut bibirnya membuat senyuman tipis.

Saat itu, ia juga mengingat 13 tahun yang lalu saat ia menyelamatkan seorang gadis yang tersesat di hutan. Natsu ingat warna rambut pirangnya itu, baju manisnya yang kotor oleh lumpur, suara tangisan dan tawanya.

Kalau diingat lagi, ia belum memberitahukan namanya pada gadis itu.

Betapa polosnya aku saat itu.

Lalu saat akan keluar dari hutan beberapa orang mencarinya. Kalau tidak salah mereka memanggil namanya ya? Siapa ya?

Natsu segera membuka matanya dan menutup mulutnya dengan kedua tangannya. Merasa mual, Natsu berdiri dan memposisikan dirinya bersiap untuk muntah. Natsu pun membuka mulutnya.

Cairan merah gelap yang kental keluar dengan deras dan terus menerus. Natsu meremas perutnya yang terasa perih itu dengan tangan kanannya dan mencoba menutup mulutnya dengan tangan kiri.

Namun darah itu terus saja keluar hingga badannya sangat lemas yang membuat pandangannya kabur dan tak kuat menopang tubuhnya lagi.

Ah, bagaimana bisa aku melupakan hal yang sangat penting seperti itu.

Natsu jatuh tergeletak diatas genangan darahnya tadi. Sesaat sebelum ia kehilangan kesadarannya, Natsu menghembuskan napas kecil dan tersenyum tipis.

-gadis itu bernama Lucy.

°•°

"Master, bisa kita bicara sebentar?" ucap Mirajane di depan ruangan Makarov.

"Mira? Ada apa?"

"Master, aku khawatir dengan keadaan Natsu dan Lucy saat ini. Mereka mungkin sedang dalam keadaan bahaya."

"Eum. Aku tahu itu."

"Apa kita hanya membiarkannya saja master?"

"Sayang sekali, aku tidak bisa melakukan apa-apa lagi kali ini."

"Master!" teriak Mira yang hampir menangis itu.

"Aku tidak bisa mengunci ingatannya lagi. Itu terlalu beresiko." ujarnya dengan nada menyesal.

"...."

Mereka berdua hanya bisa terdiam. Tidak ada lagi cara yang dapat melindungi mereka lagi. Ini adalah hal yang mereka pilih. Sudah terlambat untuk menghentikannya.

"Baiklah, aku mengerti. Permisi." pamit Mirajane sambil meninggalkan ruangan.

°•°

Happy terbang dengan max speed nya itu lurus menuju ke guild bertuliskan 'Fairy Tail' itu.

"Semuanya!!! Tolong!!" teriaknya dengan keras.

"Happy? Ada apa?" tanya Carla.

"A..a..itu.. Natsu.. a.. a.."

"Pelan-pelan.. Ada apa?" tanya Lisanna.

"Natsu.. di hutan.. itu.. darah.."

"Darah?!" pekik Gray.

"Ada dimana dia sekarang?!" tanya Erza.

Tanpa menjawabnya Happy mengeluarkan sayapnya dan terbang ke luar guild. Diikuti dengan cepat oleh Erza, Gray, Lisanna, Wendy, dan Carla.

Love, Summer, MagicWhere stories live. Discover now