Chapter 12 (Part2)

9.6K 617 67
                                    

Mobil Luhan berhenti di basement apartement Sehun, dia serta Cheonsa keluar dari mobil meninggalkan Sehun yang duduk termenung di sebelah bangku kemudi seraya menyandarkan kepalanya ke kaca mobil tatapannya pun kosong memandang lurus.

Saat Cheonsa membuka mobilnya barulah Sehun tersadar karna sandaran kepalanya jatuh. "Ayo cepat, lepaskan selbetmu." Suruh Cheonsa menunggu Sehun yang enggan melepaskanya.

"Seharusnya kau yang lepaskan, sekarang kan kau baby sitterku dan juga aku masih sakit aku bahkan lemas untuk melepaskannya." Sehun berlagak menbuat tubuhnya lemas dan batuk.

Cheonsa pun masuk ke dalam dan menarik kerah Sehun agar lebih dekat padanya, itu semua membuat Sehun spontan melihat ke arah Cheonsa yang sedang melepaskan selbeatnya.

Jaraknya dan Cheonsa dekat membuat Sehun mendadak menjadi grogi. "Ehmm, ku-kurasa cepat kau singkirkan wajahmu daariku, aku malas melihatmu." Bohong.

Luhan pun membantu Sehun keluar dari mobil. "Aishh kenapa berat sekali, pasti kau memiliki banyak dosa."

"Bicara apa kau ini." Sehun menjitak kepala Luhan.

Skip

"Woahh." Puji Sehun kaget melihat apartementnya menjadi seperti ini. Apartement Sehun sekarang menjadi bersih dan bagus tampak seperti berkelas tak seperti yang dulu karna ia tak urusi hingga orang-orang dapat mengira apartementnya bagaikan apartement yang murah dan kotor.

"Kenapa kau kaget begitu? Apa karna kau tak pernah mengunjungi apartementmu kembali dan merindukannya? Atau kau malah senang bisa lari dari rumah? Atau kau senang memperbudak Cheonsa." Pertanyaan yang dilontarkan Luhan membuat Sehun menanggapnya angin lalu. Sehun memencet kursi rodanya agar bisa berjalan sendiri.

Pandangannya berhenti pada ketiga temannya, tidak maksudnya kedua temannya. Yaitu Taehyung dan Jinwoo yang sudah terkapar di lantai dan saling menghirup oksigen karna mereka sudah lelah. Rupanya disana terdapat 3 orang, Kalau untuk Baekhyun mungkin Sehun akan berpikir ulang berapa kali menagagap Baekhyun yang pecicilan sebagai temannya.

"Selamat datang, maaf kami tak bisa menyambut tulang kami sudah ingin patah dan akhirnya kami terbaring disini." Kata Baekhyun meminta maaf.

"Ah tidak apa-apa malah aku yang harusnya berterimakasih. Sebagai hadiah aku akan memasakkan kalian makanan." Ucap Cheonsa melangkah ke arah dapur berniat mencari sesuatu di lemari setidaknya ada mie atau makanan instant lainnya.

"Kenapa tak ada bahan makanan yang tersisa." Cheonsa baru saja ingin membuka lemari es.

Saat mereka mencerna perkataan Cheonsa mengenai hal dapur. "Lemari es" buru-buru mereka bangkit dari lantai dan mencegah Cheonsa agar tak membuka lemari es.

"Jangan Cheonsa! Kuharap jangan kau buka! Kau tak boleh membukannya Cheonsa! Jangan dibuka!" Teriak mereka bertiga bertubu-tubi dan memblokir lemari es itu dengan tubuh mereka agar Chensa tak bersikukuh untuk membuka lemari es tersebut.

"Memangnya ada apa di dalam sana?" Tanya Cheonsa tak mengerti dan mereka eggan menjawabnya. "Kalau kalian tak bisa mengatakannya lebih baik kalian minggir dan biarkan aku lihat."

"A-ada kecoa di dalam sana. Yah benar wanita kan benci dengan hal itu jadi jangan kecoa."

"Aku takut dengan kecoa? Kurasa kalian harus berpikir sebelum berbicara, yang takut dengan kecoa hanya si manusia pemilik apartement ini." Semua mengarahkan ke pada Sehun yang masih duduk di kursi roda yang hanya menatap mereka seolahn mengatakan 'Apa?'

Cheonsa melihat mereka memfokuskan ke arah Sehun mengambil kesempatan mendorong ketiga pria itu. Dengan cekatan ia membukanya dan melihat isi di dalamnya.

Nerd For Playboy FianceNơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ