Forgiving

1.8K 68 0
                                    

Sora pov

“Luhan-ah” ucapku sambil meletakkan kepalanya di atas pangkuanku sambil mengguncang tubuhnya

Aku melihatnya. Aku melihat kejadian tadi. Kejadian ketika kai dan luhan saling melempar satu sama lain, kejadian yang membuat dinding tempat ini menjadi runtuh bahkan berlubang.Kini aku tau mereka bukan manusia, mereka sama dengan yang ada dimimpi ku, yaitu werewolf.

“sora-ah” ucapnya seketika menyadarkan lamunanku.

 “Luhan-ah” ucapku langsung memapahnya untuk duduk.

 “Kai eodieseoyo?” ucapnya

 “dia.. dia pergi setelah aku melihat semua ini” ucapku

 “anniyo, kau tidak boleh meninggalkannya, aku akan mencarinya” ucapnya

 “anni, tidak usah. Besok kita juga akan bertemu dengannya disekolah bukan?” ucapku sambil mencoba tersenyum.

Melihat kejadian tadi, seperti membuatku kecewa, bagaimana bisa kai yang sudah bersamaku selama 5 tahun, tidak memberitahuku apapun tentang dirinya yang bukan manusia. Lalu, mengapa dia membuat luhan marah? Mengapa dia memancing Luhan.

 “Kajja, kita kerumah sakit, lukamu itu parah” ucapku

 “anniyo, gwaenchana ini hanya luka sedikit” ucapnya

 “Luhan-ah, aku sudah melihat semuanya tadi, dan menurutku itu bukan kejadian kecil dan luka kecil” ucapku sambil memapahnya.

 Luhan pov

Aku terbangun di ranjang rumah sakit. Sinar matahari membuat aku harus membuka mataku. Aku melirik kekananku. Yeoja ini, mengapa dia tidak ke sekolah. Aku turun dari tempat tidur dan mengangkat tubuhnya, memindahkannya ke atas ranjang rumah sakit, dan aku yang duduk menghadapnya.

 “euungggghhhhhh….” Ucapnya ketika sinar matahari yang tadi menganggu tidur nyenyaknya.

 “Luhan-ah” ucapnya sambil memposisikan tubuhnya menjadi duduk.

 “Waeyo?” ucapku.

 “Apa maksudmu membuatku tertidur di ranjang rumah sakit, eo? Kenapa kau memindahkanku tanpa seizin ku?” ucapnya

 “molla, aku rasa kau terlihat sangat lelah. Pergi lah ke sekolah. Ini masih sempat. Sekolah hari ini masuk agak siang, karena ada pertukaran guru” ucap ku

 “anniyo, aku akan menjagamu” ucapnya.

 “yak! Apa kau tidak mau pintar, eoh? Jika sudah pulang, kau kan masih dapat menjengukku” ucapku

 “arraseo. Geurae, kau tidak apa- apakan?” ucapnya lagi memastikan

 “Ne, Kim Sora” ucapku

 “geurae.Kalau ada apa- apa telpon aku, okay?” ucapnya sambil mengangkat dan memperlihatkan handphonenya.

 “Ne.” Ucapku.

Kim Sora pov

Sepanjang pelajaran, aku tidak focus. Yang kupikirkan adalah bagaiana keadaan Luhan dan bagaimana kai. Kai hari ini masuk sekolah, tapi dia sama sekali tidak bersuara. Dia hanya diam dan yang lain juga diam. Chanyeol bahkan tidak menyebarkan happy virusnya hari ini. Aku melangkahkan kaiku dan menghampiri meja kai.

 “kai-ah, aku ingin berbicara denganmu. Bisakah kita bicara di taman?” ucapku

 “Geurae, aku bereskan ini dulu. Kau duluanlah” ucapnya.

Aku melangkahkan kakiku menuju taman disusul langkahnya. Dia duduk disampingku di kursi taman. Aku masih tetap melihat kedepan.

 “ada apa?” katanya.

 “kenapa kau melakukan ini padaku?” ucapku.

 “apa?” ucapnya.

 “kenapa kau tidak jujur padaku bahwa kau itu seorang werewolf? Kenapa kau juga memiliki sifat egois seperti itu kai-ssi?!!” ucapku rendah tapi agak meninggi.

 “aku hanya tidak ingin kau tau, karena dengan itu aku bisa lebih dekat untuk menjagamu dari para werewolf dominant II.” Ucapnya.

 “kau adalah purebloods, dan semua werewolf dominant II akan mencarimu untuk membunuhmu, karena kau seorang darah murni, dan darahmu itu bisa mengembalikan mereka ke wujud manusia, dan itu adalah yang mereka inginkan.” Ucapnya menjelaskan.

 “lalu kenapa kau membuat kejadian semalam? Apa itu termasuk naskah mu?!!” ucapku membentak.

 “aku kira kalian berdua bisa dijadikan sahabat. Tapi melihat kejadian semalam.. hahh.. sepertinya tidak” tambahku.

 “semalam, aku hanya ingin mengetahui apakah dia seorang werewolf dan apakah dia werewolf II dan karena aku tidak ingin dia bersamamu” ucapnya.

 “kau lucu sekali kai-ssi” ucapku sambil mendengus.

 “kau tau, selama ini dia selalu membantuku. Apakah dia bersamaku atau tidak, itu adalah urusanku. Oke, aku mengakui aku menyukai kalian berdua, tapi bukan begini caranya.” Ucapku

 “geurae, aku minta maaf” ucapnya.

 “Mianhae Sora-ah” ucapnya lagi.

 “apa kau janji tidak mengulangi itu lagi?” ucapku

 “Ne” ucapnya.

 “kalau begitu agar urusan ini selesai, aku ingin kalian berbaikan. Kajja, kita ke rumah sakit” ucapku

Luhan pov

 Aku memandangi jendela sambil menggerakkan kepalaku ke kanan dan kiri mengikuti alunan lagu. Mataku memandang halaman yang dipenuhi oleh anak-anak yang saling berkejar kejaran. Saat aku mencoba menutup mataku. Seseorang menyentuh pundakku.

 “Luhan-ah, kai datang” ucap sora.

 “Kai-ah, gwaenchanayo?” ucapku.

 “gwaenchanayo hyung, mianhae. karena aku, kau menjadi seperti ini” ucapnya.

 Kai, aku minta maaf atas semalam” ucapku

 “anniya, hyung. Aku lah yang ingin minta maaf. Aku terlalu emosi dan tidak berpikir jernih disitu” ucapnya.

 “gwaenchana, aku mengerti itu” ucapku.

 “aku tau karena apa kau menyerangku semalam. Tenang saja, aku bukan Dominant II, aku Dominant I” tambahku memberi penjelasan.

 “jinjja hyung? Itu berarti kau masih bisa kembali ke manusia” ucap kai kecewa.

 “sudahlah, kita tidak usah membahas itu lagi” ucap Luhan.

 Tiba-tiba pintu terbuka dan menampakkan 10 orang berjejer didepannya. Xiumin, tao, suho, kris, chen, baekhyun, lay, D.O,Chanyeol dan sehun. Mereka satu persatu langsung memeluk Luhan dan Kai.

 "apa kalian sudah baikan?” ucap chanyeol.

 “wahh, sepertinya Ultramen telah menyatukan kalian” ucap chanyeol yang langsung mengundang tawa mereka semua.

 “sepertinya untung juga membawa mu kemari” ucap suho menanggapi.

Pure BloodTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang