Chapter Six

6.7K 476 23
                                    

"Apa kau suka itu?" Junhee sedikit mengerutkan keningnya.

Kyuhyun mengangguk-angguk. "Yah, kau mau?"

Junhee menggelengkan kepalanya. "Tidak, kalau aku yang makan itu, mungkin aku akan muntah. Itu manis."

Kyuhyun tersenyum mendengarnya. Kali ini Kyuhyun yang menatap Junhee. "Em, kau dan Choi Siwon, kalian.."

Junhee menghentikan kegiatannya. "Tidak." Tegas Junhee memotong kalimat Kyuhyun begitu cepat. "Kau pasti sudah mencari tau tentangnya dan kami tidak pernah bersama." Jelasnya.

"Tapi kau menyukainya?"

Junhee terdiam.

"Kau tidak bisa jawab?" Nada serius keluar dari mulut Kyuhyun. "Kau masih ingatkan dengan kata-kata ku?"

"Tenanglah." Saut Junhee menghembuskan nafasnya. "Aku sudah terlalu banyak masalah dan hati ku sudah terlalu sakit." Tegas Junhee. "Kenyataan ini memaksaku untuk tidak menyukainnya." Sambungnya. "Aku hanya ingin menjaga hati ku..." Menatap sosok Kyuhyun lekat.

Kyuhyun pun terus menatap Junhee. Apa kau masih belum bisa menerima pernikahan ini? Batinnya. "Kau akan hidup dengan ku, belajarlah menyukai ku." Tegasnya begitu tenang dengan nada tanpa bantahan. "Aku tidak hanya menginginkan tubuh mu, aku bukan pria brengsek!" Lanjutnya mampu membuat darah di tubuh Junhee berkumpul di wajah Junhee. "Kau dengar aku, nyonya Cho?" Tatapan Kyuhyun mengelap sempurna.

Junhee kembali terdiam mendengarnya. Dia... Tidak hanya ingin tubuh ku? Tak percaya Junhee. Mencintai mu? Junhee menarik nafasnya. Baiklah, cepat atau lambat pasti aku akan menyukai mu, Cho Kyuhyun, jujur hatinya. "Ya, aku mengerti."

@ Tender Affection @

Jam 6 sore apartemen itu terlihat mulai dihadiri oleh penghuninya. Junhee sudah bersiap dengan makan malamnya dan Kyuhyun baru saja pulang dari kantornya. "Kau ingin mandi atau makan?" tanya Junhee.

"Aku ingin mandi setelah itu kita makan bersama." Jelas Kyuhyun. Tangannya melepaskan dasinya dan meletakan jasnya sembarangan.

"Aku akan siapkan pakaiannya..." jelas Junhee masuk ke dalam kamar mereka.

Ting ~ tong ~ ting ~ tong

Bel apartemen mereka berkumandang merdu. Kyuhyun melihat ke layar monitornya dan matanya membelalak dalam sekejap.

"Yah, kenapa kau tidak buka?" bingung Junhee yang kembali ke luar dari kamarnya.

"Nenek di luar."

"Lalu..."

Kyuhyun menghela nafasnya. "Aish, saat dia datang itu artinya ada masalah besar akan datang." Ketusnya menatap kesal Junhee. "Jangan di buka!"

"Masalah itu akan semakin besar kalau kau tidak membuka pintunya, tuan Cho." Protes Junhee akan sikap Kyuhyun. "Ayo buka cepat." Paksanya dan tidak melihat pergerakan dari Kyuhyun, Junhee pun membuka pintu itu.

"Ku bilang jangan..." Kata-kata Kyuhyun terhenti.

Pintu apartemen itu pun terbuka. "Yah, kenapa lama sekali eoh? Apa kalian sengaja, eoh?" cerocos Nenek. "Lihatlah, apartemen ini begitu kecil. Bagaimana kalian justru bisa tinggal di tempat kecil seperti ini, eoh?" Kritiknya. "Kenapa kalian tidak tinggal di panthouse, eoh? Pindahlah."

"Nenek, harusnya kau bertanya bagaimana kabar kami..." koreksi Kyuhyun dengan Nenek.

Nenek masuk ke dalam dan menghampiri Junhee, mengabaikan Kyuhyun seutuhnya. Tangan kanannya menyentuh perut ramping Junhee tanpa permisi. "Apa kau sudah hamil?" tanyannya.

Tender AffectionWo Geschichten leben. Entdecke jetzt